Pentingnya Aplikasi Adaptif untuk Pengalaman Digital Terbaik


Aplikasi adaptif. (Foto: Istimewa)
F5, perusahaan penyedia teknologi application security dan application delivery berbasis multi-cloud, mengumumkan solusi mewujudkan aplikasi adaptif untuk pengalaman digital terbaik. F5 dengan portofolionya memungkinkan pelanggan untuk membuat, mengamankan, dan mengoperasikan aplikasi.
Aplikasi adaptif pada akhirnya membantu organisasi meningkatkan kecepatan ke pasar, meningkatkan operasi, dan membangun kepercayaan pelanggan.
“Bisnis harus memastikan bahwa aplikasi mereka dapat terus beradaptasi dengan lingkungan yang berubah-ubah agar dapat berkembang di tahun 2021 dan seterusnya. Di F5, kami berusaha untuk terus memberikan solusi agar aplikasi dapat beradaptasi dengan lingkungan yang berubah-rubah,” ujar Surung Sinamo, Country Manager of F5 Indonesia.
Baca juga:
Korupsi Bakamla, Bos PT CMI Teknologi Rugikan Negara Rp54 Miliar

“Hubungan dekat kami dengan pelanggan memungkinkan kami untuk memahami tantangan bisnis dan masalah mereka,” lanjutnya.
Sebuah studi penelitian oleh Datareportal menunjukkan bahwa per Januari 2019, lebih dari 150 juta orang Indonesia menggunakan Internet. Jumlah tersebut terbesar keempat di dunia setelah India, Tiongkok, dan Amerika Serikat. Denyut genderang transformasi digital di berbagai industri Indonesia semakin bergaung keras mulai dari rite, kesehatan, pendidikan hingga keuangan.
Aplikasi juga menjadi incaran penjahat dunia maya dan telah merugikan perusahaan dan organisasi hingga lebih dari $100 miliar atau sekitar Rp1,4 triliun setahun, serta mengganggu pengalaman pelanggan.
Dalam 2020 Curve of Convenience Report F5, sembilan dari 10 konsumen menyatakan bahwa mereka menghargai kenyamanan dan pengalaman pengguna yang mulus. Perusahaan perlu memastikan bahwa aplikasi mereka memberikan pengalaman dan keamanan tanpa hambatan kepada pelanggan, dan juga memberikan visibilitas yang terperinci.
Baca juga:

Dalam dunia aplikasi adaptif, F5 membayangkan dunia ketika portofolio aplikasi organisasi beradaptasi dengan lingkungan yang berubah-ubah. Dalam visi tersebut, aplikasi secara otomatis proses yang berulang untuk efisiensi yang lebih besar, mengontrak berdasarkan kebutuhan kinerja, dan melindungi dirinya sendiri dengan mengamankan titik kerentanan.
Untuk mewujudkan visi aplikasi adaptif ini, F5 telah melakukan beberapa akuisisi strategis, termasuk akuisisi NGINX pada 2019 dan Shape Security tahun lalu. F5 juga baru saja menyelesaikan akuisisi Volterra minggu ini, sebuah platform edge-as-a-service universal pertama.
“Dengan menggabungkan kemampuan F5, NGINX, Shape, dan sekarang Volterra, untuk mewujudkan aplikasi adaptif, F5 secara fundamental mengubah cara pengamanan dan pengiriman aplikasi. Pada akhirnya, kami membantu pelanggan di Indonesia untuk memberikan pengalaman digital berbeda sesuai harapan mereka,” tutup Sinamo. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
iPhone 18 Pro Berencana Adopsi Desain Semi-transparan, Jadi Keputusan Paling Berani?

Vivo X300 Bakal Jadi Pesaing iPhone 17, Punya Fitur Mirip AirDrop

Casing Samsung Galaxy S26 Ultra Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan

Gucci, Balenciaga, dan Alexander McQueen Diretas, Hacker Sandera Data Pribadi Pelanggan

Keberadaan AI Dalam Kehidupan Manusia Menjadi Keniscayaan saat Zaman makin Canggih

Akademisi Sebut AI hanya Kopilot, tak akan Gantikan Manusia

Ngeri Banget! OPPO Find X9 Pro Tembus Skor 4 Juta Poin di AnTuTu

iOS 26 Sudah Rilis, ini Daftar iPhone yang Kebagian Update beserta Fitur Barunya

iPhone 18 Isyaratkan Pakai Dynamic Island Lebih Kecil, Face ID Bawah Layar Belum Siap

Bocoran Terbaru OPPO Reno 15: Bawa Kamera 200MP dan Hadirnya Model Pro+
