Pembangunan Rel Kereta Pertama di Pulau Jawa
Pembangunan rel kereta pertama di Jawa (FOTO: Pexels/Senuscape)
JALUR perkeretaapian tanah air dibangun di masa kolonial Belanda tepatnya di bawah kepemimpinan Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van de Beele, tanggal 17 Juni 1864. Berdasarkan informasi yang dirilis oleh PT KAI, pencangkulan pertama dilakukan di Desa Kemijen.
Pembangunan kereta api pertama ini dilaksanakan oleh perusahaan swasta bernama Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) menggunakan lebar sepur 1435 mm. Sementara dari pihak pemerintah Hindia Belanda pembangunan jalur kereta api dilaksanakan oleh Staatsporwegen dengan rute pertamanya Surabaya-Pasuruan-Malang.
Baca Juga:
Keberhasilan NISM dan SS dalam membangun jalur kereta tersebut mengundang ketertarikan para investor swasta untuk berinvestasi. Sejumlah investor asing yang tertarik untuk bergabung dalam pembangunan jalur kereta tersebut antara lain Semarang Joana Stoomtram Maatschappij (SJS), Semarang Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS), Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS), Oost Java Stoomtram Maatschappij (OJS), Pasoeroean Stoomtram Maatschappij (Ps.SM), Kediri Stoomtram Maatschappij (KSM), Probolinggo Stoomtram Maatschappij (Pb.SM), Modjokerto Stoomtram Maatschappij (MSM), Malang Stoomtram Maatschappij (MS), Madoera Stoomtram Maatschappij (Mad.SM), Deli Spoorweg Maatschappij (DSM).
Hingga akhir tahun 1928, baik pihak swasta maupun pihak pemerintah berhasil membangun jalur kereta api dan trem sepanjang 7464 km. Panjang rel milik pemerintah yakni 4089 km sementara swasta sepanjang 3375 km. (avia)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Legislator Gerindra: Kemenhub Harus Lebih Serius Perhatikan Pembangunan Jalur Kereta Api Luar Jawa
Negara Tanggung Utang Whoosh, Serikat Pekerja Kereta Api Puji Keberanian Prabowo
Kereta Api Jadi Primadona Wisatawan Asing, ini 10 Stasiun Paling Favorit
KAI Lakukan Penyesuaian Jadwal dan Pola Perjalanan 1 Desember 2025, Tiket belum Bisa Dipesan
Legislator Gerindra Tuntut KAI Tutup Perlintasan Sebidang yang tak Penuhi Standar
Prabowo Targetkan Pembangunan Jalur Kereta Trans-Sumatra, Trans-Kalimantan, dan Trans-Sulawesi
KA Bangunkarta Hantam Mobil dan 2 Motor di Prambanan, 3 Orang Tewas
Keunggulan Stasiun Tanah Abang Baru Diklaim Lebih Efisien, Waktu Tunggu Kereta Maksimal 6 Menit Saja
Stasiun Tanah Abang Baru Berkapasitas 308 Ribu Penumpang, Presiden Prabowo Pastikan Frekuensi Perjalanan KRL Ditambah
Komisi V DPR Dukung Penambahan Gerbong KAI, Perkuat Layanan Transportasi Publik