Makanan Berlemak Tinggi Tak Melulu Buruk Bagi Kesehatan

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Selasa, 03 Mei 2022
Makanan Berlemak Tinggi Tak Melulu Buruk Bagi Kesehatan

Ikan termasuk makanan berlemak tinggi yang baik untuk kesehatan. (Foto: Unsplash/Caroline Attwood)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KEBANYAKAN orang menghindari makanan berlemak tinggi karena takut naik berat badan atau kolesterol. Nyatanya, ada makanan berlemak tinggi tidak selalu berdampak buruk bagi tubuh dan justru menyehatkan. Apa saja, sajiannya?

Makanan berlemak tidak sehat umumnya makanan mengandung banyak lemak jahat, seperti lemak jenuh, kolesterol, dan lemak trans. Jenis lemak ini terdapat pada makanan, seperti daging merah, kulit ayam, susu full cream, hingga makanan cepat saji, atau makanan olahan seperti kentang goreng, es krim, dan biskuit.

Mengutip laman Alodokter, ada beberapa makanan berlemak tinggi namun sehat, salah satunya ikan. Ikan termasuk makanan berlemak tinggi namun baik untuk kesehatan karena mengandung lemak tak jenuh ganda dan asam lemak omega-3. Jenis lemak ini baik dikonsumsi untuk menjaga kesehatan jantung dan otak serta memperbaiki sel-sel tubuh nan rusak.

Baca juga:

Batasi Konsumsi 4 Jenis Makanan Penyebab Diabetes

Makanan Berlemak Tinggi Tak Melulu Buruk Bagi Kesehatan
Kandungan nutrisi pada telur menjadikan makanan ini sehat untuk dikonsumsi. (Foto: Unsplash/Mustafa Bashari)

Berbagai riset kesehatan membuktikan pelaku pola makan sehat, termasuk memperbanyak asupan asam lemak omega-3, memiliki risiko lebih rendah terkena beberapa penyakit, seperti jantung dan Alzheimer.

Selain ikan, telur juga menjadi makanan berlemak tinggi namun sehat. Sebagian orang enggan mengonsumsi telur karena kuning telur mengandung lemak jenuh dan tinggi kolesterol. Namun, beberapa studi membuktikan konsumsi telur tidak menimbulkan bahaya bagi kesehatan, asalkan jumlah telur dikonsumsi tidak berlebihan. Kandungan nutrisi pada telur menjadikan makanan ini sehat untuk dikonsumsi dan bermanfaat bagi kesehatan jantung, otak, dan mata.

Baca juga:

Jenis Makanan yang Harus Dihindari saat Haid

Makanan Berlemak Tinggi Tak Melulu Buruk Bagi Kesehatan
Alpukat cocok dikonsumsi karena mengandung banyak oleic acid. (Foto: Unsplash/Bethany Randall)

Buat kamu penyuka buah atau jus, alpukat cocok dikonsumsi karena mengandung banyak oleic acid atau lemak tak jenuh tunggal nan baik untuk kesehatan jantung. Sebuah penelitian menunjukkan lemak tak jenuh tunggal terkandung dalam alpukat mampu menurunkan kadar kolesterol jahat. Selain itu, alpukat juga mengandung nutrisi lain seperti serat, kalium, folat, zat besi, dan vitamin A.

Kacang-kacangan juga kaya akan kandungan lemak, vitamin E, vitamin B, magnesium, serat, dan protein. Jenis lemak pada kacang-kacangan merupakan lemak sehat. Sebagai contoh, kacang kenari mengandung asam lemak omega 6 atau asam linoleat nan baik untuk kesehatan jantung. Selan kenari, ada juga kacang almond, hazelnut, kacang kedelai, dan kacang mete.

Terakhir ada minyak zaitun murni nan kerap digunakan untuk memasak atau sebagai campuran salad. Kandungan lemak pada minyak zaitun murni adalah minyak tak jenuh tunggal baik bagi kesehatan. Konsumsi minyak zaiutn murni dalam kadar tepat dapat menurunkan risiko penyakit jantung. (and)

Baca juga:

Penyintas Hipertensi, Hindari Makanan Ini Saat Puasa

#Kuliner #Kesehatan #Lebaran
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Kuliner
Remaja China Kencingi Kuah Hotpot, Diharuskan Ganti Rugi Rp 4,7 Miliar
Pengadilan juga menyatakan orangtua remaja tersebut gagal menjalankan kewajiban pengawasan sehingga merekalah yang harus menanggung ganti rugi.
Dwi Astarini - Selasa, 16 September 2025
Remaja China Kencingi Kuah Hotpot, Diharuskan Ganti Rugi Rp 4,7 Miliar
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Fun
'Demon Slayer: Infinity Castle' Jadi Inspirasi Kolaborasi Menu Minuman Eksklusif
Kolaborasi Chatime dan Demon Slayer menghadirkan tiga menu spesial yang terinspirasi dari karakter ikonik.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
'Demon Slayer: Infinity Castle' Jadi Inspirasi Kolaborasi Menu Minuman Eksklusif
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Indonesia
Jeritan UMKM di District Blok M, Harga Sewa Naik Langsung Bikin Tenant Cabut
UMKM kini menjerit di District Blok M, Jakarta Selatan. Kenaikan harga sewa menjadi alasan mengapa banyak tenant yang cabut.
Soffi Amira - Rabu, 03 September 2025
Jeritan UMKM di District Blok M, Harga Sewa Naik Langsung Bikin Tenant Cabut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Bagikan