Isu Keberlanjutan Program Jokowi Jadi Arus Utama Pemilu 2024

Mula AkmalMula Akmal - Rabu, 27 September 2023
Isu Keberlanjutan Program Jokowi Jadi Arus Utama Pemilu 2024

Presiden Joko Widodo. (Foto: Antara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Lembaga survei New Indonesia Research & Consulting menilai isu keberlanjutan program Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap menjadi arus utama dalam pemilu 2024 berdasarkan survei kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi yang mencapai 81,7 persen.

Dari 81,7 persen responden yang merasa puas, sebanyak 9,6 persen menyatakan sangat puas dan 72,1 persen menyatakan puas. Hanya 16,1 persen yang menyatakan tidak puas, serta 0,9 persen di antaranya merasa tidak puas sama sekali, dan yang menyatakan tidak tahu/tidak jawab sebesar 2,2 persen.

Baca Juga:

Jokowi Restui Kaesang Berpolitik Lewat PSI

"Kepuasan publik yang mencapai 81,7 persen menandakan keberlanjutan program Jokowi sebagai arus utama dalam pemilu mendatang," kata Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting Andreas Nuryono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Andreas mengatakan dominannya arus utama keberlanjutan ditunjukkan dari tingginya elektabilitas dua capres dari partai-partai terbesar yang notabene pendukung kuat pemerintah.

Prabowo Subianto yang diusung oleh Gerindra adalah partai terbesar kedua yang menjadi poros utama Koalisi Indonesia Maju (KIM). Anggotanya mencakup partai-partai di Senayan, yaitu Golkar dan PAN, termasuk Demokrat yang berada di pihak oposisi.

Selain itu Prabowo mengoleksi dukungan dari banyak partai baru dan nonparlemen, yaitu PBB, Gelora, dan Garuda. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga kerap hadir dalam agenda-agenda koalisi pengusung Prabowo, meskipun belum memutuskan secara formal.

Sedangkan Ganjar Pranowo diusung oleh PDIP yang merupakan partai pemenang pemilu dua kali berturut-turut. Koalisi pengusung Ganjar juga melibatkan PPP dan dua partai nonSenayan, yaitu Perindo dan Hanura.

Di kubu Koalisi Perubahan, Anies Baswedan yang semula didukung dua partai oposisi yaitu Demokrat dan PKS belakangan mengalami pergantian formasi. Demokrat memutuskan keluar dari Koalisi Perubahan dan beralih mendukung Prabowo setelah Muhaimin Iskandar (PKB) dipilih sebagai bacawapres Anies.

PKS kemudian akhirnya menerima pasangan Anies-Cak Imin dan bertahan di Koalisi Perubahan. Dua partai pemerintah kini mendominasi koalisi pengusung Anies, yaitu NasDem dan PKB.

Kubu Koalisi Perubahan melihat bahwa situasi politik yang didominasi oleh narasi keberlanjutan kurang menguntungkan posisinya.

Baca Juga:

Jokowi Sebut Beda Pilihan di Pilpres Hal yang Wajar dan Tak Perlu Diributkan

"Pelan tapi pasti, Koalisi Perubahan menyesuaikan diri dan ingin turut mencicipi kue elektoral dari faktor Jokowi yang tak terkalahkan," kata Andreas.

Andreas juga mengungkapkan berdasarkan tren tahun 2020, tingkat kepuasan cenderung bergerak naik. Meski sempat turun tajam saat gelombang kedua pandemi COVID-19 pada pertengahan 2021, kepuasan publik kembali naik hingga menembus batas psikologis di atas 80 persen.

Pemulihan ekonomi dan berakhirnya status pandemi memberikan ekspektasi yang tinggi atas kinerja pemerintahan. Pertumbuhan ekonomi berangsur-angsur pulih dan kini bertahan di atas 5 persen, angka yang cukup tinggi dibanding beberapa negara lain.

Demikian pula dengan gejolak inflasi yang dipicu disrupsi rantai pasokan komoditas pangan dan energi, serta faktor geopolitik khususnya perang di Ukraina, berhasil diatasi. Ancaman masih muncul dari dampak El Nino dan larangan ekspor pangan oleh sejumlah negara.

Tetap tingginya tingkat kepuasan pada paruh kedua pemerintahan Jokowi, ditambah terpaan pandemi dan perang, memberikan optimisme bagi publik untuk arah pembangunan yang dirasa sudah tepat menuju target Indonesia menjadi negara maju pada 2045.

Pembatasan masa jabatan yang diatur dalam konstitusi membuat Jokowi tak bisa berlaga pada Pemilu 2024. Alhasil, publik menaruh harapan pada kepemimpinan nasional berikutnya yang bisa membawa keberlanjutan program-program Jokowi pascapemilu.

Keberlanjutan praktis menjadi wacana arus utama dalam Pilpres mendatang. Seruan perubahan yang digaungkan oleh kekuatan-kekuatan politik oposisi kini cenderung memudar, bahkan harus berkompromi dengan arus besar keberlanjutan tersebut.

Survei New Indonesia Research & Consulting dilakukan pada 11-17 September 2023 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error 2,89 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. (*)

Baca Juga:

Relawan Pro Jokowi Umumkan Capres Inisial P di Rakernas

#Jokowi #Presiden Joko Widodo #Joko Widodo #Survei #Pemilu 2024 #Anies Baswedan #Prabowo Subianto #Ganjar Pranowo
Bagikan
Ditulis Oleh

Mula Akmal

Jurnalis dan profesional komunikasi dengan pengalaman memimpin redaksi, menggarap strategi konten, dan menjembatani informasi publik lintas sektor. Saat ini menjabat sebagai Managing Editor di Merah Putih Media, dengan rekam jejak kontribusi di The Straits Times, Indozone, dan Koran Sindo, serta pengalaman strategis di Yayasan Konservasi Alam Nusantara dan DPRD DKI Jakarta. Bagi saya, setiap berita adalah peluang untuk menghadirkan akurasi, relevansi, dan dampak nyata bagi pembaca.

Berita Terkait

Indonesia
Penentuan Penerus Takhta Kerajaan Surakarta, Jokowi Tolak Ikut Campur
Menghargai keluarga besar keraton dan adat istiadat yang ada.
Dwi Astarini - Kamis, 06 November 2025
Penentuan Penerus Takhta Kerajaan Surakarta, Jokowi Tolak Ikut Campur
Indonesia
Ini Kata Jokowi Soal Rencana Pemberian Gelar Pahlawan Nasional ke Soeharto
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara mengenai pemerintah pusat akan memberikan gelar pahlawan pada Presiden ke-2 Soeharto dan Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 06 November 2025
Ini Kata Jokowi Soal Rencana Pemberian Gelar Pahlawan Nasional ke Soeharto
Indonesia
Bukan Oppa K-Pop! Ternyata Inilah Idola Utama Presiden Prabowo Subianto dari Korea Selatan
Hal ini disampaikan saat meresmikan PT Lotte Chemical Indonesia, pabrik petrokimia terbesar se-Asia Tenggara di Cilegon
Angga Yudha Pratama - Kamis, 06 November 2025
Bukan Oppa K-Pop! Ternyata Inilah Idola Utama Presiden Prabowo Subianto dari Korea Selatan
Indonesia
Prabowo Bantah Takut dengan Jokowi, Minta Rakyat Hormati Mantan Presiden
Presiden RI, Prabowo Subianto, membantah takut dengan Jokowi. Ia mengatakan, bahwa masyarakat harus menghormati mantan pemimpin bangsa.
Soffi Amira - Kamis, 06 November 2025
Prabowo Bantah Takut dengan Jokowi, Minta Rakyat Hormati Mantan Presiden
Indonesia
Prabowo Mau Borong 30 Rangkaian KRL, Jumlah Penumpang Diprediksi Tembus 400 Juta Orang
Prabowo mau borong 30 rangkaian KRL, jumlah penumpang diprediksi bisa menembus 400 juta orang.
Soffi Amira - Kamis, 06 November 2025
Prabowo Mau Borong 30 Rangkaian KRL, Jumlah Penumpang Diprediksi Tembus 400 Juta Orang
Indonesia
Prabowo Mau Bayar Utang Whoosh Pakai Uang Sitaan Korupsi, Ekonom: Enggak Bakal Cukup!
Presiden RI, Prabowo Subianto, mau membayar utang Whoosh pakai uang sitaan korupsi. Ekonom menyebutkan, bahwa hal itu tidak akan cukup.
Soffi Amira - Kamis, 06 November 2025
Prabowo Mau Bayar Utang Whoosh Pakai Uang Sitaan Korupsi, Ekonom: Enggak Bakal Cukup!
Indonesia
Respons Kecelakaan KA Bangunkarta, DPR Ingatkan KAI Target Zero Accident dari Prabowo
Keselamatan operasional kereta api harus menjadi prioritas utama demi mencegah terulangnya kecelakaan di jalur rel.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Respons Kecelakaan KA Bangunkarta, DPR Ingatkan KAI Target Zero Accident dari Prabowo
Indonesia
Prabowo Mau Tambah Rangkaian KRL, Waktu Tunggu Jadi Lebih Pendek di Jam Krusial
Presiden RI, Prabowo Subianto, ingin menambah 30 rangkaian KRL. Komisi V DPR menyebutkan, bahwa waktu tunggu KRL bakal jadi lebih pendek di jam krusial.
Soffi Amira - Rabu, 05 November 2025
Prabowo Mau Tambah Rangkaian KRL, Waktu Tunggu Jadi Lebih Pendek di Jam Krusial
Indonesia
Ternyata, Prabowo Andalkan Duit dari Sini untuk Alokasi Bayar Utang Whoosh
Saat ini, Indonesia memiliki kewajiban pembayaran utang untuk proyek kerata Whoosh sekitar Rp 1,2 triliun per tahun kepada China.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Ternyata, Prabowo Andalkan Duit dari Sini untuk Alokasi Bayar Utang Whoosh
Indonesia
Prabowo Alokasikan Rp 5 Triliun untuk Tambah 30 Rangkaian KRL, ini Respons Komisi V DPR
Presiden RI, Prabowo Subianto, mengalokasikan Rp 5 triliun untuk menambah rangkaian KRL. Komisi V DPR pun mendukung hal tersebut.
Soffi Amira - Rabu, 05 November 2025
Prabowo Alokasikan Rp 5 Triliun untuk Tambah 30 Rangkaian KRL, ini Respons Komisi V DPR
Bagikan