Karier

Lumina, Platform Komunitas Kerja asal Indonesia untuk para Pekerja Kerah Biru

annehsannehs - Selasa, 25 Januari 2022
Lumina, Platform Komunitas Kerja asal Indonesia untuk para Pekerja Kerah Biru

Lumina berikan lowongan kerja untuk pekerja kerah biru. (Foto Unsplash/Kevin Bhagat)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PEKERJA kerah biru atau SDM yang melakukan pekerjaan manual dan mendapatkan upah per jam atau harian sangat berlimpah di Indonesia. Sayangnya, masih banyak dari mereka yang belum memiliki kesempatan yang akses yang layak demi meningkatkan kualitas hidup.

Dalam merespons masalah tersebut, Aswin Andrison dan Tri Ahmad Irfan mendirikan Lumina, platform komunitas kerja pertama asal Indonesia yang memberikan peluang ekonomi yang lebih besar bagi pekerja kerah biru.

BACA JUGA:

Jarang Disadari, Kesalahan Ini Sering Dilakukan Karyawan di Kantor

"Pekerja kerah biru di Indonesia saat ini masih belum memiliki kesempatan yang layak. Mereka kekurangan akses ke sumber daya karier dan pengembangan yang dapat memberi mereka peluang ekonomi yang lebih baik. Kami di Lumina ingin sekali memberi mereka platform yang efektif untuk pengembangan diri," ungkap co-founder dan CEO Lumina, Aswin Andrison.

Tim Lumina bersama pekerja kerah biru. (Foto Ist)
Tim Lumina bersama para pekerja kerah biru. (Foto Ist)

Dengan memanfaatkan kekuatan komunitas eksklusif dan rekomendasi pekerjaan berbasis artificial intelligence, Aswin mengatakan Lumina akan melakukan pencocokan kualitas antara pekerja kerah biru dan penyedia lapangan pekerjaan.

Baca juga:

Tipe-Tipe Tongkrongan Anak Muda Jakarta yang Harus Kamu Tahu

Sejak berdiri pada September 2021, perusahaan rintisan ini telah membantu lebih dari 100 ribu pencari kerja dan mengisi lebih dari 20 ribu lowongan pekerjaan dari perusahaan ternama seperti Shopee, Lemonilo, Kargo, Astro, dan Sirclo.

Lumina juga baru saja mendapatkan dukungan pendanaan dari Y Combinator (YC) dan Alpha JWC Ventures.

Founder dari Lumina, Tri Ahmad Irfan dan Aswin Andrison. (Foto ist)
Founder dari Lumina, Tri Ahmad Irfan (kiri) dan Aswin Andrison (kanan). (Foto ist)

“Pendanaan ini akan membantu membuka potensi Lumina untuk membawa perubahan bagi tenaga kerja Indonesia. Kami telah melihat startup di negara lain menghadirkan pasar tenaga kerja ini secara daring dan tim Lumina merupakan tim yang tepat untuk menghadapi tantangan ini,” ungkap Group Partner Y Combinator, Gustaf Alstromer.

Co-founder Alpha JWC Ventures juga percaya Lumina memegang peran penting dalam memaksimalkan tenaga kerja dan potensi individu serta bisnis.

Platform Lumina menjadi solusi tepercaya yang bisa mempersingkat waktu dalam menunggu jawaban lamaran pekerjaan dan mengurangi kerumitan dokumen. Diharapkan, perusahaan rintisan karya anak bangsa ini mampu mengubah perekonomian Indonesia ke arah yang lebih baik. (SHN)

Baca juga:

'Turtleneck' Dianggap Melambangkan Jenius dan Kreatif

#Bisnis
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Berita Terkait

Indonesia
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
BRIN menyoroti ketidaksesuaian antara produk yang dikembangkan startup dengan kebutuhan masyarakat sebagai faktor utama.
Wisnu Cipto - Rabu, 22 Oktober 2025
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
Indonesia
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Dengan peluang yang sangat potensial, ajang tahunan ini menjadi magnet bagi pelaku usaha waralaba dan kemitraan.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Indonesia
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
Dharma Jaya mencatat lonjakan bisnis 190 persen sambil menjaga ketahanan pangan.
Soffi Amira - Jumat, 03 Oktober 2025
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
ShowBiz
‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Perusahaan makanan berebut menggandeng megahit Netflix tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 01 Oktober 2025
 ‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Lifestyle
Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
John Elkann dan saudara-saudaranya, Lapo dan Ginerva, akan membayar 183 juta euro atau sekira Rp 3,53 triliun kepada otoritas pajak Italia.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
 Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
Indonesia
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Kopdes adalah program besar yang mahal dan berisiko, sehingga pemerintah perlu test the water dengan melakukan piloting
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 Juli 2025
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Indonesia
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Sejalan dengan itu, kinerja operasional KAI terus menunjukkan tren perbaikan yang konsisten dan berkelanjutan.
Dwi Astarini - Selasa, 01 Juli 2025
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Indonesia
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Prancis dan Indonesia dapat memberi sumbangan yang baik kepada stabilitas geopolitik dan geo ekonomi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 28 Mei 2025
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Indonesia
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
"Keputusan ini adalah bagian dari langkah global perusahaan," tulis Tupperware.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 April 2025
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
Indonesia
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
Pengamat pasar saham menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan IHSG turun lebih dari 6 persen.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 18 Maret 2025
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik  Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
Bagikan