Ketahui Batas Jumlah Santan yang Boleh Dikonsumsi Setiap Hari


Kenali takaran untuk memakan masakan bersantan (foto: instagram @brambangrawit)
SAAT hari Lebaran tiba, biasanya masyarakat muslim memasak sejumlah hidangan lezat penuh santan. Seperti halnya rendang, gulai hingga opor ayam.
Memakan makanan bersantan boleh saja, tapi sebaiknya kamu lebih bijak dan jangan berlebihan. Mengenai hal tersebut Dokter spesialis gizi dr. Amalia Primahastuti, M.Gizi, Sp.GK mengatakan, makanan khas lebaran sebagian besar dibuat menggunakan santan yang mengandung lemak jenuh.
Baca Juga:
"Lemak jenuh merupakan jenis lemak yang konsumsinya perlu dibatasi, jadi tips aman menyantap hidangan lebaran tersebut adalah dengan tidak berlebihan," tutur dokter Amalia, seperti yang dikutip dari laman Antara.

Dokter Amalia menjelaskan, bahwa santan yang masuk ke dalam golongan lemak jenuh, perlu dibatasi. Yaitu kurang dari 7% total kalori harian atau sekitar 15 gram lemak, dengan perkiraan kebutuhan 2.000 kalori.
Amalia menjelaskan, satu penukar santan (40 gram) mengandung sekitar 8 gram lemak. Untuk itu, dalam satu hari konsumsi santan yang aman sekitar 1,5 penukar atau 60 gram.
Adapun sejumlah tips untuk menahan diri agar tak kalap saat melihat deretan hidangan lezat bersantan yang ada di meja. Sebiaknya, kamu memilih satu saja hidangna bersantan yang akan kamu nikmati.
"Bila ada rendang, gulai, dan opor tersaji di meja, maka pilih satu saja yang akan dimakan," tutur Dokter Amalia.
Baca Juga:
Kemudian, penting juga untuk menahan diri dari hawa nafsu untuk menyantap seluruh hidangan, dengan membatasi konsumsi makanan lebaran.
Sebaiknya makanlah satu kali saja, seperti hanya untuk sarapan atua makan siang. Lalu, jangan lupa pula mengurangi jumlah kuah santan yang diambil.
Bila kamu ingin lebih sehat, cobalah gunakan pengganti santan, seperti halnya susu. Dari mulai susu skim, susu almond hingga susu kedelai, atau bumbu seperti kemiri dan jinten, serta krimer yang berserat. Tapi, jangan lupa pula untuk tetap mengonsumsi sayur dan buah.
Tapi, bila kamu sulit mengontrol porsi makan, Dokter Amalia menyarankan untuk mengonsumsi buah sebelum makan berat.
Trik tersebut dapat menjadi salah satu cara mengontrol asupan makanan, karena, lambung sudah terisi sebleumnya dengan buah yang rendah kalori.
Rasa kenyang pun muncul lebih cepat, sehingga kamu secara otomatis dapat membatasi asupan makanan yang berkalori tinggi. Kemudian, kamu pun dapta memilih menu ynag lebih sehat ketika lebaran. Seperti halnya semur, rawon, sopo atau soto.

Kendati saat lebaran kamu 'lapar mata' karena tergiur sejumlah hidangan menarik, tidak disarankan makan terlalu banyak.
Karena, makan terlalu banyak melebihi kebutuhan tubuh dan tinggi lemak jenuh, bisa meningkatkan proses peradangan di dalam tubuh, hingga menurunkan fungsi sistem imun.
Terlebih dalam situasi pandemi COVID-19 saat ini, jika fungsi sistem imun menurun, bila kamu terinfeksi Virus COVID-19, maka akan memperberat gejala penyakitnya. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Remaja China Kencingi Kuah Hotpot, Diharuskan Ganti Rugi Rp 4,7 Miliar

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

'Demon Slayer: Infinity Castle' Jadi Inspirasi Kolaborasi Menu Minuman Eksklusif

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Jeritan UMKM di District Blok M, Harga Sewa Naik Langsung Bikin Tenant Cabut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
