Kesehatan

Ketahui Batas Jumlah Santan yang Boleh Dikonsumsi Setiap Hari

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Kamis, 13 Mei 2021
Ketahui Batas Jumlah Santan yang Boleh Dikonsumsi Setiap Hari

Kenali takaran untuk memakan masakan bersantan (foto: instagram @brambangrawit)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SAAT hari Lebaran tiba, biasanya masyarakat muslim memasak sejumlah hidangan lezat penuh santan. Seperti halnya rendang, gulai hingga opor ayam.

Memakan makanan bersantan boleh saja, tapi sebaiknya kamu lebih bijak dan jangan berlebihan. Mengenai hal tersebut Dokter spesialis gizi dr. Amalia Primahastuti, M.Gizi, Sp.GK mengatakan, makanan khas lebaran sebagian besar dibuat menggunakan santan yang mengandung lemak jenuh.

Baca Juga:

Tips Berlibur Lebaran Aman di Masa Pandemi COVID-19

"Lemak jenuh merupakan jenis lemak yang konsumsinya perlu dibatasi, jadi tips aman menyantap hidangan lebaran tersebut adalah dengan tidak berlebihan," tutur dokter Amalia, seperti yang dikutip dari laman Antara.

makanan khas lebaran sebagian besar dibuat menggunakan santan yang mengandung lemak jenuh (Foto: notepam)

Dokter Amalia menjelaskan, bahwa santan yang masuk ke dalam golongan lemak jenuh, perlu dibatasi. Yaitu kurang dari 7% total kalori harian atau sekitar 15 gram lemak, dengan perkiraan kebutuhan 2.000 kalori.

Amalia menjelaskan, satu penukar santan (40 gram) mengandung sekitar 8 gram lemak. Untuk itu, dalam satu hari konsumsi santan yang aman sekitar 1,5 penukar atau 60 gram.

Adapun sejumlah tips untuk menahan diri agar tak kalap saat melihat deretan hidangan lezat bersantan yang ada di meja. Sebiaknya, kamu memilih satu saja hidangna bersantan yang akan kamu nikmati.

"Bila ada rendang, gulai, dan opor tersaji di meja, maka pilih satu saja yang akan dimakan," tutur Dokter Amalia.

Baca Juga:

Tips Berkendara Aman di Jalan Tol Saat Liburan

Kemudian, penting juga untuk menahan diri dari hawa nafsu untuk menyantap seluruh hidangan, dengan membatasi konsumsi makanan lebaran.

Sebaiknya makanlah satu kali saja, seperti hanya untuk sarapan atua makan siang. Lalu, jangan lupa pula mengurangi jumlah kuah santan yang diambil.

Bila kamu ingin lebih sehat, cobalah gunakan pengganti santan, seperti halnya susu. Dari mulai susu skim, susu almond hingga susu kedelai, atau bumbu seperti kemiri dan jinten, serta krimer yang berserat. Tapi, jangan lupa pula untuk tetap mengonsumsi sayur dan buah.

Tapi, bila kamu sulit mengontrol porsi makan, Dokter Amalia menyarankan untuk mengonsumsi buah sebelum makan berat.

Trik tersebut dapat menjadi salah satu cara mengontrol asupan makanan, karena, lambung sudah terisi sebleumnya dengan buah yang rendah kalori.

Rasa kenyang pun muncul lebih cepat, sehingga kamu secara otomatis dapat membatasi asupan makanan yang berkalori tinggi. Kemudian, kamu pun dapta memilih menu ynag lebih sehat ketika lebaran. Seperti halnya semur, rawon, sopo atau soto.

Jangan lapar mata saat lebaran (Foto: instagram @ratnaplestari)

Kendati saat lebaran kamu 'lapar mata' karena tergiur sejumlah hidangan menarik, tidak disarankan makan terlalu banyak.

Karena, makan terlalu banyak melebihi kebutuhan tubuh dan tinggi lemak jenuh, bisa meningkatkan proses peradangan di dalam tubuh, hingga menurunkan fungsi sistem imun.

Terlebih dalam situasi pandemi COVID-19 saat ini, jika fungsi sistem imun menurun, bila kamu terinfeksi Virus COVID-19, maka akan memperberat gejala penyakitnya. (Ryn)

Baca Juga:

Bijak Rencanakan Keuangan Jelang Lebaran bagi Milennial

#Kesehatan #Tips Kesehatan #Menu Lebaran #Kuliner #Tips Lebaran #Makanan Bersantan
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Kuliner
Remaja China Kencingi Kuah Hotpot, Diharuskan Ganti Rugi Rp 4,7 Miliar
Pengadilan juga menyatakan orangtua remaja tersebut gagal menjalankan kewajiban pengawasan sehingga merekalah yang harus menanggung ganti rugi.
Dwi Astarini - Selasa, 16 September 2025
Remaja China Kencingi Kuah Hotpot, Diharuskan Ganti Rugi Rp 4,7 Miliar
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Fun
'Demon Slayer: Infinity Castle' Jadi Inspirasi Kolaborasi Menu Minuman Eksklusif
Kolaborasi Chatime dan Demon Slayer menghadirkan tiga menu spesial yang terinspirasi dari karakter ikonik.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
'Demon Slayer: Infinity Castle' Jadi Inspirasi Kolaborasi Menu Minuman Eksklusif
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Indonesia
Jeritan UMKM di District Blok M, Harga Sewa Naik Langsung Bikin Tenant Cabut
UMKM kini menjerit di District Blok M, Jakarta Selatan. Kenaikan harga sewa menjadi alasan mengapa banyak tenant yang cabut.
Soffi Amira - Rabu, 03 September 2025
Jeritan UMKM di District Blok M, Harga Sewa Naik Langsung Bikin Tenant Cabut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Bagikan