Kemenkes Minta Bio Farma Tambah Kapasitas Produksi Vaksin COVID-19

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 21 April 2021
Kemenkes Minta Bio Farma Tambah Kapasitas Produksi Vaksin COVID-19

Petugas bandara membawa kemasan berisi vaksin Sinovac menggunakan mobil angkut di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Minggu (18/4/2021). (ANTARA/HO-Satpres).

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Kementerian Kesehatan meminta PT Bio Farma (Persero) agar meningkatkan kapasitas produksi vaksin COVID-19. Permintaan itu terkait pemenuhan persediaan vaksin pada Mei 2021.

"Pemerintah memastikan vaksinasi pada Mei, vaksinnya betul-betul datang. Kemudian, meminta Bio Farma untuk meningkatkan kapasitas produksinya," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Rabu (21/4).

Nadia mengatakan, peningkatan kapasitas produksi diperlukan untuk mempercepat proses penyuntikan dosis vaksin kepada masyarakat, sehingga bahan baku vaksin yang tiba di Indonesia dapat segera diproduksi dan disalurkan.

Baca Juga:

Ini Beda Harga Vaksin Jadi dan Bahan Baku Vaksin Impor Bio Farma

Pada April 2021, kata Siti Nadia, Indonesia seharusnya mendapatkan dua sumber vaksin, yakni AstraZeneca dan Sinovac. Namun, AstraZeneca menunda pengiriman vaksin, sebab negara produsen India meminta penundaan karena terjadi peningkatan kasus.

"Jadi, yang seharusnya vaksin dikirim April, itu baru bisa dikirimkan Mei. Jumlahnya tidak mencapai 11 juta juga, jadi akan dikirimkan kurang lebih sekitar 5 juta,” katanya, seperti dikutip Antara.

Nadia menambahkan, sudah sekitar 17 juta dosis vaksin yang disuntikkan kepada masyarakat sampai saat ini.

“Orangnya itu ada 11,1 juta untuk dosis pertama dan dosis kedua 6,1 juta. Jadi sudah 17 juta dosis vaksin yang kita suntikkan,” ujar Nadia.

Kotak berpendingin berisi bahan baku vaksin COVID-19 diturunkan dari kendaraan di kompleks PT Bio Farma di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/2/2021). (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)
Kotak berpendingin berisi bahan baku vaksin COVID-19 diturunkan dari kendaraan di kompleks PT Bio Farma di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/2/2021). (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)

Kemenkes juga melaporkan proses vaksinasi baru menyasar sekitar 11 juta orang atau setara 6 persen dari target populasi.

"Kalau dibandingkan jumlah penduduk, angka itu masih kecil. Artinya, belum cukup untuk memberikan perlindungan kekebalan kelompok 70 persen vaksinasi," katanya.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Bio Farma Bambang Heriyanto dalam acara Dialog Gerak Aktif Pemerintah, Vaksinasi Pekerja Kreatif, Selasa (20/4), melaporkan pihaknya telah memproduksi 35 juta dosis vaksin dari bahan baku (bulk) vaksin Sinovac.

Baca Juga:

Gunakan Fasilitas Baru, Bio Farma Mulai Produksi 25 Juta Dosis Vaksin Per Bulan

Dari jumlah tersebut, perusahaan sudah mendistribusikan sebanyak 20 juta dosis vaksin corona ke seluruh Indonesia.

PT Bio Farma hingga sekarang telah menerima total 59,5 juta dosis bulk vaksin COVID-19 dari Sinovac atau sepertiga dari total komitmen 140 juta dosis tahun ini.

Sinovac juga masih memiliki komitmen pengiriman 120 juta dosis bulk vaksin pada tahun berikutnya.

"Dari 59,5 juta dosis ini diproses di Bio Farma, ditargetkan bisa menghasilkan 46 juta hingga 47 juta dosis vaksin," katanya. (*)

Baca Juga:

Bio Farma Raih Modal Kerja dari Bank Buat Beli dan Produksi Vaksin COVID-19

#Bio Farma #Vaksin Covid-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Informasi ini diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Kasus Autoimun Meroket Akibat Vaksinasi COVID-19
Reaktivitas silang antara protein SARS-CoV-2 pada vaksin dan protein manusia dapat menyebabkan berbagai kondisi autoimun, dari dermatitis ringan, kerusakan organ, kelumpuhan, sampai kematian.
Wisnu Cipto - Rabu, 09 Oktober 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Kasus Autoimun Meroket Akibat Vaksinasi COVID-19
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 AstraZeneca Penyebab Sakit Jantung
Beredar narasi yang mengeklaim vaksin Astrazeneca merupakan penyebab jantung terasa sakit tanpa sebab.
Frengky Aruan - Jumat, 09 Agustus 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 AstraZeneca Penyebab Sakit Jantung
Lifestyle
Kemenkes Jelaskan Vaksin COVID-19 AstraZeneca Disebut Timbulkan Thrombocytopenia Syndrome
Dwi Astarini - Kamis, 02 Mei 2024
Kemenkes Jelaskan Vaksin COVID-19 AstraZeneca Disebut Timbulkan Thrombocytopenia Syndrome
Indonesia
Indonesia Miliki Sisa Vaksin COVID-19 Sekitar 5,22 Juta Dosis
Terdapat sebanyak 1.345 kasus aktif pada Januari hingga Maret 2024. Adapun kasus mingguan mencapai 28 kasus, dan pengecekan mingguan sebanyak 7.700 kasus.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Maret 2024
Indonesia Miliki Sisa Vaksin COVID-19 Sekitar 5,22 Juta Dosis
Indonesia
'Mudik Asyik', Bio Farma Sediakan 10 Bus Gratis untuk Pemudik dari Bandung
Mudik gratis bersama BUMN ini dapat membantu masyarakat berkumpul bersama keluarga di kampung halaman.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 04 Maret 2024
'Mudik Asyik', Bio Farma Sediakan 10 Bus Gratis untuk Pemudik dari Bandung
Indonesia
Menkes Pastikan Vaksinasi COVID-19 Berbayar Mulai Tahun Depan
"Tahun depan (berbayar). Karena diminta sampai akhir tahun ini masih ditanggung negara," kata Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (24/7).
Andika Pratama - Senin, 24 Juli 2023
Menkes Pastikan Vaksinasi COVID-19 Berbayar Mulai Tahun Depan
Indonesia
IDI Tetap Sarankan Vaksin Ke-4 Meski Pandemi COVID-19 Telah Berakhir
Indonesi tengah memasuki fase endemi COVID-19. Ketua Satgas COVID-19 yang juga Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan menyarankan masyarakat untuk tetap melaksanakan vaksinasi keempat atau booster kedua.
Mula Akmal - Kamis, 22 Juni 2023
IDI Tetap Sarankan Vaksin Ke-4 Meski Pandemi COVID-19 Telah Berakhir
Dunia
WHO Nyatakan Anak dan Remaja Sehat Tidak Perlu Vaksin COVID-19
rganisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis pembaruan rekomendasi vaksinasi COVID-19 pada Selasa (29/3).
Zulfikar Sy - Kamis, 30 Maret 2023
WHO Nyatakan Anak dan Remaja Sehat Tidak Perlu Vaksin COVID-19
Indonesia
Usia 18 Tahun ke Atas Sudah Bisa Vaksin Booster Pakai IndoVac, Catat Syaratnya
Pemberian vaksin ini ditujukan bagi mereka yang berusia 18 tahun ke atas. Sebelumnya vaksin IndoVac hanya diberikan pada Lansia, atau masyarakat berusia di atas 60 tahun.
Andika Pratama - Rabu, 08 Maret 2023
Usia 18 Tahun ke Atas Sudah Bisa Vaksin Booster Pakai IndoVac, Catat Syaratnya
Bagikan