Ahli Intelijen Ungkap Anarko Gunakan Isu Corona Serang Kelompok Kapitalis
Pengamat Intelijen dan Terorisme, Stanislaus Riyanta. Foto: Istimewa
MerahPutih.com - Pengamat Intelijen dan Terorisme, Stanislaus Riyanta, menduga Kelompok Anarcho-Syndicalisme yang bakal berbuat rusuh saat pandemi COVID-19 menargetkan kelompok kapitalisme.
Stanislaus mengatakan, mereka ini mereka memanfaatkan momentum adanya pandemi COVID-19 untuk eksis sesuai paham kelompoknya. Mereka mengklaim anti kapitalis.
Baca Juga
Pengamat Sebut Ada Aktor Intelektual di Balik Gerakan Kelompok Anarko
"Jadi dalam rencananya mereka memang melawan kapitalisme salah satunya dengan melakukan penjarahan. Bentuk perlawanan mereka dengan melakukan aksi-aksi vandalisme dan lainnya," ungkap Stanislaus kepada MerahPutih.com, Senin (13/4).
Dia menilai kelompok ini berbahaya karena dalam situasi ini. Aksi mereka bisa menjadi pemicu dari aksi kerusuhan yang lebih besar. Sehingga, deteksi dini dan cegah dini gerakan mereka perlu dilakukan agar ancaman dari kelompok tersebut tidak meluas.
Beberapa kota yang menjadi basis kelompok anarko antara lain Jogyakarta, Bandung, Jabodetabek, Makassar dan Salatiga. Polri perlu meningkatkan kewaspadaan.
"Intelijen harus bergerak cepat agar aksi dari kelompok ini bisa dicegah," jelas Stanislaus.
Stanislaus melihat, kelompok ini memiliki gerakan global, sel-sel mereka berdiri sendiri. Kecenderungan mereka bergerak berdasarkan sebuah paham bukan karena perintah seseorang.
Tetapi jika ada pihak yang masuk ke dalam kelompok tersebut, infiltrasi, lalu mengarahkan untuk berbuat sesuatu, termasuk melakukan pendanaan, hal tersebut sangat mungkin. Namun, perlu pembuktian karena memang untuk mengungkap sebuah aksi kelompok itu harus dicari dananya dari mana.
"Termasuk siapa yang merencanakan aksinya," sebut Stanislaus.
Stanislaus meminta agar aparat keamanan bertindak tegas termasuk mengungkap aktor intelektual yang memanfaatkan mereka untuk berbuat kericuhan. Jangan sampai dalam situasi darurat ini ada pihak yang mengacaukan suasana.
"Siapa pun mereka harus ditindak tegas," terang Stanislaus.
Sebelumnya, kelima pemuda kelompok anarcho syndicalism yang nekat coba membuat keonaran di masyarakat di tengah wabah virus corona atau covid-19 ternyata hendak merencanakan aksi vandalisme besar-besaran guna membuat keonaran di Tanah Air.
Hal ini diketahui dari pemeriksaan percakapan para pelaku lewat aplikasi telegram. Caranya, para peaku hendak melakukan aksi vandalisme besar-besaran guna memprovokasi masyarakat.
Baca Juga
Kelompok Anarko Rekrut Anak Muda untuk Buat Kerusuhan saat COVID-19
Kelompok ini diyakini tersebar di beberapa daerah di Tanah Air. Ada di Jakarta, Bandung juga beberapa wilayah lain di Pulau Jawa. Untuk itu, polisi akan melakukan pengembangan guna memburu yang lain. Rata-rata anggotanya adalah anak muda.
Mulai dari yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas hingga mahsiswa. Bahkan ada juga mereka yang putus pendidikan hingga pengangguran. Diyakini juga mereka kerap berulah selain kejadian ini. Untuk itu, polisi minta para orangtua kiranya bisa memantau anak-anaknya agar jangan sampai masuk jadi anggota kelompok tersebut. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Tokoh Intelijen Indonesia Soeripto Meninggal di Usia 89 Tahun, Begini Karirnya
Viral Anggota Bais Ditangkap Brimob Saat Demo Rusuh, Wakil Panglima TNI: Harusnya Tidak Menyebarkan, Kan Intelijen
Wakil Panglima TNI Bantah Isu Keterlibatan Bais dalam Kerusuhan Demo
Intelijen Ikut Amankan Pesta Rakyat HUT ke-80 RI di Jakarta, Fokus dari Thamrin Sampai Istana
Anak Buah Prabowo jadi Koordinator Tim Pengawas Intelijen Negara
DPR Bentuk Tim untuk Awasi Kinerja Intelijen Negara
Bakamla Perkuat Pertukaran Data Informasi Intelijen dan Deteksi Anomali
Sepak Terjang Komjen Suntana, Ahli Intelijen Calon Menteri Kabinet Prabowo
Prabowo Ungkap Ada Operasi Intelijen Adu Domba Dirinya dengan Jokowi
Menko Hadi Beberkan Laporan Intelijen Jelang Perayaan Paskah dan Idulfitri