Kapolri Sebut Kunjungan Keluarga Jadi Salah Satu Penyebab Meroketnya Kasus COVID-19

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berkunjung ke Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Sabtu (5/6). (Foto: MP/Istimewa)
Merahputih.com - Meningkatnya kasus COVID-19 pasca-arus balik Lebaran 2021 disebabkan karena sejumlah alasan, salah satunya akibat adanya kerumunan.
Tak hanya itu, kasus COVID-19 juga melonjak terjadi karena menurunnya kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Terutama penggunaan masker.
Baca Juga:
"Kemudian kegiatan-kegiatan kunjungan ke tempat wisata, ataupun kunjungan-kunjungan ke family, sehingga dari situ kita melihat terjadi peningkatan," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo usai rapat terbatas dengan presiden dan sejumlah menteri di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (7/6).
Ledakan kasus COVID-19 di antaranya terjadi di Kabupaten Kudus di Jawa Tengah, dan Bangkalan di Jawa Timur. Sigit mengungkapkan, saat ini terdapat 60 desa di Kudus yang masuk zona merah atau berisiko tinggi menularkan.
Polri bersama TNI telah menerjunkan sejumlah personel untuk memperketat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro di 60 desa. Dilakukan pemeriksaan ketat terhadap warga yang keluar-masuk wilayah tersebut.

Kemudian, dilakukan penguatan tracing dan testing dengan menambah personel TNI-Polri. Sehingga, apabila ditemukan warga yang reaktif, diberlakukan treatment berupa isolasi mandiri sambil menunggu hasil tes PCR.
"Ini yang saat ini kita lakukan. sehingga saat ini diturunkan kurang lebih 4 kompi gabungan TNI-Polri untuk menjaga klaster Kudus," ujar Sigit.
Tim gabungan TNI-Polri juga mendorong pemerintah daerah untuk menambah tempat isolasi mandiri yang berada di Asrama Haji Donohudan dan di Semarang. Apalagi, saat ini terdapat 1.200 orang yang menjalani isolasi mandiri di wilayah tersebut.
Terkait dengan banyaknya tenaga kesehatan (nakes) di Kudus yang terinfeksi COVID-19, lanjut Sigit, saat ini rumah sakit-rumah sakit di Kudus sudah mendapat bantuan tenaga kesehatan dari dinas kesehatan pusat, provinsi, hingga nakes TNI-Polri. Sigit memastikan bahwa hal ini tak lagi jadi masalah.
Baca Juga:
100 Hari Kerja Gibran, PKS Solo Sebut Kinerjanya Belum Terlihat
"Harapan kita dalam beberapa hari ke depan klaster Kudus terkait dengan laju penularan COVID-nya bisa kita antisipasi," tuturnya.
Upaya testing dan tracing juga terus ditingkatkan. Warga yang reaktif segera diberikan treatment berupa isolasi mandiri. "Sehingga pertumbuhan COVID-19 di seluruh wilayah bisa kita kendalikan," kata Sigit. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Meredam Isu Liar Pergantian Kapolri, Legislator Hingga Wamen Setneg Buka Suara Terkait Jabatan Jenderal Listyo Sigit

Disebut Calon Terkuat Kapolri Gantikan Jenderal Listyo Sigit, Komjen Suyudi Malah Pilih Fokus Bekerja

Komjen Wahyu Hadiningrat Dianggap Layak Gantikan Jenderal Listyo Sigit, Forkabi: Dia Punya Integritas

Istana Bantah Isu Pergantian Kapolri, Sebut Posisi Jenderal Listyo Sigit Masih Aman

Sosok Kapolri Baru Pilihan Prabowo Disebut Lebih Muda daripada Jenderal Listyo Sigit, Pengamat Intelijen Ibaratkan Sistem ‘Urut Kacang’

Jubir Presiden Pastikan Surpres Prabowo Tentang Pergantian Kapolri Hoaks

Bukan Cuma Dasco, Komisi III DPR Juga Bantah Prabowo Kirim Surpres Pergantian Kapolri

Prabowo Disebut-Sebut Ajukan 2 Komjen untuk Gantikan Posisi Kapolri Jenderal Listyo Sigit, DPR: Kami belum Terima Suratnya

Ditanya Andil Riza Chalid di Balik Demo Ricuh, Kapolri: Akan Kita Cari Tahu

Kapolri Beri Sinyal, Otak Pelaku yang Menggerakkan dan Membiayai Demo Rusuh Segera Terungkap
