Ibu Kota Pindah ke Luar Jawa, Pengamat: Jakarta Bakal Lebih Fokus Pusat Perekonomian

Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah (Foto: fh.usakti.ac.id)
MerahPutih.com - Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah angkat bicara menanggapi rencana Presiden Jokowi yang ingin memindahkan ibu kota dari Jakarta ke luar Pulau Jawa.
Menurut dia, pengalihan ibu kota dapat menguntungkan Jakarta karena dapat leluasa merapihkan tata kota Jakarta sebagai kota perekonomian. Lantaran nantinya gedung pemerintahan akan pindah operasi sesuai ibu kota.
"Sesungguhnya malah Jakarta kemudian bisa ditata ulang gitu loh. Di desain ulang dengan ketiadaan kantor-kantor pemerintah dan dubes-dubes itukan berati Jakarta murni sebagai kota jasa industri jasa perdagangan jasa. sehingga arah dari pembangunannya fokus," kata Trubus saat dihubungi, Selasa (30/4).

Kata dia lagi, jika perpindahan ibu kota terealisasi. Jakarta akan lebih bagus untuk membenahi pembangunan baik dalam pendidikan hingga layanan jasa termasuk dalam teknologi industri dan tenologi informasi. Dengan pembangunan infrastruktur ini Jakarta bisa menyaingi New York City.
"Kedepan lebih bisa menjadi kota satelit seperti New Yorknya Indonesia," tuturnya
Trubus menegaskan bahwa dirinya sangat menunggu keseriusan dari pihak pemerintah terkait dengan wacana pemindahan ibu kota ini. Dia berharap kali ini dapat terealisasi.
"keseriusan pemerintah jokowi sangat di tunggu jangan lagi nanti bubar lagi awal-awalnya semangat nanti tiba-tiba pudar," tutupnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Rekayasa Lalin di TB Simatupang Bantu Urai Kemacetan, Pramono Sebut Perpanjang Diputuskan Besok

MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama

Bus Transjakarta Kecelakaan di Cakung, 6 Orang Teluka

Jakarta masih Sering Kebakaran, Legislator PSI Pertanyakan Program 1 RT 1 APAR

F-PKS DPRD DKI Minta Transjakarta Perluas Rute Mikrotrans

Pramono Tanggapi Gerakan Publik Menolak Pejabat Pakai Strobo

Pemprov DKI Diminta Antisipasi Kebutuhan Pangan Jelang Nataru

Naik Transportasi Publik Jakarta pada 17-19 September Dikenai Tarif Rp 1

Sepanjang Agustus 2025, 4 Juta Lebih Warga Naik MRT Jakarta

Pramono Bantah Istrinya Punya Jabatan dan Terima Gaji dari Pemprov DKI
