Pakaian dengan UPF, Berikan Perlindungan Ekstra dari Sinar Matahari
Pakaian pelindung matahari bertindak sebagai penghalang antara kamu dan sinar matahari. (Foto: Under Armour)
IDEALNYA, kamu rajin melakukan perlindungan dari matahari sepanjang waktu. Mulai dari menghindari terlalu banyak terkena sinar matahari, memastikan seluruh permukaan kulit diolesi tabir surya, hingga ingat untuk mengoleskannya kembali setiap dua jam. Namun, bagi kebanyakan orang, rutinitas ini hampir tidak mungkin dilakukan di dunia nyata.
Di situlah pakaian pelindung sinar matahari berperan. Pakaian ini merupakan perlindungan yang dapat dipakai yang melindungi kulit kamu dari kerusakan, terutama tempat-tempat yang sulit dijangkau. Dengan banyaknya jenama dan kain baru, pakaian Ultraviolet Protection Factor (UPF) menjadi lebih nyaman dan lebih bergaya dari sebelumnya.
Pakaian pelindung matahari bertindak sebagai penghalang antara kamu dan sinar matahari, seperti tabir surya. “Ada korelasi langsung antara paparan sinar UV yang berbahaya dan perkembangan kanker kulit,” kata Jeremy Brauer, M.D., dokter kulit bersertifikat di New York City dan juru bicara The Skin Cancer Foundation (SCF).
Dia menjelaskan, pakaian pada umumnya memiliki perlindungan terhadap sinar matahari, tetapi busana pelindung matahari meningkatkannya lebih tinggi secara signifikan. Topi dan kacamata hitam juga wajib, katanya.
“Jika kamu menghabiskan hari di luar, tidak mudah untuk terus mengoleskan kembali tabir surya setiap dua jam,” kata Heather Woolery-Lloyd, M.D., dokter kulit bersertifikat yang berbasis di Miami dan anggota American College of Lifestyle Medicine.
“Pakaian pelindung matahari menambah kenyamanan. Faktor besar lainnya adalah cakupan, karena [jika tidak] kamu mungkin ketinggalan sedikit bagian di punggung, dan kemudian kulit terbakar,” ujarnya seperti diberitakan Prevention.
Baca juga:
Catsuit Sampai Chain Belt, Intip 4 Tren Pakaian dan Aksesoris Pada 2022
Cara kerja pakaian UPF
Pakaian pelindung matahari diukur dalam UPF, atau faktor perlindungan ultraviolet, yang menilai efektivitasnya terhadap sinar UVA dan UVB. Ini mirip dengan SPF, sistem peringkat untuk tabir surya, kata Woolery-Lloyd. Peringkat UPF 50, misalnya, berarti hanya seperlima atau 2 persen radiasi UV yang akan menembus pakaian.
Tidak ada peringkat UPF di bawah 15 karena apa pun yang lebih rendah tidak dianggap sebagai pelindung matahari. Kata Brauer, misalnya kaos putih secara umum menawarkan perlindungan matahari UPF 7. SCF hanya merekomendasikan pakaian dengan peringkat UPF 30 atau lebih, dan apa pun dengan UPF 50 atau lebih dianggap sangat baik.
Perlengkapan pelindung matahari sangat membantu untuk anak-anak, yang sulit untuk diolesi tabir surya; orang yang aktif yang mungkin menghilangkan SPF masuk dan keluar dari air atau saat berkeringat; orang dengan riwayat kanker kulit; dan siapa saja yang bekerja di luar secara teratur.
Baca juga:
Cara memilih pakaian pelindung matahari terbaik
Pakaian dengan bahan yang memiliki tenunan yang rapat sangat baik dalam menghalangi sinar UV, kata Brauer, terutama serat sintetis ramah cuaca yang hangat, yang memiliki lebih sedikit ruang mikro di antara benang. Serat kapas yang lebih longgar, di sisi lain, kurang protektif.
Pilih warna dan bahan dengan bijak. Kain tertentu juga bertahan melawan sinar UV alih-alih membiarkannya masuk ke kulit, Brauer menjelaskan. Kapas yang tidak dikelantang sangat bagus dalam menyerap sinar berbahaya, sementara bahan mengkilap seperti poliester dan sutra bahkan dapat memantulkannya. Warna yang lebih gelap menyerap lebih banyak sinar ini daripada yang lebih terang.
Selain itu pilihan yang memiliki tingkat cakupan yang tepat. Kamu dapat menemukan pakaian pelindung matahari yang menutupi setiap inci tubuh, dan bagi sebagian orang, itu adalah pilihan yang tepat. Namun, pilihlah sesuatu yang benar-benar akan kamu kenakan.
“Ini benar-benar tentang apa yang paling nyaman bagimu,” kata Dr. Woolery-Lloyd. Bersiaplah untuk menggunakan tabir surya pada bagian yang tidak tertutup. Dia merekomendasikan pakaian yang melindungi bahu, punggung, dan lengan. Berikan perlindungan ekstra untuk leher dan dada, dua tempat yang sering dilupakan orang untuk menggunakan tabir surya. (aru)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Menenun Cerita Lintas Budaya: Kolaborasi Artistik Raja Rani dan Linying
JF3 Fashion Festival Bawa Industri Mode Indonesia ke Kancah Global, akan Tampil di Busan Fashion Week 2025
Dari Sneakers Langka hingga Vinyl Kolektibel, Cek 3 Zona Paling Hits di USS 2025
USS 2025 Resmi Dibuka: Lebih Megah, Lebih 'Kalcer', dan Penuh Kolaborasi Epik
USS 2025 Kembali Digelar di JICC, Lebih dari 300 Brand Bakal Ikut Berpartisipasi!
Dukung Menkeu Purbaya, Bareskrim Polri Bakal Sikat Tuntas Pakaian Ilegal 'Thrifting' Demi Hidupkan Kembali Tekstil Domestik
Ekspresi Duka Laut dalam Koleksi ‘Larung’ dari Sejauh Mata Memandang di Jakarta Fashion Week 2026
Jakarta Fashion Week 2026: Merayakan Warisan Gaya dan Regenerasi Desainer Tanah Air
Dari Musik ke Mode: Silampukau Hadirkan Kolaborasi Artistik dengan Kasatmata
Kisah Nenek Moyang Maluku dalam Kain Batik Tulis Maluku Tengah di Trade Expo Indonesia