Lawan Ancaman Nuklir Korut, Korsel Kucurkan Dana Puluhan Triliun Rupiah untuk Vietnam
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol. James Lee/Xinhua (ANTARA/James Lee/Xinhua)
MerahPutih.com - Korea Selatan (Korsel) terus melakukan upaya dalam rangka melawan ancaman nuklir Korea Utara (Korut). Terakhir, Korut meluncurkan kendaraan peluncur antariksa (SLV) yang membawa satelit intai militer tapi gagal, pada 31 Mei, dan memantik reaksi banyak negara.
Presiden Korsel Yoon Suk Yeol dan Presiden Vietnam Vo Van Thuong pada Jumat (23/6) sepakat untuk mempererat kerja sama melawan ancaman nuklir Korea Utara serta mengembangkan perdagangan bilateral.
Yoon setuju untuk menyediakan pinjaman lunak sebesar 4 miliar dolar AS (sekitar Rp 60 triliun) kepada Vietnam pada 2030 sebagai bagian dari bantuan pembangunan.
Baca Juga:
AS Minta Tiongkok Tekan Korut agar Mau Berdialog
Hal ini disampaikan seusai keduanya mengadakan pertemuan di istana kepresidenan di Hanoi pada hari kedua dari tiga hari kunjungan kenegaraan Yoon di Vietnam.
"Program nuklir dan rudal Korut adalah ancaman keamanan paling mendesak di wilayah," kata Yoon dalam konferensi pers bersama Thuong, seperti dikutip Antara.
"Korsel dan Vietnam akan meningkatkan koordinasi baik di tingkat Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) maupun secara bilateral untuk menarik tanggapan bersama masyarakat internasional," kata Yoon, menambahkan.
Yoon mengatakan, kedua negara akan mengadakan pembicaraan menteri luar negeri tahunan dan memperluas kerja sama industri pertahanan berdasarkan kepercayaan politik yang semakin kuat di antara kedua pihak.
Penjaga Pantai Korsel dan Kementerian Keamanan Publik Vietnam juga menandatangani nota kesepahaman agar Korsel akan dapat membantu memperkuat kemampuan keamanan maritim Vietnam.
"Korsel dan Vietnam telah membangun hubungan kerja sama yang dekat dan saling menguntungkan selama lebih dari 30 tahun," kata Yoon.
"Tahun lalu, kami meningkatkan kerja sama bilateral menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif dalam rangka 30 tahun hubungan diplomatik," ujarnya.
"Hari ini, Presiden Thuong dan saya membahas cara meningkatkan kerja sama kami dengan cara yang sepadan dengan peningkatan hubungan bilateral serta berkontribusi bagi kebebasan, perdamaian dan kemakmuran di wilayah Indo-Pasifik." lanjut dia.
Baca Juga:
Sekjen NATO Tanggapi Peluncuran Satelit Militer Korut
Dengan tujuan meningkatkan perdagangan bilateral menjadi 150 miliar dolar AS (sekitar 2,25 kuadriliun rupiah), kedua pihak sepakat membangun Sistem Pertukaran Data Asal Elektronik.
Sistem tersebut memungkinkan pelaku usaha untuk menyerahkan bukti asal barang ekspor dan impor secara daring untuk memenuhi syarat bea preferensial berdasarkan perjanjian perdagangan bebas kedua negara.
Melihat besarnya potensi untuk kerja sama dalam mengembangkan unsur tanah langka yang melimpah di Vietnam, kedua pihak juga sepakat membangun pusat yang secara eksklusif menangani rantai pasokan mineral penting.
Selain itu, kedua pihak melihat bidang kerja sama lebih jauh dalam pengembangan gas alam cair, produksi energi hidrogen, kota pintar dan tanggapan perubahan iklim.
Konferensi itu juga mengarah pada kesepakatan untuk mempromosikan pertukaran lebih lanjut masyarakat antara kedua negara dengan meningkatkan dukungan bagi pendidikan bahasa Korea di Vietnam dan memperluas beasiswa bagi pelajar Vietnam di Korsel.
Yoon mengatakan Korsel akan terus memperluas bantuan pembangunan bagi Vietnam dengan menaikkan batas bantuan yang disediakan melalui Dana Kerja Sama Pembangunan Ekonomi dari 1,5 miliar dolar (sekitar Rp22,5 triliun) pada 2016-2023 menjadi 2 miliar dolar (sekitar Rp30 triliun) pada 2024-2030.
Di bawah kesepakatan baru, Korsel akan menyediakan tambahan 2 miliar dolar (sekitar Rp30 triliun) melalui Fasilitas Promosi Pembangunan Ekonomi pada 2030.
“Vietnam adalah negara kerja sama utama dalam mengimplementasikan Strategi Indo-Pasifik kami dan Inisiatif Solidaritas Korea-ASEAN untuk kebebasan, perdamaian dan kemakmuran," kata Yoon.
"Kami akan berkomunikasi dan bekerja sama lebih erat dengan Vietnam, yang merupakan mitra utama bagi pembangunan hubungan Korsel-ASEAN dan kerja sama Korsel-Mekong." tutup dia. (*)
Baca Juga:
KPU Dirikan 128 PPLN, Afganistan dan Korut Tidak Dibentuk
Bagikan
Berita Terkait
JF3 Fashion Festival Bawa Industri Mode Indonesia ke Kancah Global, akan Tampil di Busan Fashion Week 2025
Prabowo Akui Belajar soal Etos Kerja dari Orang Korea, Natal dan Idul Fitri Tetap Latihan
Bukan Oppa K-Pop! Ternyata Inilah Idola Utama Presiden Prabowo Subianto dari Korea Selatan
Penyelundupan hingga Narkotika Bikin Prabowo ‘Ngeri’, Dianggap Jadi Bahaya Nyata bagi Masa Depan Perekonomian
KTT APEC Bakal Hasilkan Deklarasi Gyeongju Dan Kesepakatan Kecerdasan Artifisial
Ketegangan Global di Depan Mata, Prabowo Peringatkan semua Pemimpin APEC tak Saling Curiga dan Bangkit dari Ketakutan
Tersentuh Sikap Hangat Prabowo, Pekerja Migran di Korea: Beliau Seperti Sosok Ayah bagi Kami
Presiden Prabowo Telah Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda dan Isu KTT APEC 2025
Presiden Prabowo Berada di Korea Selatan Selama 3 Hari, Hadiri KTT APEC
Sambil Menyelam Minum Air, Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt Malah Belanja Skincare saat Dampingi Kunjungan Donald Trump di Korea Selatan