Kemenkes Akan Hadirkan Aplikasi Rekam Medis, Apa Itu?

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Sabtu, 23 Oktober 2021
Kemenkes Akan Hadirkan Aplikasi Rekam Medis, Apa Itu?

Kementerian kesehatan akan hadirkan aplikasi rekam medis (Foto: pixabay/mohamed_hassan)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KEMENTERIAN Kesehatan dikabarkan akan meluncurkan aplikasi rekam medis. Hal tersebut dipaparkan oleh Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan, Setiaji. Ia menuturkan bahwa Kemenkes menargetkan aplikasi rekam medis atau health record, segera tersedia di Indonesia pada tahun depan.

"Insya Allah tahun depan dengan kolaborasi diharapkan (Indonesia) punya aplikasi health record sehingga rekam medis tidak hanya dimiliki fasilitas kesehatan tetapi juga masing-masing individu," tutur Setiaji, seperti yang dikutip dari laman Antara.

Baca Juga:

Google Ajak Masyarakat Mengenal Fitur untuk "Kesehatan Digital"

Aplikasi rekam medis bisa membantu dalam pencatatan data kesehatan seseorang (Foto: pixabay/mcmurryjulie)

Dengan adanya aplikasi rekam medis tersebut, pencatatan data kesehatan seseorang sejak dalam kandungan hingga masa kritis, tak lagi terpisah-pisah di fasilitas kesehatan seperti saat ini.

Mengenai pencatatan tersebut, sebetulnya saat ini sudah berkembang sejumlah alat kesehatan digital, dalam bentuk yang bisa dipakai pada tubuh. Seperti perekam detak jantung, hingga jam pencatat saturasi oksigen. Menurut Setiaji, alat-alat itu bisa dimanfaatkan dalam upaya pencegahan penyakit.

Aplikasi rekam medis tersebut menjadi bagian dari program prioritas, terkait digitalisasi kesehatan yang disusun Kementerian Kesehatan, lewat pembentukan Digital Transformation Office.

Adapun program tersebut mencakup sembilan aktivitas yang terbagi dalam tiga bagian besar, yaitu integrasi dan pengembangan data kesehatan, dengan aplikasi rekam medis termasuk di dalamnya.

Setiaji menjelaskan di sisi lain, dengan data kita bisa melakukan berbagai macam riset, serta mengembangkan teknologi kesehatan yang ada di Indonesia.

Baca Juga:

Stigma Negatif dan Mitos Jadi Penghambat Penanganan Kesehatan Mental

Aplikasi ini juga berguna untuk Integrasi dan pengembangan aplikasi pelayanan kesehatan, seperti halnya bagaimana menghadirkan layanan aplikasi, yang memudahkan penggunanya untuk mendapat layanan kesehatan.

Dalam hal ini, peningkatan sumber daya manusia (SDM) informatika kesehatan pun diperlukan. Setiaji menjelaskan bahwa tenaga kesehatan diupayakan memiliki pengetahuan digital. Dengan begitu, para tenaga kesehatan dapat terbantu dengan hadirnya teknologi, termasuk dalam memperluas jangkauannya terhadap layanan kesehatan.

Tenaga kesehatan bisa terbantu dengan hadirnya aplikasi rekam medis. (Foto: pixabay/mohamed_hassan)

"Diharapkan dengan teknologi, dokter bisa meng-upgrade skill dan juga memperluas jangkauannya terhadap layanan kesehatan. Kapasitas kesehatan kita dari sisi SDM dan infrastruktur masih terbatas," tutur Setiaji.

Sementara itu, bagian terakhir dari prioritas digitalisasi kesehatan Indonesia, yakni mengembangkan ekosistem teknologi kesehatan. Dalam hal ini diusahakan agar ekosistem digital diperluas kegunaannya. Hal tersebut agar tidak hanya menjadi milik masyarakat perkotaan, tapi juga masyarakat di pedesaan.

Setiaji menjelaskan, ini merupakan bagian pekerjaan rumah yang harus dijalankan, termasuk pengembangan bioteknologi dan implmentasi regulatory sandbox, serta inkubasi pengembangan teknologi kesehatan 4.0. Sehingga, inovasi kesehatan yang berkembang dapat terfasilitasi. Nantinya, pihak kemenkes akan memberikan sejenis lisensi, agar masyarakat bisa tenang mendapatkan layanan. (ryn)

Baca Juga:

Mengenal Pengaruh Musik dalam Menjaga Kesehatan Otak

#Kemenkes #Kementerian Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Kemenkes Respons Temuan Mikroplastik di Air Hujan Jakarta: Waspadai, Bukan Ditakuti
Kemenkes menanggapi kabar adanya mikroplastik di air hujan Jakarta. Meski perlu diwaspadai, mikroplastik belum terbukti berbahaya langsung bagi kesehatan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 31 Oktober 2025
Kemenkes Respons Temuan Mikroplastik di Air Hujan Jakarta: Waspadai, Bukan Ditakuti
Indonesia
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Kemenkes membuka layanan healing 119.id bagi warga yang mengalami stres, depresi atau memiliki keinginan bunuh diri.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Indonesia
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Tercatat, ada sekitar 20 juta rakyat Indonesia didiagnosis mengalami gangguan kesehatan mental dari data pemeriksaan kesehatan jiwa gratis yang dilakukan.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Kementerian Kesehatan Kasih Kondom Gratis untuk Setiap Mahasiswa Semester 4 ke Atas
Beredar informasi di media sosial yang menyebut Kemenkes bagi-bagi kondom ke mahasiswa.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 21 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Kementerian Kesehatan Kasih Kondom Gratis untuk Setiap Mahasiswa Semester 4 ke Atas
Indonesia
Profil Benjamin Paulus Octavianus, Sosok Dokter Spesialis Paru yang Dipercaya Prabowo Jabat Wamenkes
Benjamin mengaku baru menerima panggilan untuk pelantikan dari Sekretaris Kabinet sekitar setengah jam sebelum acara dimulai.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 08 Oktober 2025
Profil Benjamin Paulus Octavianus, Sosok Dokter Spesialis Paru yang Dipercaya Prabowo Jabat Wamenkes
Indonesia
Presiden Prabowo Lantik Benjamin Paulus Octavianus Jadi Wakil Menteri Kesehatan
Pelantikan Benjamin Paulus Octavianus dilaksanakan serentak dengan pengangkatan Akhmad Wiyagus sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri
Angga Yudha Pratama - Rabu, 08 Oktober 2025
Presiden Prabowo Lantik Benjamin Paulus Octavianus Jadi Wakil Menteri Kesehatan
Indonesia
Kasur Pasien RSUD Cut Meutia Dipenuhi Belatung, DPR Desak Kemenkes Tindak Tegas
Kasus ini harus menjadi peringatan keras bagi seluruh manajemen rumah sakit dan puskesmas di Indonesia agar lebih disiplin menjaga standar kebersihan.
Frengky Aruan - Senin, 06 Oktober 2025
Kasur Pasien RSUD Cut Meutia Dipenuhi Belatung, DPR Desak Kemenkes Tindak Tegas
Indonesia
5,9 Juta Siswa Sudah Ikut Cek Kesehatan Gratis, Kemenkes Ajak Warga Kolaborasi
Tercatat, sudah ada 32 juta pendaftar untuk mengikuti Cek Kesehatan Gratis. Sebanyak 10.226 puskesmas yang terlibat, dari total sebanyak 10.286 puskesmas yang ada di Tanah Air.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 18 September 2025
5,9 Juta Siswa Sudah Ikut Cek Kesehatan Gratis, Kemenkes Ajak Warga Kolaborasi
Indonesia
Capaian Cek Kesehatan Gratis di Papua Masih Rendah, Tertinggi di Jabar Capai 51 Persen
Jumlah peserta terendah terdapat di tiga provinsi lainnya, yaitu Papua, Papua Barat, dan Papua Pegunungan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 18 September 2025
Capaian Cek Kesehatan Gratis di Papua Masih Rendah, Tertinggi di Jabar Capai 51 Persen
Bagikan