Kubu Oposisi Nilai Pelemahan Rupiah Berdampak Sistemik dan Ini Solusinya


Sandiaga Uno (Foto: Twitter @sandiuno)
MerahPutih.Com - Perkasanya dolar Amerika Serikat terhadap rupiah akan sangat terpengaruh pada perekonomian nasional. Menurut Sandiaga Uno, dampak pelemahan rupiah terahdap dolar AS akan berdampak sistemik terhadap perekonomian masyarakat.
Sandiaga yang berbicara mewakili koalisi partai pengusung Prabowo dalam Pilpres 2019 ini menyoroti dampak anjloknya rupiah terhadap rakyat kecil.
"Melemahnya kurs rupiah yang berkepanjangan tentunya memberatkan perekonomian nasional, khususnya rakyat kecil," kata bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno dalam konferensi pers di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Jumat (7/9) kemarin.
Sandiaga mengatakan rakyat kecil cepat atau lambat harus menanggung kenaikan harga-harga kebutuhan pokok, termasuk harga kebutuhan makanan sehari-hari rakyat kecil seperti tahu dan tempe.

Ia menilai melemahnya kurs rupiah yang berkepanjangan itu karena lemahnya fundamental ekonomi Indonesia yaitu defisit neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan.
Kedua, menurut dia, sektor manufaktur yang menurun dan pertumbuhan sektor manufaktur yang di bawah pertumbuhan ekonomi.
"Sektor manufakturing yang pernah mencapai hampir 30 persen Produk Domestik Bruto (PDB) pada 1997, sekarang tinggal 19 persen PDB. Hal ini tentu mengganggu ketersediaan lapangan kerja dan ekspor kita," ujarnya.
Sandiaga Uno sebagaimana dilansir Antara menilai melemahnya fundamental ekonomi ini tidak terlepas dari kekeliruan dalam orientasi dan strategi pembangunan ekonomi.
Antara lain, menurut dia, tidak berhasilnya pemerintah dalam mendayagunakan kekuatan ekonomi rakyat sehingga kebutuhan pangan semakin tergantung pada impor seperti beras, gula, garam, dan bawang putih.

Ia juga menilai pemerintah perlu lebih waspada dan mengambil langkah-langkah konkrit untuk mengatasi keadaan yang dihadapi.
Antara lain, pertama, mendayagunakan ekonomi nasional untuk mengurangi impor pangan dan impor barang konsumsi yang tidak penting, bersifat pemborosan, dan barang mewah yang ikut mendorong kenaikan harga harga bahan pokok.
Kedua, menurut dia, mengurangi secara signifikan pengeluaran pengeluaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang bersifat konsumtif, seremonial, dan yang tidak mendorong penciptaan lapangan kerja.
Hadir dalam konferensi tersebut antara lain bakal calon presiden Prabowo Subianto, Presiden PKS Sohibul Iman, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon, Ketua DPP PAN Yandri Susanto.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Tommy Soeharto Akan Jadikan Provinsi Papua Sebagai Lumbung Pangan
Bagikan
Berita Terkait
Langkah BI Stabilkan Rupiah di Tengah Ketegangan Aksi Demo

Kebijakan Bank Sentral AS Bikin Rupiah Melemah, Tarif Trump Bakal Dorong Inflasi

Sepekan Terakhir, Modal Asing Rp 2,36 Triliun Bersih Masuk Indonesia Dorong Rupiah Menguat Tipis

Tekanan Trump ke Bank Sentral Amerika Bikin Rupiah Menguat

DPR Puji Langkah Taktis BI Hingga Rupiah Kokoh di Level Rp16.700, Pasar Keuangan Aman Terkendali

Dolar AS Tersungkur, Rupiah Terbang Tinggi Berkat Keputusan Kontroversial Trump!

Rupiah Melemah dan IHSG Anjlok, Ketua DPR Dorong Ada Mitigasi

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Melemah Tembus Rp16.849

Rupiah Melemah pada Penutupan Perdagangan Selasa (25/3), Proteksionisme Global dan Sentimen Domestik Dianggap Jadi Biang Kerok

Rupiah Mendekati Rp 16.500 Per Dolar, Sri Mulyani Salahkan Kebijakan Trump
