[HOAKS atau FAKTA] 3 Ambulans Sengaja Keliling untuk Bikin Takut Warga

Andika PratamaAndika Pratama - Jumat, 09 Juli 2021
[HOAKS atau FAKTA] 3 Ambulans Sengaja Keliling untuk Bikin Takut Warga

Deretan mobil ambulance yang siap melayani masyarakat Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat yang membutuhkan layanan, dan dapat dipesan dengan sistem aplikasi ambulance online. (Foto Humas Pemkab Purwakart

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Akun Facebook Rafan Shawqi pada 6 Juli 2021 mengunggah sebuah video yang memperlihatkan dua ambulans dan satu minibus berwarna hitam tengah berhenti di pinggir jalan dengan dikerumuni sejumlah orang ke grup PARTAI BERKARYA dengan narasi sebagai berikut:

“3 ambulance di ngemplak sukoharjo ugal2an nabrak mobil masyarakat Setelah di introgasi warga,ngaku di suruh jalan mutar2 kasihan kena batunya, ternyata emang udh bnyak buktinya, ambulance itu sengaja muter² kosong, untuk menakuti atau membuat warga panik dan percaya klo banyak korban berjatuhan akibat covid”

Baca Juga

[Hoaks atau Fakta]: Semua Pasien COVID-19 Meninggal di Rumah Sakit

Cek fakta:

Faktanya, bukan karena ugal-ugalan. Mobil ambulance di video itu terlibat kecelakaan beruntun di Jalan Kudus-Purwodadi, Gang 3 Desa Ngemplak, Kecamatan Undaan, Kudus pada Minggu (4/7) siang akibat adanya kendaraan yang berhenti mendadak di depan ambulance tersebut.

Ambulans tersebut diminta sudah harus sampai ke RSUD Kudus untuk memakamkan jenazah COVID-19 lainnya setelah tugas mengantarkan dan memakamkan jenazah COVID-19 ke luar kota.

Dilansir dari Kompas, Detikcom, dan RRI, Pihak RS Aisyiyah, Selasa (6/7) melakukan klarifikasi terkait kejadian tersebut. Koordinator tim Kamboja yang juga Ketua MDMC Kudus, Satriyo Yudo Budi Wicaksono didampingi Humas RS Aisyiyah Kudus, dr Agus Prastyo mengatakan, kejadian itu berawal ketika tim pemulasaran jenazah Covid-19 yakni tim Kamboja di BKO kan ke RA Aisyiyah.

Foto: Mafindo

Ketiga ambulance masing-masing dari RS Aisyiyah Kudus, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kudus, dan Lazizmu. Satrio Yudo Budi Wicaksono membenarkan jika rombongan ambulace yang kecelakaan itu merupakan timnya. Namun, dia membantah jika ambulance tim Kamboja melaju ugal-ugalan.

Saat itu kata Satriyo, tim Kamboja mendapatkan tugas mengantarkan dan memakamkan jenazah Covid-19 ke luar kota yakni ke Grobogan. Usai dari Grobogan jam 14.00 WIB, pihaknya diminta sudah harus sampai ke RSUD Kudus untuk memakamkan jenazah Covid-19 lainnya.

Satrio menerangkan adanya jadwal pemakaman itu membuat pihaknya terburu-buru untuk tiba di RSUD Kudus. Nahasnya, setiba di lokasi kejadian di Jalan Kudus-Purwodadi, turut Desa Ngemplak, Kecamatan Undaan, ada truk yang hendak menyeberang sehingga rombongan ambulance paling depan berhenti mendadak. Akibatnya terjadi kecelakaan beruntun yang melibatkan empat kendaraan.

“Nah pulangnya kami keburu-buru, jam 13.30 WIB itu ada insiden, di lokasi kejadian ada truk mau nyeberang tapi ragu-ragu dan berhenti mendadak. Di belakang truk itu ada mobil Pajero, di belakangnya ada Avanza, karena truk berhenti mendadak, Pajero, Avanza mendadak (berhenti) akhirnya nabrak. Jadi kami korban juga karena mereka berhenti mendadak” jelasnya.

Pihaknya menolak bila dikatakan tiga ambulance tersebut berjalan ugal – ugalan karena masih berada di jalurnya dan tidak keluar jalur. Sedangkan rotator yang hidup hanya kendaraan mobil jenazah saja yang berada di paling depan. Alasan rotator mobil jenazah meski tidak membawa jenazah dihidupkan, karena untuk mengejar waktu guna mengambil jenazah Covid-19 lainnya yang berada di RSUD Kudus.

Ditegaskan oleh Satriyo, kejadian ini juga membuat pengemudi mobil jenazah RS Aisyiyah mengalami nyeri di dada akibat benturan. Maka dari itu pengemudi tersebut dibawa oleh ambulance paling belakang untuk dilarikan ke RS Aisyiyah. Sampai saat ini pengemudi tersebut masih menjalani perawatan.

Dalam hal ini, pihaknya juga menolak kabar di medsos bila disebutkan satu ambulance melarikan diri. Karena satu ambulance itu membawa pengemudi mobil jenazah untuk dibawa ke RS Asiyiyah.

“Kasus itu sudah kami selesaikan di Polsek Undaan termasuk masalah ganti rugi juga sudah dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Bahkan pihak polisi pun tidak menyalahkan kami, karena kondisinya memang mendesak sehingga mobil jenazah menyalakan rotator meski tidak sedang membawa jenazah,” ucap Satriyo.

“Kami memang sangat menyesalkan beredarnya video di medsos itu yang tanpa melihat kronologi sebenarnya tetapi sudah mengunggahnya. Saya berharap kedepan tidak ada lagi kejadian seperti ini lagi. Karena kami hanya menjalankan tugas untuk mengantarkan jenazah yang terpapar COVID-19 ke pemakaman,” kata Satriyo.

Kesimpulan:

Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya mobil ambulance kosong yang sengaja berkeliling menabrak mobil warga karena ugal-ugalan di Ngemplak merupakan klaim yang menyesatkan. (*)

Baca Juga

[Hoaks atau Fakta]: Lionel Messi Pegang Baju PDI Perjuangan

#PPKM Darurat ##HOAKS/FAKTA
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Jokowi Marah Setelah Prabowo Masukan Anies ke Deretan Menteri Kabinet Merah Putih
Akun Facebook “Atun Trisnawati” mengunggah narasi yang menyebut Jokowi tak suka dengan keputusan Prabowo
Frengky Aruan - Minggu, 21 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Jokowi Marah Setelah Prabowo Masukan Anies ke Deretan Menteri Kabinet Merah Putih
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Setuju Kirim 10 Juta WNI ke Jepang
Program pengirima 10 juta WNI ke Jepang ini disebut-sebut bakal berlangsung setidaknya lima tahun kedepan.
Wisnu Cipto - Sabtu, 20 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Setuju Kirim 10 Juta WNI ke Jepang
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Wapres Gibran Minta Anggota Ormas Minta Sedekah di Pinggir Jalan untuk Bantu Pembangunan IKN
Sebuah kabar beredar di media sosial bahwa Gibran meminta ormas meminta sedekah demi membantu pemerintah membangun Ibu kota Nusantara (IKN).
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 20 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Wapres Gibran Minta Anggota Ormas Minta Sedekah di Pinggir Jalan untuk Bantu Pembangunan IKN
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Sri Mulyani Ngadu ke Jokowi setelah Dicopot Prabowo dari Jabatan Menteri Keuangan
Video tersebut merupakan momen ketika Sri Mulyani bersilaturahmi ke rumah Jokowi pada saat Lebaran 2025.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Sri Mulyani Ngadu ke Jokowi setelah Dicopot Prabowo dari Jabatan Menteri Keuangan
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Pilih Rocky Gerung Jadi Juru Bicara karena Kritis dan Berani
Beredar informasi di media sosial yang menyebut Rocky Gerung resmi jadi juru bicara Presiden Prabowo.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 19 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Pilih Rocky Gerung Jadi Juru Bicara karena Kritis dan Berani
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Lantik Mahfud Md jadi Jaksa Agung untuk Berantas Pejabat yang Korupsi
Mahfud MD membantah pelantikan.
Dwi Astarini - Kamis, 18 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Lantik Mahfud Md jadi Jaksa Agung untuk Berantas Pejabat yang Korupsi
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : PBB Nyatakan DPR Ilegal karena Terindikasi Korupsi Sistematis
PBB menemukan anggota dewan terlibat dalam korupsi.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : PBB Nyatakan DPR Ilegal karena Terindikasi Korupsi Sistematis
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : BEM UI Peringatkan Masyarakat tidak Keluar Malam karena Ada Operasi Penembak Misterius
BEM UI tidak pernah mengeluarkan imbauan tersebut.
Dwi Astarini - Selasa, 16 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : BEM UI Peringatkan Masyarakat tidak Keluar Malam karena Ada Operasi Penembak Misterius
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Puan Maharani Mundur dari Ketua DPR karena Diboikot Presiden Prabowo
Tidak ditemukan informasi kredibel yang membenarkan klaim.
Dwi Astarini - Senin, 15 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Puan Maharani Mundur dari Ketua DPR karena Diboikot Presiden Prabowo
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Takut Terjadi Perang, Malaysia Minta Maaf dan Kembalikan Blok Ambalat ke Indonesia
emerintah Malaysia menyebut persoalan Ambalat akan diselesaikan melalui jalur diplomatik, hukum, dan teknis forum penetapan batas maritim.
Dwi Astarini - Sabtu, 13 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Takut Terjadi Perang, Malaysia Minta Maaf dan Kembalikan Blok Ambalat ke Indonesia
Bagikan