Pantau Bencana, CCTV Harus Terintegrasi ke Ruangan Anies Baswedan


Banjir Rob di Jakarta Utara. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - BMKG telah mengeluarkan peringatan akan potensi banjir pesisir atau rob pada kawasan utara Pulau Jawa pada 18-25 November. Sedangkan potensi hujan lebat terjadi pada tanggal 19 - 23 November 2021 pada siang hingga sore hari.
Adapun wilayah yang perlu diwaspadai berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut di daerah penyangga ekonomi pesisir utara Jawa, di antaranya Tangerang, Jakarta, Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu, Cirebon, Brebes, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang, Demak, Jepara, dan Gresik.
Baca Juga:
Wagub DKI: Rumah Panggung Salah Satu Program Pengentasan Banjir
Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta Nasrullah, meminta kamera pemantau atau Closed Circuit Television (CCTV) yang berada di Ibu kota, harus terintegrasi dengan sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI. Sehingga memudahkan Pemerintah DKI dalam mengatasi bencana banjir dan kebakaran bila terjadi.
SKPD yang dimaksud, kata dia, Dinas Perhubungan (Dishub), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat). Termasuk, sampai ke ruang kerja Gubernur. "Perlu ada integrasi (CCTV) yang terkoneksi," tegas Nasrullah.
Nasrullah menilai, integrasi CCTV penting direalisasikan Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) untuk menimbulkan rasa nyaman dan aman di tengah-tengah warga.
"Apalagi ini sebagai pusat data center yang nantinya akan memberikan informasi kepada pihak lain yang membutuhkan. Seperti info lalu lintas, banjir, kebakaran, hingga kriminal,” ujarnya.

Anggota Komisi A DPRD DKI William Aditya Sarana mengatakan selain integrasi, CCTV juga perlu diperbanyak terutama di beberapa titik rawan Ibu kota. Dengan begitu ia berharap tingkat kejahatan dapat diminimalisir.
"Saya kira salah satu yang paling penting sebaran titiknya. Perlu diperbanyak terutama sifatnya untuk hal keamanan. Kedepannya CCTV harus fokus untuk manfaat keamanan dan memantau kondisi kota," ungkapnya.
William mengatakan, dalam penambahan CCTV perlu dilakukan analisis kebutuhan, sehingga lokasi-lokasi yang dipilih tepat sasaran dan sesuai kebutuhan warga Jakarta.
"Harus ada pemantauan dan analisis kebutuhan, misalnya di tempat umum seperti pasar dan trotoar. Atau di tempat yang rawan kejahatan, itu bisa direkomendasikan," ungkapnya. (Asp)
Baca Juga:
Strategi Pemkot Bandung dan Cimahi Kurangi Banjir di Perbatasan
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Topan Super Ragasa Terjang Filipina, Berpotensi Katastrofik dengan Ribuan Orang Dievakuasi

53 Rumah di Kabupaten Madiun Rusak karena Puting Beliung, Tidak Ada Korban Jiwa yang Dilaporkan

Semburan Abu Tebal Gunung Semeru Setinggi 700 Meter, Pahami Zona Merah untuk Hindari Awan Panas dan Lahar Hujan

[HOAKS atau FAKTA] : Jokowi Marah Setelah Prabowo Masukan Anies ke Deretan Menteri Kabinet Merah Putih
![[HOAKS atau FAKTA] : Jokowi Marah Setelah Prabowo Masukan Anies ke Deretan Menteri Kabinet Merah Putih](https://img.merahputih.com/media/c8/54/56/c85456aef9b19be9d420475a9daf41ab_182x135.png)
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erups, Beberapa Desa Terancam Banjir Lahar Hujan

Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak

BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat ke Nabire, Tangani Dampak dan Kerusakan Akibat Gempa

Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire, Seluruh Jaringan Komunikasi Terputus

MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama

Hujan Deras di Puncak Gunung Semeru Picu Banjir Lahar Selama 2,5 Jam, Waspada Potensi Awan Panas Hingga Radius 13 Kilometer
