[HOAKS atau FAKTA]: Puluhan Tunawiswa Sengaja Ditampung di GOR Karet Tengsin untuk Pencitraan Anies

Andika PratamaAndika Pratama - Rabu, 29 April 2020
[HOAKS atau FAKTA]: Puluhan Tunawiswa Sengaja Ditampung di GOR Karet Tengsin untuk Pencitraan Anies

Proses penjaringan tunawisma dalam operasi yang digelar Satpol PP di kawasan Tanah Abang, Sabtu (25/4/2020) dini hari. (ANTARA/HO/Dokumentasi Satpol PP DKI Jakarta)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Beredar di media sosial bahwa 57 tunawisma di Tanah Abang, yang dipindahkan ke GOR Karet Tengsin, hanya untuk pencitraan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dalam narasi di medsos itu, para tunawisma itu seolah-olah di foto bersama Gubernur dan setelah itu tak terlihat kembali.

Baca Juga

Anies Ajak Pengusaha di Jakarta Bantu Warga Imbas Corona

Ada pula gambar ketika mereka ditemui Anies, disediakan tempat istirahat dan diberikan makan untuk diliput media. Tapi saat di cek di GOR kosong dan ternyata para tunawisma itu disuruh pulang.

Berikut narasi yang tersebar di Twitter:

qq
Foto: Istimewa

Ada 57 tinawisma di Tanah Abang. Dipindahkan ke GOR Karet Tengsin. Ditemui Gubernur. Dikasih makan. Diliput media. Eh, pas dicek di GOR, nyatanya kosong. Tunawismanya disuruh pulang. Tinawisma itu mau pulang kemana? Itu sih, sama aja nyuruh Upin Ipin cukur rambut!

Cek Fakta:

Berdasarkan hasil penelusuran Kemenkominfo terhadap beberapa media yang memberitakan terkait informasi tersebut, dijelaskan bahwa 57 tunawisma yang tidur di trotoar kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat sudah meninggalkan lokasi penampungan di GOR Karet Tengsin, Jakarta Pusat.

Mereka telah dijemput oleh pihak keluarga, atau teman yang bisa ditinggali.

"Pada hari pertama (penampungan), Sabtu (24/4) banyak keluarga yang jemput. Anda tanggung jawab (dari mereka), jangan sampai kembali ke jalan. Kita tegas, kalau kemarin, kita foto, dia penyataan, Anda tanggung jawab. Ada 50 persen dijemput, yang tidak juga ada tempat, ada saudara, ada kelompok dia domisili, kita kembalikan, dan buat penyataan tidak kembali ke jalan," ucap Kepala Suku Dinas Sosial (Kadinsos) Jakarta Pusat, Ngapuli Parangin Angin kepada wartawan.

Saat ini, tinggal 8 orang tunawisma yang masih menempati tempat penampungan di GOR Karet Tengsin. Mereka bukan dari 57 orang yang diamankan gelombang pertama penertiban.

Ngapuli mengatakan, dari hasil asesment terungkap berbagai alasan tunawisma memilih menggelandang di emperan. Ia mengatakan, rata-rata tunawisma itu memilih tidur di emperan untuk memanfaatkan momen bulan Ramadan.

Baca Juga

Nyaris 100 Hoaks Corona Bertebaran di Medsos, Pelaku Ngaku Tak Suka dengan Pemerintah

Mereka mengincar bantuan dari para dermawan yang kerap memberikan bantuan di kawasan Tanah Abang. Sebab sudah menjadi kebiasaan tahun ke tahun di kawasan Tanah Abang para dermawan berkumpul untuk membagikan bantuan ke mereka tidur di emperan.

Kesimpulan:

Informasi yang disebarkan melalui media sosial yang menyebutkan 57 tunawisma yang ditemukan tidur di emperan daerah Tanah Abang dipindahkan ke GOR Karet untuk diliput lalu diminta pulang adalah hoaks.

Informasi ini termasuk dalam informasi sesat yang sengaja disebarkan untuk tujuan tertentu.

Dari penjelasan Kepala Sudin Dinas Sosial Jakarta Pusat sudah jelas bahwa para tunawisma sudah dijemput oleh keluarganya untuk pulang bukan diminta pulang setelah diliput seperti narasi yang disebarkan. (Knu)

##HOAKS/FAKTA
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Setuju Kirim 10 Juta WNI ke Jepang
Program pengirima 10 juta WNI ke Jepang ini disebut-sebut bakal berlangsung setidaknya lima tahun kedepan.
Wisnu Cipto - Sabtu, 20 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Setuju Kirim 10 Juta WNI ke Jepang
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Wapres Gibran Minta Anggota Ormas Minta Sedekah di Pinggir Jalan untuk Bantu Pembangunan IKN
Sebuah kabar beredar di media sosial bahwa Gibran meminta ormas meminta sedekah demi membantu pemerintah membangun Ibu kota Nusantara (IKN).
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 20 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Wapres Gibran Minta Anggota Ormas Minta Sedekah di Pinggir Jalan untuk Bantu Pembangunan IKN
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Sri Mulyani Ngadu ke Jokowi setelah Dicopot Prabowo dari Jabatan Menteri Keuangan
Video tersebut merupakan momen ketika Sri Mulyani bersilaturahmi ke rumah Jokowi pada saat Lebaran 2025.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Sri Mulyani Ngadu ke Jokowi setelah Dicopot Prabowo dari Jabatan Menteri Keuangan
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Pilih Rocky Gerung Jadi Juru Bicara karena Kritis dan Berani
Beredar informasi di media sosial yang menyebut Rocky Gerung resmi jadi juru bicara Presiden Prabowo.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 19 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Pilih Rocky Gerung Jadi Juru Bicara karena Kritis dan Berani
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Lantik Mahfud Md jadi Jaksa Agung untuk Berantas Pejabat yang Korupsi
Mahfud MD membantah pelantikan.
Dwi Astarini - Kamis, 18 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Lantik Mahfud Md jadi Jaksa Agung untuk Berantas Pejabat yang Korupsi
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : PBB Nyatakan DPR Ilegal karena Terindikasi Korupsi Sistematis
PBB menemukan anggota dewan terlibat dalam korupsi.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : PBB Nyatakan DPR Ilegal karena Terindikasi Korupsi Sistematis
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : BEM UI Peringatkan Masyarakat tidak Keluar Malam karena Ada Operasi Penembak Misterius
BEM UI tidak pernah mengeluarkan imbauan tersebut.
Dwi Astarini - Selasa, 16 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : BEM UI Peringatkan Masyarakat tidak Keluar Malam karena Ada Operasi Penembak Misterius
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Puan Maharani Mundur dari Ketua DPR karena Diboikot Presiden Prabowo
Tidak ditemukan informasi kredibel yang membenarkan klaim.
Dwi Astarini - Senin, 15 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Puan Maharani Mundur dari Ketua DPR karena Diboikot Presiden Prabowo
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Takut Terjadi Perang, Malaysia Minta Maaf dan Kembalikan Blok Ambalat ke Indonesia
emerintah Malaysia menyebut persoalan Ambalat akan diselesaikan melalui jalur diplomatik, hukum, dan teknis forum penetapan batas maritim.
Dwi Astarini - Sabtu, 13 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Takut Terjadi Perang, Malaysia Minta Maaf dan Kembalikan Blok Ambalat ke Indonesia
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Meminta Maaf ke Rakyat Karena Tak Bisa Membubarkan DPR
Unggahan dengan narasi Prabowo Meminta Maaf ke Rakyat telah mendapatkan sekitar 73.600 tanda suka, 2.500-an komentar, dan dibagikan ulang 2.200-an ribu kali.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Meminta Maaf ke Rakyat Karena Tak Bisa Membubarkan DPR
Bagikan