Kasus Gangguan Ginjal Akut Masih Terjadi, Menkes Peringatkan Seluruh Dinkes  

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 07 November 2022
Kasus Gangguan Ginjal Akut Masih Terjadi, Menkes Peringatkan Seluruh Dinkes  

Ilustrasi - Gagal ginjal akut. ANTARA/HO

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Penanganan kasus gangguan ginjal akut pada anak (GGAPA) di Indonesia terus digencarkan.

Hingga 5 November, terdapat 324 kasus GGAPA di mana 102 sudah sembuh, 194 meninggal, dan 28 masih dalam perawatan.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berupaya untuk menekan kasus baru GGAPA yang disebabkan konsumsi obat sirop sampai pada level nol.

Baca Juga:

323 Kasus Gangguan Ginjal Akut pada Anak di Indonesia, 190 Meninggal

Menurut Budi, kasus baru yang muncul tak lepas dari pasien yang masih saja mengkonsumsi obat sirop dari apotek.

Budi meminta para dinas kesehatan (dinkes) di level wilayah untuk menekan penggunaan obat sirop pada anak.

"Mohon bantuan para dinkes provinsi dan kabupaten/kota untuk mengontrol pemberian obat di apotek dan bidan kita. Untuk melindungi para balita kita,” ujar Menkes Budi, Senin (7/11).

Berdasarkan data yang dilaporkan dari seluruh RS di 28 provinsi, menunjukkan hasil pemeriksaan yang konsisten, faktor risiko terbesar penyebab GGA adalah toksikasi dari etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) pada sirop atau obat cair.

Budi menjelaskan, terjadi penurunan angka kematian sejak digunakannya antidotum Fomepizole sebagai terapi pengobatan GGAPA.

Baca Juga:

PT Afi Farma Diduga Tersangkut Kasus Gangguan Ginjal Akut

Sejak 25 Oktober, distribusi dan penggunaan Fomepizole diperluas tidak hanya di RSCM, melainkan ke 17 rumah sakit lain di 11 provinsi di Indonesia.

"87 persen Fomepizole yang didatangkan Kemenkes dari luar negeri bersifat donasi gratis dari negara-negara sahabat," ungkapnya.

Dari sisi penegakan hukum, Bareskrim Polri akan melakukan pemeriksaan terhadap penjabat BPOM khususnya dalam pengawasan peredaran obat sirop yang diduga menyebabkan gangguan ginjal akut misterius.

Hal tersebut disebabkan kasus gagal ginjal akut pada anak diduga berasal dari obat sirop mengandung cemaran EG dan DEG yang diproduksi sejumlah perusahaan farmasi.

Bareskrim Polri juga memeriksa 15 orang dari PT Afi Farma terkait kasus gagal ginjal akut pada anak.

Penyidik telah menaikkan status kasus ini dari penyelidikan ke penyidikan. (Knu)

Baca Juga:

Komisi IX DPR Bentuk Panja Kasus Ginjal Akut

#Ginjal #Gagal Ginjal #Kemenkes
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
5,9 Juta Siswa Sudah Ikut Cek Kesehatan Gratis, Kemenkes Ajak Warga Kolaborasi
Tercatat, sudah ada 32 juta pendaftar untuk mengikuti Cek Kesehatan Gratis. Sebanyak 10.226 puskesmas yang terlibat, dari total sebanyak 10.286 puskesmas yang ada di Tanah Air.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 18 September 2025
5,9 Juta Siswa Sudah Ikut Cek Kesehatan Gratis, Kemenkes Ajak Warga Kolaborasi
Indonesia
Capaian Cek Kesehatan Gratis di Papua Masih Rendah, Tertinggi di Jabar Capai 51 Persen
Jumlah peserta terendah terdapat di tiga provinsi lainnya, yaitu Papua, Papua Barat, dan Papua Pegunungan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 18 September 2025
Capaian Cek Kesehatan Gratis di Papua Masih Rendah, Tertinggi di Jabar Capai 51 Persen
Berita Foto
Raker Menkes dengan Komisi IX DPR Setujui Pagu Anggaran Tahun 2026 Sebesar 114 Triliun
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan paparan saat mengikuti rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (15/9/2025).
Didik Setiawan - Senin, 15 September 2025
Raker Menkes dengan Komisi IX DPR Setujui Pagu Anggaran Tahun 2026 Sebesar 114 Triliun
Indonesia
Presiden Prabowo Perintahkan Menkes Kerja Keras Percepat Pemenuhan 70 Ribu Dokter Spesialis
Selain itu, Presiden Prabowo menargetkan pembangunan 500 rumah sakit berkualitas tinggi di setiap kabupaten dalam empat tahun mendatang.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Presiden Prabowo Perintahkan Menkes Kerja Keras Percepat Pemenuhan 70 Ribu Dokter Spesialis
Indonesia
Kemenkes Beri Obat Cacing ke Warga yang Satu Desa dengan Raya di Sukabumi
Menkes juga memastikan semua anggota keluarga Raya yang mengidap penyakit tuberkulosis atau TBC diberi penanganan hingga sembuh.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 25 Agustus 2025
Kemenkes Beri Obat Cacing ke Warga yang Satu Desa dengan Raya di Sukabumi
Indonesia
KPK Geledah Kantor Kemenkes terkait Kasus Bupati Koltim
Penggeledahan di Kemenkes untuk mencari dokumen dan barang bukti yang berkaitan dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang digunakan untuk pembangunan.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 12 Agustus 2025
KPK Geledah Kantor Kemenkes terkait Kasus Bupati Koltim
Indonesia
Menkes Janji Percepat Target 70 Ribu Dokter Spesialis Sesuai Perintah Prabowo, Siapkan Berbagai Intervensi
Mempercepat target lulusan 70 ribu dokter spesialis, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan berbagai intervensi, salah satunya di sektor hospital based.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 11 Agustus 2025
Menkes Janji Percepat Target 70 Ribu Dokter Spesialis Sesuai Perintah Prabowo, Siapkan Berbagai Intervensi
Indonesia
Mulai 4 Agustus 2025, 53,8 Juta Anak Sekolah Bakal Ikut Cek Kesehatan Gratis
Sejak diluncurkannya pada Februari 2025, sudah ada 16,4 juta orang yang memanfaatkan layanan negara cek Kesehatan gratis.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 31 Juli 2025
Mulai 4 Agustus 2025, 53,8 Juta Anak Sekolah Bakal Ikut Cek Kesehatan Gratis
Indonesia
Jumlah Perokok Naik 5 Juta Orang, Termasuk Perokok Usia 15 Tahun
Jumlah kenaikan perokok sebanyak 5 juta orang itu, bahkan sudah sama atau melebihi jumlah penduduk negara-negara kecil
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 17 Juli 2025
Jumlah Perokok Naik 5 Juta Orang, Termasuk Perokok Usia 15 Tahun
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Bagikan