Kemenkes Minta Bio Farma Tambah Kapasitas Produksi Vaksin COVID-19


Petugas bandara membawa kemasan berisi vaksin Sinovac menggunakan mobil angkut di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Minggu (18/4/2021). (ANTARA/HO-Satpres).
MerahPutih.com - Kementerian Kesehatan meminta PT Bio Farma (Persero) agar meningkatkan kapasitas produksi vaksin COVID-19. Permintaan itu terkait pemenuhan persediaan vaksin pada Mei 2021.
"Pemerintah memastikan vaksinasi pada Mei, vaksinnya betul-betul datang. Kemudian, meminta Bio Farma untuk meningkatkan kapasitas produksinya," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Rabu (21/4).
Nadia mengatakan, peningkatan kapasitas produksi diperlukan untuk mempercepat proses penyuntikan dosis vaksin kepada masyarakat, sehingga bahan baku vaksin yang tiba di Indonesia dapat segera diproduksi dan disalurkan.
Baca Juga:
Ini Beda Harga Vaksin Jadi dan Bahan Baku Vaksin Impor Bio Farma
Pada April 2021, kata Siti Nadia, Indonesia seharusnya mendapatkan dua sumber vaksin, yakni AstraZeneca dan Sinovac. Namun, AstraZeneca menunda pengiriman vaksin, sebab negara produsen India meminta penundaan karena terjadi peningkatan kasus.
"Jadi, yang seharusnya vaksin dikirim April, itu baru bisa dikirimkan Mei. Jumlahnya tidak mencapai 11 juta juga, jadi akan dikirimkan kurang lebih sekitar 5 juta,” katanya, seperti dikutip Antara.
Nadia menambahkan, sudah sekitar 17 juta dosis vaksin yang disuntikkan kepada masyarakat sampai saat ini.
“Orangnya itu ada 11,1 juta untuk dosis pertama dan dosis kedua 6,1 juta. Jadi sudah 17 juta dosis vaksin yang kita suntikkan,” ujar Nadia.

Kemenkes juga melaporkan proses vaksinasi baru menyasar sekitar 11 juta orang atau setara 6 persen dari target populasi.
"Kalau dibandingkan jumlah penduduk, angka itu masih kecil. Artinya, belum cukup untuk memberikan perlindungan kekebalan kelompok 70 persen vaksinasi," katanya.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Bio Farma Bambang Heriyanto dalam acara Dialog Gerak Aktif Pemerintah, Vaksinasi Pekerja Kreatif, Selasa (20/4), melaporkan pihaknya telah memproduksi 35 juta dosis vaksin dari bahan baku (bulk) vaksin Sinovac.
Baca Juga:
Gunakan Fasilitas Baru, Bio Farma Mulai Produksi 25 Juta Dosis Vaksin Per Bulan
Dari jumlah tersebut, perusahaan sudah mendistribusikan sebanyak 20 juta dosis vaksin corona ke seluruh Indonesia.
PT Bio Farma hingga sekarang telah menerima total 59,5 juta dosis bulk vaksin COVID-19 dari Sinovac atau sepertiga dari total komitmen 140 juta dosis tahun ini.
Sinovac juga masih memiliki komitmen pengiriman 120 juta dosis bulk vaksin pada tahun berikutnya.
"Dari 59,5 juta dosis ini diproses di Bio Farma, ditargetkan bisa menghasilkan 46 juta hingga 47 juta dosis vaksin," katanya. (*)
Baca Juga:
Bio Farma Raih Modal Kerja dari Bank Buat Beli dan Produksi Vaksin COVID-19
Bagikan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
[HOAKS atau FAKTA]: Kasus Autoimun Meroket Akibat Vaksinasi COVID-19
![[HOAKS atau FAKTA]: Kasus Autoimun Meroket Akibat Vaksinasi COVID-19](https://img.merahputih.com/media/71/1c/46/711c467360ed7935305a1847238ccb53_182x135.jpeg)
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 AstraZeneca Penyebab Sakit Jantung
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 AstraZeneca Penyebab Sakit Jantung](https://img.merahputih.com/media/17/c8/bc/17c8bc561c44cc563d3fef2cba579412_182x135.jpeg)
Kemenkes Jelaskan Vaksin COVID-19 AstraZeneca Disebut Timbulkan Thrombocytopenia Syndrome

Indonesia Miliki Sisa Vaksin COVID-19 Sekitar 5,22 Juta Dosis

'Mudik Asyik', Bio Farma Sediakan 10 Bus Gratis untuk Pemudik dari Bandung

Menkes Pastikan Vaksinasi COVID-19 Berbayar Mulai Tahun Depan

IDI Tetap Sarankan Vaksin Ke-4 Meski Pandemi COVID-19 Telah Berakhir

WHO Nyatakan Anak dan Remaja Sehat Tidak Perlu Vaksin COVID-19

Usia 18 Tahun ke Atas Sudah Bisa Vaksin Booster Pakai IndoVac, Catat Syaratnya
