Peringati May Day, Ini Empat Museum di Dunia yang Menceritakan Perjuangan Buruh

Museum of Work and Culture (Instagram/thirdfloorbore)
HARI Buruh atau biasa disebut May Day memang tak bisa dilepaskan dari kisah aksi besar-besaran pada 1 Mei 1886 di Amerika Serikat. Saat itu, sekitar 400 ribu buruh turun ke jalan menuntut pengurangan jam kerja menjadi 8 jam sehari.
Tuntutan itu berhasil. Setelah kongres Sosialis Dunia di Paris, tahun 1889 peristiwa di Amerika tangga 1 Mei akhirnya ditetapkan sebagai hari buruh sedunia. Indonesia sendiri ulai memperingati Hari Buruh sejak tahun 1920.
Di beberapa negara, perjuangan para buruh diabadikan dalam sebuah museum. Dirangkum dari berbagai sumber, ini Empat museum buruh di dunia.
Baca juga:
1. People's History Museum, Inggris
Sebelum tahun 2001, museum ini bernama National Museum of Labour History. People's History Museum dulunya ialah gedung bekas stasiun pemompaan hidrolik. Hingga di tahun 1960an para aktivis buruh menyulap gedung itu menjadi tempat edukasi.
People's History Museum mengulas tentang perubahan ekonomi dunia sejak Inggris menerapkan kebijakan menggunakan tenaga kerja berbasis manufaktur.
2. The Finnish Labour Museum Werstas, Filandia
Museum ini sebelumnya adalah pabrik Finlayson. Kamu bisa belajar sejarah buruh dunia dan Filandia di The Finnish Labour Museum. Kehidupan buruh Filandia juga digambarkan di dalam bangunan.
Baca juga:
Orang Cerdas Cenderung Melakukan 3 Kebiasaan Ini, Kamu Termasuk?
Cukup mudah menemukan museum ini karena terletak di pinggir jalan. Biaya masuk museum juga gratis. Selain memberikan edukasi The Finnish Labour Museum Werstas juga menyewakan ruangan untuk meeting.
3. Museum of Work and Culture, Amerika Serikat
Museum yang terletak di Rhode Island ini berfokus pada perjuangan buruh tekstil. Pengunjung akan diberikan diorama kehidupan pekerja buruh pabrik tekstil.
Selain itu Museum of Work and Culture juga menceritakan awal terpentuknya serikat buruh tekstil di Amerika. Pengunjung akan dikenakan biaya masuk sebesar US$ 8 untuk dewasa sedangkan pelajar dikenakan biaya US$ 6.
4. The Labour Museum, Norwegia
Museum ini bagian dari museum Oslo Museum, Norwegia. The Labour Museum buka mulai pukul 11 siang hingga empat sore dengan biaya masuk gratis.
Di museum ini menyuguhkan koleksi alat-alat buruh. Menariknya, museum ini dibangun di tengah pemukiman buruh. Pengunjung bisa langsung melihat berbagai bangunan lama seperti sekolah dan pabrik.
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Ketua DKJ Tegaskan Perusakan Benda dan Bangunan Bersejarah Adalah Kejahatan Serius yang Melampaui Batas Kemanusiaan

Kerusakan Museum dan Cagar Budaya di Tiga Kota Jadi Kerugian Besar Bagi Bangsa, Fadli Zon Minta Pelaku Kembalikan Koleksi yang Dijarah

Pemprov DKI Setuju dan Dukung Pendirian Musem Gus Dur di Jaksel

Bikin Ilmuwan Terkejut! Ini Rahasia Dinosaurus Super Cepat "Enigmacursor" yang Mampu Berlari Lebih Cepat dari Predator Terbesar

Pemerintah dan Keluarga Sepakat Jadikan Rumah Bing Slamet Museum

Museum Belanda Pamerkan Kondom Langka Abad ke-19, masih Utuh belum Dipakai tapi Terbukti tak Efektif

Dato Tahir Pastikan Museum Budaya Sains dan Teknologi Bengawan Solo Dibuka Agustus 2025

Buka Pameran 40 Museum Indonesia di Solo, Wali Kota Respati Minta Study Tour Sekolah Wajib ke Museum Jateng

5 Museum Jakarta Buka Sampai Malam, Pengunjung Melonjak Hingga Ribuan
