Mengenal Fitur Baru Twitter, Birdwatch


Twitter hadirkan fitur birdwatch (Foto: pixabay/alurean)
TWITTER belum lama ini memperluas fitur pengecekan fakta dengan berbagai sumber atau lebih yang dikenal sebagai crowdsource kepada penggunanya di Amerika Serikat. Hal tersebut bertujuan menghindari pengguna dari adanya missinformasi atau unggahan yang menyesatkan.
Twitter meluncurkan sebuah proyek yang bertajuk Birdwatch pada tahun lalu sebagai eksperimen baru yang meminta pengguna untuk mengindentifikasi apakah sebuah cuitan menyesatkan atau tidak.

Baca Juga:
Twitter Uji Coba Fitur Hapus Tag dari Tweet Pengguna Lain
Seperti dikabarkan Reuters, pengguna bisa menandai cicitan yang menyesatkan dengan menulis catatan guna memberikan informasi yang menghilangkan prasangka konten, kemudian pengguna akan menambahkan ke tweet asli.
Seperti halnya pada platform media sosial lainnya, Twitter sudah lama berada di bawah tekanan untuk berbuat lebih banyak guna mencegah konten palsu menyebar di antara 217 juta penggunna hariannya.
Pada masa uji coba, tercatat ada sekitar 10 ribu kontributor yang tergabung dalam Birdwatch. Hasil dari program itu bisa dilihat di situs web terpisah, yakni https://twitter.com/i/birdwatch.
Saat ini, fitur Birdwatch sudah bisa dilihat secara umum oleh sejumlah pengguna di Amerika Serikat. Dengan fitur itu, pengguna bisa mengecek sebuah cicitan menyesatkan atau tidak.
Kendati fitur ini hanya baru tersedia di Amerika, Twitter mengatakan akan memperluas Birdwatch ke pengguna lainnya di sejumlah negara.
Baca Juga:

Ada beberapa catatan Birdwatch tentang konten menyesatkan terkait dengan invasi Rusia ke Ukraina, minggu lalu. Sebuah tweet pada 26 Februari yang telah di-retweet lebih dari 17 ribu kali menunjukkan gambar rockstar Inggris Paul McCartney mengibarkan bendera Ukraina ketika di atas panggung di depan orang banyak.
Sebuah catatan yang ditambahkan pada tweet di situs Birdwatch. Catatan itu mengatakan foto tersebut diambil pada 2008, saat McCartney tampil di Konser Kemerdekaan di Kiev.
Pihak Twitter menjelaskan, dalam sebuah survei, ada 20 persen-40 persen kemungkinan warganet untuk setuju dengan konten tweet yang berpotensi menyesatkan setelah membaca catatan Birdwatch tentangnya ketimbang warganet yang belum melihat konten tanpa catatan tersebut.(Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
iPhone Air Lebih Awet dari Samsung Galaxy S25 Edge, Bisa Bertahan hingga 9 Jam!

Xiaomi 17 Series Meluncur 25 September, Bawa Chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5

Spesifikasi OPPO Find X9 Mulai Bocor, Sudah Muncul di Database NBD Vietnam

iPhone 18 Pro Berencana Adopsi Desain Semi-transparan, Jadi Keputusan Paling Berani?

Vivo X300 Bakal Jadi Pesaing iPhone 17, Punya Fitur Mirip AirDrop

Casing Samsung Galaxy S26 Ultra Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan

Gucci, Balenciaga, dan Alexander McQueen Diretas, Hacker Sandera Data Pribadi Pelanggan

Keberadaan AI Dalam Kehidupan Manusia Menjadi Keniscayaan saat Zaman makin Canggih

Akademisi Sebut AI hanya Kopilot, tak akan Gantikan Manusia

Ngeri Banget! OPPO Find X9 Pro Tembus Skor 4 Juta Poin di AnTuTu
