Kronologi Bos Lembaga Survei Sampai Masuk Target Pembunuh Bayaran

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Selasa, 28 Mei 2019
Kronologi Bos Lembaga Survei Sampai Masuk Target Pembunuh Bayaran

Ilustrasi Foto: freedigitalphotos.net/pong

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Enam tersangka terkait kerusuhan 22 Mei 2019 ternyata ikut terlibat transaksi jual beli senjata dan disewa sebagai pembunuhan bayaran untuk mengeksekusi 4 tokoh nasional dan seorang pemilik lembaga survei.

Para pelaku telah menyusun rencananya sejak Oktober 2018. Adapun bos pemilik lembaga survei baru masuk sebagai target di bulan April 2019.

BACA JUGA: Enam Pelaku Kerusuhan Akui Dibayar Puluhan Juta untuk Bunuh 4 Tokoh Nasional

Polri menjelaskan pemilik lembaga survei turut dijadikan sasaran tak lepas dari beberapa hasil polling dan quick count yang memenangkan pasangan Capres Nomor Urut 02 Jokowi-Ma'ruf Amin. Adapun motif keenam tersangka tak lepas dari urusan bisnis dan ekonomi.

"Ada order dari kelompok intelektual. Larinya ke ekonomi. Kalau kaitan dengan pembunuh bayaran ya kaitannya soal ekonomi. Ada uang, order," kata Karopenmas Humas Polri Brigjen Dedi Prastyo, saat jumpa pers di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Selasa (28/5).

dedi
Karopenmas Humas Polri Brigjen Dedi Prastyo. MP/Kanugrahan

BACA JUGA: Polri Bocorkan Honor Pembunuhan 4 Tokoh Nasional Dibayar 'Partun'

Keenam tersangka tersebut berinisial HK alias Iwan, AZ, IF, TJ, AD, dan AF alias Fifi, dengan peran berbeda-beda. Berikut kronologis rencana pembunuhan yang disusun para pelaku berdasarkan keterangan kepolisian:

1 Oktober 2018

Tersangka HK menerima perintah dari seseorang. Identitas seseorang ini sudah diketahui dan tengah didalami pihak kepolisian. HK menerima perintah dari seseorang membeli dua senpi laras pendek

13 Oktober 2018

Tersangka HK membeli satu pucuk revolver Rp 50 juta dari tersangka AF alias Fifi.

5 Maret 2019

Tersangka berhasil mendapatkan senpi dengan cara membeli dari tersangka AD berupa satu pucuk senpi mayor call. Senjata itu lalu diserahkan ke tersangka AZ dan dua pucuk laras panjang dan laras pendek kemudian diserahkan ke tersangka TJ.

14 Maret 2019

Tersangka HK menerima uang Rp 150 juta dan tersangka TJ mendapat Rp 25 juta dari seseorang. Identitas seseorang ini telah dikantongi dan didalami polisi.
Tersangka TJ diminta membunuh dua orang tokoh nasional. Namun, nama-nama tokoh nasional yang menjadi target pembunuhan masih dirahasiakan.

12 April 2019

Tersangka HK mendapat perintah kembali untuk membunuh dua tokoh nasional lainnya. Total, ada 4 target kelompok ini menghabisi nyawa tokoh nasional.

April 2019

Terdapat juga perintah lain melalui tersangka HZ untuk membunuh pimpinan satu lembaga survei. Tersangka HZ bahkan beberapa kali mensurvei rumah tokoh tersebut. Tersangka HZ memerintahkan eksekusi dan tersangka IF mendapat Rp 5 juta.

21 Mei 2019

Tersangka HK dengan membawa revolver Taurus call 38 beserta tim turun ke depan bercampur dengan massa aksi untuk melakukan aksinya dengan peserta aksi lainnya.

(Knu)

#Pembunuh Bayaran #Pemilu 2019
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Indonesia
Oknum TNI Ditangkap dan Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Kacab BRI
Empat di antaranya ditetapkan sebagai aktor utama, yaitu C, DH, YJ, dan AA
Angga Yudha Pratama - Jumat, 12 September 2025
Oknum TNI Ditangkap dan Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Kacab BRI
Indonesia
Hasil Autopsi RS Polri Ungkap Penyebab Korban Meregang Nyawa Secara Tak Wajar Akibat Kekurangan Oksigen dan Tanda-tanda Kekerasan
Jenazah korban yang berinisial MIP (37) diserahkan oleh polisi ke RS Polri Kramat Jati pada hari Kamis (21/8) pukul 12.48 WIB
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Hasil Autopsi RS Polri Ungkap Penyebab Korban Meregang Nyawa Secara Tak Wajar Akibat Kekurangan Oksigen dan Tanda-tanda Kekerasan
Indonesia
Airlangga Tegaskan Golkar Saat Ini Sangat Solid Dibanding Pemilu 2019
Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengklaim bahwa partainya sudah sangat solid menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, meskipun dihantam isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
Mula Akmal - Kamis, 10 Agustus 2023
Airlangga Tegaskan Golkar Saat Ini Sangat Solid Dibanding Pemilu 2019
Indonesia
PAN Beri Sinyal Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024
PAN secara terang-terangan mendoakan Prabowo agar dapat memenangi Pilpres 2024.
Zulfikar Sy - Jumat, 16 Juni 2023
PAN Beri Sinyal Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024
Indonesia
Rencana Pertemuan AHY-Puan Angin Segar Bagi Politik Tanah Air
Rencana pertemuan antara Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani merupakan angin segar bagi politik tanah air.
Mula Akmal - Senin, 12 Juni 2023
Rencana Pertemuan AHY-Puan Angin Segar Bagi Politik Tanah Air
Indonesia
Ditanya Prabowo Jadi Cawapres Ganjar, Jokowi Jawab Nanti Siang Ketemu
Jokowi menambahkan terkait cawapres yang akan diusung untuk mendampingi Ganjar akan segera diputuskan dan dideklarasikan PDIP.
Wisnu Cipto - Sabtu, 22 April 2023
Ditanya Prabowo Jadi Cawapres Ganjar, Jokowi Jawab Nanti Siang Ketemu
Indonesia
Gugatannya Picu Kontroversi, Partai Prima Bantah Minta Pemilu Ditunda
Partai Prima mengajukan gugatan ke PN Jakarta Pusat adalah untuk menjadi partai politik peserta Pemilu 2024
Zulfikar Sy - Rabu, 08 Maret 2023
Gugatannya Picu Kontroversi, Partai Prima Bantah Minta Pemilu Ditunda
Indonesia
Baru Terungkap, Anies Pernah Ditawari Capres Dua Kali di Pemilu 2019
Baru diungkap di hadapan awak media, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku pernah ditawari untuk ikut menjadi calon wakil presiden (cawapres) hingga dua kali saat pemilihan presiden (Pilpres) 2019 lalu.
Mula Akmal - Jumat, 07 Oktober 2022
Baru Terungkap, Anies Pernah Ditawari Capres Dua Kali di Pemilu 2019
Bagikan