Hormon Cinta tidak dapat Selamatkan Hubungan yang Bermasalah


Oksitosin, yang dilepaskan secara alamidalam tubuh, memainkan peran kunci dalam mengatur perilaku dan emosi. (Foto: freepik/wayhomestudio)
SEMPROTAN hidung yang mengandung 'hormon cinta' oksitosin telah dipasarkan sebagai obat potensial untuk meningkatkan hubungan emosional dengan pasangan. Diklaim, semprotan itu mampu menyelamatkan hubungan yang bermasalah.
Namun, sebuah studi baru dari Inggris menunjukkan sebaliknya. Studi tersebut mengungkapkan semprotan oksitosin tidak membuat laki-laki muda yang sehat lebih mampu mengenali emosi. Lalu, apa yang membantu? Salah satunya ialah program pelatihan emosional psikologis berbasis komputer.
"Studi kami menunjukkan oksitosin mungkin tidak selalu menjadi intervensi yang paling tepat ketika mencoba meningkatkan kehidupan sosial dan kebahagiaan pasien," kata Katie Daughters, PhD, dari Departemen Psikologi di University of Essex, Inggris.
BACA JUGA:
Penelitian Terbaru Ungkap Penurunan Perilaku Seksual Kaum Muda AS
Oksitosin, yang dilepaskan secara alami di dalam tubuh, memainkan peran kunci dalam mengatur perilaku dan emosi. Beberapa penelitian menunjukkan semprotan hidung yang mengandung oksitosin mungkin memiliki peran pada orang yang mengalami kesulitan mengenali emosi, seperti orang dengan autisme, skizofrenia, atau gangguan kecemasan sosial, meskipun hasilnya beragam.

Orang yang berjuang untuk mengenali emosi lebih cenderung memiliki kesehatan mental yang buruk. Studi baru melihat apakah oksitosin dapat meningkatkan kemampuan orang sehat untuk mengenali emosi dengan merekrut 104 mahasiswa dengan usia rata-rata 19 tahun.
Beberapa diberi semprotan hidung oksitosin, yang lain semprotan hidung plasebo. Mereka kemudian menyelesaikan program pelatihan emosional berbasis komputer yang divalidasi atau program pelatihan emosional tiruan dan diuji kemampuan mereka untuk membaca emosi. Program pelatihan emosional membantu para pria mengidentifikasi wajah sedih dan marah, tetapi semprotan oksitosin tidak berpengaruh sama sekali.
BACA JUGA:
Tanda 'Lampu Hijau' untuk Membawa Hubungan Asmara ke Tahap Lebih Serius
Para peneliti mengingatkan bahwa studi lebih lanjut tentang efek semprotan hidung oksitosin diperlukan dan layak dilakukan, terutama pada perempuan dan orang yang memiliki gangguan psikologis. "Kami masih belum cukup mengerti tentang cara tubuh memproses semprotan oksitosin. Kami perlu tahu lebih banyak tentang oksitosin sebelum menggunakannya sebagai pengobatan," kata Daughters seperti diberitakan WebMD.
"Seperti semua obat, tidak disarankan untuk mengonsumsi oksitosin tanpa mendiskusikannya dengan profesional perawatan kesehatan. Memang, seperti yang ditunjukkan oleh penelitian kami, mungkin ada intervensi lain yang lebih sesuai dengan keadaan pribadi seseorang," katanya.

Pelatihan membantu mengidentifikasi emosi pada wajah, tetapi semprotan oksitosin tidak berpengaruh. (foto: freepik/rawpixel.com)
Untuk saat ini, masih belum jelas apakah "hormon cinta" dapat membantu memperbaiki hubungan yang bermasalah. "Tidak ada penelitian ilmiah yang melihat pemberian oksitosin dalam hubungan romantis. Kami membutuhkan bukti lebih lanjut sebelum rekomendasi dapat dibuat," kata Daughters.
Di sisi lain, menurutnya, beberapa intervensi psikologis berbasis komputer dapat membantu orang mengenali dan menafsirkan ekspresi emosional yang berbeda.(aru)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya

Buat Calon Pengantin nih, Rekomendasi 5 Restoran Terbaik untuk Wedding Venue di Jakarta

Kamu Clingy ke Pasangan? Bisa Jadi Itu Tanda Insecure dan Takut Ditinggalkan

Gen Z Spill 2 Tantangan sebelum Menikah, Ekspektasi Orangtua dan Biaya

5 Tanda si Dia Effort dalam Hubunganmu

Jangan Coba-Coba FWB, Risiko Negatif Membayangi

Si Doi Sungguh Cinta atau Sekadar Breadcrumbing? Ketahui Makna dan Tanda-tandanya

Tips Pertemanan Langgeng, Perlu Adanya 'Ekuitas Persahabatan'

3 Tanda Cintamu Bertepuk Sebelah Tangan, Tinggalkan Saja

Pentingnya Komitmen untuk Bikin Hubungan Langgeng
