Jokowi Bahas Ekosistem Kendaraan Listrik dalam KTT ASEAN-Jepang Ke-25


Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Jepang Ke-25 di Phnom Penh, Kamboja. (Foto: Ist)
MerahPutih.com - Memasuki tahun emas kemitraan ASEAN dan Jepang yang akan diperingati tahun depan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas pembangunan ekosistem kendaraan listrik yang akan mendukung ekonomi kawasan yang lebih resilien dan hijau.
Upaya ini juga akan mempertebal kontribusi kawasan Indo-Pasifik sebagai epicentrum of growth sekaligus upaya global mengatasi perubahan iklim.
Pernyataan ini disampaikan oleh Presiden Jokowi saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Jepang Ke-25 di Phnom Penh, Kamboja.
Baca Juga:
Presiden Jokowi Hadiri Upacara Penutupan KTT ASEAN Hari Ini
"Tahun depan, kita akan peringati 50 tahun kemitraan ASEAN dan Jepang. Momentum emas ini harus kita manfaatkan untuk membangun ekonomi kawasan yang lebih resilien dan hijau," ucap Presiden Jokowi dalam KTT yang dihadiri pemimpin ASEAN dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida tersebut.
Ke depan, kemitraan ASEAN-Jepang diharapkan menjadi moda dalam mengatasi krisis multidimensi yang dikenal dengan istilah The Perfect Storm. Pemulihan ekonomi tetap akan menjadi prioritas utama kerja sama, namun stabilitas kawasan juga tetap dijaga dan menghindari konflik terbuka.
Jepang dengan kebijakan Green Growth memiliki kapasitas besar dalam infrastruktur dan industri hijau serta didukung melalui inovasi teknologi di 14 sektor industri. "Salah satu sektor potensial yang dapat dikembangkan adalah pembangunan ekosistem kendaraan listrik," lanjutnya.
Baca Juga:
KTT G20 Hasilkan Kerja Sama Konkret Miliaran Dolar
Terkait dengan hal tersebut, kawasan ASEAN memiliki potensi yang sangat besar dengan estimasi pasar yakni mencapai USD 2.7 miliar di tahun 2027. Jepang diharapkan dapat menjadi mitra utama ASEAN melalui alih teknologi dan investasi. “Saya mengundang Jepang untuk meningkatkan investasi, terutama dalam manufaktur mobil listrik dan produksi baterai," ungkap Jokowi.
Sebagai pemilik 23 persen cadangan nikel dunia, Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia tengah mengembangkan ekosistem industri kendaraan listrik dari hulu sampai ke hilir dengan target produksi mobil listrik mencapai 600 ribu unit dan 2,45 juta sepeda motor listrik per tahun di 2030 dengan pengurangan total emisi karbondioksida 3,8 juta ton.
"Kami juga telah menetapkan peta jalan pengembangan industri kendaraan berbasis baterai. Upaya ini akan mempertebal kontribusi kawasan Indo-Pasifik sebagai epicentrum of growth dan di saat yang sama pada upaya global atasi iklim," jelasnya. (Asp)
Baca Juga:
Jokowi Ajak Pemimpin ASEAN Plus Three Bersatu Hadapi Krisis Global
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Thailand Umumkan Status Darurat Militer, Sekolah di Perbatasan Ditutup

Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu

30 Menlu Bakal Berkumpul di Malaysia Bahas Peran ASEAN, Nuklir dan Kondisi Palestina

Prabowo Ingin Penguatan Konektivitas dan Pembangunan Ekonomi Subkawasan Timur ASEAN

3 Alasan Prabowo Usulkan Papua Nugini Masuk Anggota ASEAN

KTT ASEAN di Malaysia Diharapkan Hasilkan Konsensus Sikapi Tarif Impor AS

ASEAN Kembali Hidupkan Usulan Penggunaan Mata Uang Lokal Lawan Dominasi Dolar

Sebelum Bertemu PM China dan Presiden Perancis, Presiden Prabowo Bakal Hadiri KTT ASEAN

Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK

Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat
