Pertimbangkan Membuat Tato, Ada Dampak Negatif pada Kesehatan


Tato memiliki beberapa faktor negatif. (Foto: Pixabay/stapaw)
SENI marajah tubuh seperti tato sudah lama menjadi bagian kebudayaan masyarakat di seluruh dunia. Sampai saat ini seni melukis kulit tubuh ini masih digemari.
Pemilik tato seolah berlomba-lomba menghias tubuh dengan berbagai goresan artistik. Seperti simbol-simbol, tulisan, gambar hingga lukisan wajah.
Ngomong-ngomong soal tato, di Indonesia sendiri kamu dapat dengan mudah menemukan studi tato, mulai dari kota-kota besar, pedalaman atau daerah wisata.
Harga yang ditawarkan pun cukup beragam, tergantung dari jenis alat dan tinta yang digunakan, hingga tingkat kesulitan pembuatan gambar. Semakin sulit tentu akan semakin mahal.
Melihat cukup banyak orang yang memakai tato, mungkin beberapa dari kamu tertarik membuatnya, namun ada baiknya kamu ketahui dulu apa saja dampak buruk tato bagi kesehatan.
1. Rentan Infeksi

Prosedur mentato tubuh ternyata membuat kulit kamu lebih rentan terkena infeksi. Mengapa demikian? Seperti yang diutarakan oleh Dr. Luch, infeksi dapat muncul pada proses merajah tubuh. Seniman tato akan menusuk kulit kamu dengan jarum secara berulang kali agar tinta menempel.
Nah, yang menjadi masalah yaitu proses tadi akan menyebabkan beberapa senyawa asing yang terkandung pada tinta masuk ke pemubuh darah dan saraf, hingga akhirnya mempengaruhi fungsi dan kinerja sel imun tubuh. hasilnya, kulit akan lebih rentan terkena infeksi, bahkan berisiko memunculkan sel kanker di jaringan dermis.
2. Alergi
Pada beberapa kasus mentato dapat menimbulkan reaksi alergi. Hal itu karena sistem imun menolak masuknya senyawa asing ke dalam tubuh. Setelah itu reaksi yang ditimbulkan pun bervariasi, dari mulai muncul bercak-bercak merah, rasa gatal, sampai rasa terbakar di permukaan kulit.
Jika tingkat kebersihan dan steril alat dan jarung tato kurang diperhatikan, dapat membuat seseorang terkena beberapa penyakit mematikan. Seperti tetanus, Hepatitis B dan Hepatitis C. Tidak bersihnya alat yang dipakai dapat menimbulkan risiko menjadi wadah tumbuh kembangnya bakteri Staphylococcus aureus dan pseudomonas. Bahkan yang mengerikan, si pengguna bisa terkena virus mematikan Human Immunodeficiency Virus (HIV).
3. Mengganggu Tes MRI

Tak banyak yang tahu jika mentato dapat menggangu tes MRI. MRI disini yaitu Magnetic Resonance Imaging yang merupakan prosedur pencitraan tubuh untuk mendeteksi jaringan lunak, seperti kista dan tumor. Dengan mentato dapat meningkatkan risiko munculnya peradangan serta pembengkakan pada kulit yang terpapar gelombang magnetik ketika melakukan tes MRI.
4. Tak Mudah Dihapus
Kendati kini telah ditemukan teknik laser untuk menghilangkan tato, namun teknologi tersebut masih terbatas pada beberapa warna tinta saja. Lalu, bagi kamu yang berpigmen kulit gelap, teknik laser tak akan efektif untuk menghilangkan tato, setidaknya kamu harus melakukan laser hingga 3 kali hingga benar-benar hilang.
Hendak mentato atau tidak kembali ke diri kamu masing-masing. Semua adalah pilihan. (ryn)
Baca juga yuk artikel menarik yang lainnya Zlatan Ibrahimovic Bakal Pakai Seragam Timnas Inggris
Bagikan
Berita Terkait
Seniman Tato Korea Selatan Perjuangan Revisi Tattooist Act, Janjikan Praktik Sesuai Standar Kesehatan dan Keamanan

Warga Manfaatkan Layanan Hapus Tato Gratis saat Bulan Suci Ramadan 1446 H di Jakarta

Baznas Jakarta Targetkan Hapus Tato 700 Orang Selama Ramadan

Resmi Bertunangan, Tom Holland dan Zendaya Bikin Tato Inisial Nama

Cinta Mati, Pacar Liam Payne Bikin Tato Penuh Makna dan Menyentuh Hati

Hotel hingga Gym di Korea Selatan Terapkan Kebijakan 'No Tattoo Zone', Diskriminasi Pemiliki Tato?

Langkah Jitu Tutupi Tato dengan Makeup

92 Orang Hapus Tato di Jakarta Pusat

Peserta Hapus Tato di Jakarta Saat Ramadan Ditargetkan 600 Orang

Ada Layanan Hapus Tato Gratis Selama Ramadan, ini Syaratnya
