Mengenal Ceratogyrus, Keluarga Tarantula Bertanduk


Ceratogyrus darlingi atau rear-horned baboon tarantula (Instagram@arachnodaredevil)
BILA mendengar kata tarantula bagi yang arachnophobia (fobia terhadap laba-laba) maka bisa dipastikan langsung merinding dengan hanya membayangkannya saja.
Sedangkan bagi masyarakat umum, mayoritas akan berpikir laba-laba berukuran agak besar dengan warna hitam atau cokelat dengan ukuran taring yang besar. Di mana pada dasarnya bayangan, baik yang arachnophobia dan tidak, dari hewan ini adalah mirip laba-laba yang pada umumnya ada di sekitar kita.
Baca Juga:

Namun tahukah kamu bahwa di dunia ilmiah ada satu genus tarantula yang terbilang sangat unik dan bahkan bagi orang awam bisa dikatakan tidak terbayang? Karena genus tarantula satu ini dikenal sebagai keluarga tarantula bertanduk. Genus yang dimaksud di sini adalah Ceratogyrus.
Menariknya, kebanyakan spesies yang ada di keluarga tarantula asal benua Afrika ini memiliki fitur yang jarang sekali ada di spesies lainnya. Karena Ceratogyrus biasanya bisa dikenal dengan keberadaan organ layaknya tanduk yang keluar dari tubuh tarantulanya. Sehingga tak heran bila kebanyakan spesies di genus ini juga memiliki sebutan tarantula baboon bertanduk alias horned baboon tarantula.
Sekadar informasi, sebagaimana dilansir dari www.sanbi.org (3/5/2018) istilah tarantula baboon ini biasanya diberikan kepada tarantula dari wilayah Afrika, karena tubuhnya yang berbulu serta bantalan kakinya yang memiliki warna serta tekstur serupa dengan jari monyet baboon.
Saat ini berdasarkan data dari World Spider Catalog per tahun 2022, diketahui terdapat sekitar 10 spesies tarantula yang masuk genus Ceratogyrus dengan tak sedikit di antaranya yang sangat populer di kalangan penghobi yang gemar memelihara tarantula.
Baca Juga:

Dari sisi tanduknya tiap spesies memiliki ciri yang unik. Contohnya adalah Ceratogyrus darlingi atau rear-horned baboon yang memiliki tanduk yang keluar dari area tubuhnya dan melengkung ke belakang.
Kemudian ada Ceratogyrus marshalli yang memiliki tanduk tegak lurus ke atas. Bahkan ada yang paling ekstrem dan sempat menghebohkan dunia ilmiah di tahun 2018-2019, yakni Ceratogyrus attonifer dengan tanduk memanjang ke belakang hampir ke seluruh tubuhnya.
Lantas apa fungsi organ yang menyerupai tanduk di tarantula ini? Di dunia ilmiah sendiri, tanduk dari keluarga Ceratogyrus masih bersifat teka-teki dengan banyak ilmuwan yang memiliki teorinya terkait buat apa tarantula yang biasanya hidup di bawah tanah ini memiliki organ menyerupai tanduk. Namun yang paling populer dan kerap jadi acuan adalah dari arachnologi ternama asal Kanada Rick C. West pada tahun 1986 (Journal of the British tarantula Society 1986).
Berdasarkan risetnya, West berargumen bahwa tanduk itu meningkatkan permukaan untuk melekatnya otot dilator dorsal sehingga membantu proses perpindahan mangsanya yang sudah cair ke perut. Ia juga berargumen, tanduk di Ceratogyrus berfungsi layaknya punuk unta sehingga membantu tarantula yang hidup di Afrika itu bertahan hidup di musim panas yang kering. (aru)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga

Indonesia Kejar Status Zona Bebas PMK tanpa Vaksinasi dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia

Minta Hewan Peliharaan Dijadikan Pakan Predator, Kebun Binatang di Denmark Autokena Kecam

Kebun Binatang di Denmark Minta Hewan Peliharaan yang tak Diinginkan Dijadikan Pakan Predator

LEGO Datangkan Petualangan di Set One Piece, Yuk Menjelajah Bersama Kru Topi Jerami

Jangan Biarkan Hewan Peliharaan Tanpa Sistem Imun, Sudah Ada Pakan Premium Jadi Pilihan

Anggota DPRD Provinsi DKI Dorong Taman di Jakarta Ramah Hewan

Babi Viral Pejaten Gegerkan Warga! Begini Nasibnya Supaya Tak Ada 'Anak Babi' Susulan

Pemprov DKI Bakal Berikan Subsidi Hewan Saat Berobat, Bukan Iuran Seperti BPJS Kesehatan

Wacana soal BPJS Hewan, Francine PSI Minta Layanan Kesehatan Hewan Dipenuhi Terlebih Dahulu
