Lebih Kreatif, Cara Tak Cengeng di Tengah Pandemi

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 30 Juni 2020
Lebih Kreatif, Cara Tak Cengeng di Tengah Pandemi

Memahami kebutuhan yang ada adalah salahsatu bentuk jalan keluar dari kesulitan di tengah pandemi COVID-19. (Foto: Unsplash/engin akyurt)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PANDEMI COVID-19 memang membuat kondisi masyrakat terpuruk. Namun di tengah kondisi seperti ini masyarakat masih mampu bertahan dan berupaya lebih keras lagi. Yang paling terkena dampak dari pandemi ini salah satunya adalah UMKM (usaha mikro kecil menengah). Namun bukan berarti harus berpangkutangan saja.

Seperti yang dikatakan oleh Atalia Ridwan Kamil, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Barat (Jabar), solusi di masa pandemi ini adalah dengan lebih kreatif.


Baca Juga:

Giring Ajak Masyarakat Donasi lewat Gerakan #SumbangSuara

atalia
Face shield dan masker salah satu jalan keluar dari kesulitan. (Foto: Humas Jabar)

Untuk itu, Atalia mendorong UMKM di Jabar untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi agar bertahan di tengah pandemi.

"Saya kira yang paling penting di masa pandemi COVID-19 adalah melakukan kreativitas dan inovasi terkait dengan produk-produk yang mungkin saat ini bisa diterima oleh masyarakat," jelas Atalia di Gedung Cimahi Techno Park, Kota Cimahi.

Salah satu kreativitas yang dilakukan oleh UMKM di Jawa Barat adalah membuat face shield dan masker. Dua produk ini merupakan produk yang saat ini menjadi kebutuhan yang tak terbantahkan di tengah masyarakat.

"Sekarang kalau kita pergi ke tempat-tempat pelayanan publik, supermarket, pasar, dan lain-lain, sudah banyak (warga) yang menggunakan face shield karena dianggap lebih aman. Karena penularan COVID-19 ini dari droplet," kata Atalia.


Baca Juga:

Perusahaan ini akan Membayar Rp72 Juta untuk Makan Keju Selama Setahun

face
Masker dan face shield sudah menjadi kebutuhan di masa new normal. (Foto: Unsplash/Camila Perez)


Atalia pun berharap pelatihan yang digagas oleh Dekranasda Jabar bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar ini bisa memberikan motivasi kepada pelaku UMKM di Jabar agar terus bisa berkarya di tengah pandemi COVID-19.

"Yang paling penting adalah bagaimana (pelatihan) yang kami berikan ini bisa memotivasi mereka untuk terus berkarya. Karena inovasi itu bisa kita lakukan dari apa yang kita lihat, kita dengar, dan kita rasakan," tutur Atalia.

Atalia berharap UMKM harus tetap memberikan produk terbaik dengan cara apa pun disesuaikan dengan kebutuhan di masa itu. (mauritz/Jawa Barat)

Baca Juga:

Ketika Robot Artificial Intelligence Jadi Peran Utama dalam Film

#COVID-19 #Virus Corona #Jawa Barat
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
DPRD Minta Gubernur Pramono Duduk Bareng Cari Solusi Banjir, Jangan Malah Menyalahkan Jabar
Gubernur Jakarta menyatakan salah satu penyebab ibu kota tergenang air adalah banjir kiriman dari wilayah hulu yang notabene masuk wilayah Jawa Barat.
Wisnu Cipto - Kamis, 18 September 2025
DPRD Minta Gubernur Pramono Duduk Bareng Cari Solusi Banjir, Jangan Malah Menyalahkan Jabar
Indonesia
BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor
Sejumlah faktor dinamika atmosfer menjadi pemicu meningkatnya curah hujan di Jawa Barat
Frengky Aruan - Rabu, 17 September 2025
BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor
Indonesia
Jawa Barat Provinsi dengan Angka PHK Tertinggi di Agustus 2025, Gubernur Dedi Mulyadi Singgung Jumlah Penduduk dan Besarnya Industri
Secara nasional jumlah tenaga kerja terkena PHK tercatat sebanyak 830 orang, 261 di antaranya terjadi di Jawa Barat.
Frengky Aruan - Rabu, 17 September 2025
Jawa Barat Provinsi dengan Angka PHK Tertinggi di Agustus 2025, Gubernur Dedi Mulyadi Singgung Jumlah Penduduk dan Besarnya Industri
Indonesia
Tingkat Kerawanan Bencana Alam di Garut Cukup Tinggi, BPBD Keluarkan Surat Edaran
Kabupaten Garut merupakan daerah dengan potensi terjadinya bencana alam seperti banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem, gempa bumi, dan angin kencang cukup tinggi.
Frengky Aruan - Senin, 15 September 2025
Tingkat Kerawanan Bencana Alam di Garut Cukup Tinggi, BPBD Keluarkan Surat Edaran
Indonesia
Pemerintah Amankan Pakaian Bekas Balpres Senilai Rp 112 Miliar
Pemerintah berhasil mengamankan produk tekstil impor yang diduga ilegal berupa 19.391 bal pakaian bekas dalam karung atau balpres senilai Rp 112,35 miliar.
Frengky Aruan - Selasa, 19 Agustus 2025
Pemerintah Amankan Pakaian Bekas Balpres Senilai Rp 112 Miliar
Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Jawa Barat Masih Jadi Pilihan Investasi Terbesar di Indonesia
Capaian realisasi investasi di Jawa selama triwulan II tahun ini sebesar Rp 237,5Triliun dan untuk di luar Jawa sebesar Rp 240,2Triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 29 Juli 2025
Jawa Barat Masih Jadi Pilihan Investasi Terbesar di Indonesia
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Wakil Ketua DPRD Ono Surono Didemo Massa karena Ingin Pecah Jabar Jadi 5 Provinsi
Pemicu aksi unjuk rasa itu disebut karena Ono mau memecah Jawa Barat menjadi lima provinsi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 22 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Wakil Ketua DPRD Ono Surono Didemo Massa karena Ingin Pecah Jabar Jadi 5 Provinsi
Indonesia
3 Orang Meninggal di Pesta Rakyat Syukuran Pernikahan Putra Dedi Mulyadi dengan Wabup Garut
Ribuan warga yang datang memadati lokasi tanpa ada pembatasan atau pengaturan arus massa yang memadai.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 18 Juli 2025
3 Orang Meninggal di Pesta Rakyat Syukuran Pernikahan Putra Dedi Mulyadi dengan Wabup Garut
Indonesia
Dedi Mulyadi Disentil Mendagri Soal Pendapatan Daerah, Beda Dengan Pandangan Pengamat
soal realisasi belanja dan pendapatan memang harus dikelola dengan hati-hati, sehingga dirinya memaknai kondisi saat ini lebih kepada bagian tata kelola anggaran yang lebih hati-hati (prudent).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Dedi Mulyadi Disentil Mendagri Soal Pendapatan Daerah, Beda Dengan Pandangan Pengamat
Bagikan