Hindari Penggunaan 'Skincare' yang Mengandung 4 Bahan Berbahaya Ini!


Hindari 4 kandungan berbahaya ini pada skincare. (Foto: pixabay/photosforyou)
WAJAH menjadi bagian tubuh utama yang paling dirawat oleh kebanyakan orang. Dewasa ini, kewaspadaan seseorang terhadap kesehatan kulit wajah nyatanya semakin meningkat dilihat dari bagaimana mereka selektif dalam memilih skincare atau produk perawatan untuk wajahnya.
Saking banyaknya varian skincare yang permintaannya semakin meningkat, tidak jarang berbagai skincare yang masuk ke Indonesia masih mengandung beberapa zat kimia yang malah bisa merusak kulit. Meskipun telah dilarang peredarannya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), namun masih terjual secara bebas berbagai produk kecantikan yang dijual tanpa izin di Indonesia. Apa sajakah zat-zat berbahaya tersebut?
1. Asam retinoat

Sesungguhnya, penggunaan asam retionat ini bisa menjadi berbahaya jika tidak dalam pengawasan medis dan tanpa resep dokter.
Asam retinoat ini mampu mengeluarkan kotoran yang tersumbat di dalam pori-pori, mengurangi kerutan, dan juga mengatasi jerawat dan bekas jerawat.
Namun bahan ini beresiko membuat kulit menjadi sensitif terhadap sinar matahari dan bisa menyebabkan kulit iritasi, berubah warna, bengkak, dan kemerahan.
Asam retinoat juga bisa berdampak panjang bagi ibu hamil. Janin dalam kandungan beresiko mengalami kelainan bawaan, dan juga bisa berdampak kelainan sistem saraf, tulang, otot, pencernaan, dan sendi jika digunakan anak-anak.
2. Merkuri

Zat merkuri sering digunakan oleh berbagai produk kecantikan karena mampu membuat kulit tampak cerah dalam sekejap.
Namun penggunaan jangka panjang merkuri dapat menyebabkan perubahan warna kulit, ruam, bahkan bisa beresiko tremor, gangguan ginjal serta berbagai gangguan psikologis seperti cemas dan insomnia.
Merkuri juga berbahaya bagi ibu hamil karena bisa menyebabkan resiko gangguan perkembangan otak pada janin.
3. Resorsinol

Bahan ini sesungguhnya mampu mengobati rasa gatal dan sakit akibat gigitan serangga, luka bakar, sunburn, iritasi kulit, serta terkena tanaman beracun.
Selain itu, resorsinol juga bisa mengatasi berbagai penyakit kulit seperti eksim, kutil, kapalan, dan juga psoriasis.
Namun jika digunakan dalam waktu lama, resorsinol dapat berdampak pada gangguan pernapasan, kejang, detak jantung tidak beraturan, kulit kebiruan, dan sakit kepala.
4. Hydroquinone

Zat ini biasanya digunakan produk kecantikan yang menawarkan pencerahan kulit dan juga menyamarkan bintik hitam. Namun penggunaan zat ini terus-menerus bisa membuat kulitmu menjadi kehitaman, pecah-pecah, kering, perih menyengat, dan menjadi sensitif terhadap sinar matahari.
Hydroquinone juga menjadi pemicu berbagai alergi berat seperti ruam, bengkak pada wajah dan tenggorokan, dan kesulitan bernapas.
Untuk terhindar dari berbagai produk kecantikan yang mengandung bahan terlarang, sebaiknya jangan mudah tergiur dengan harga skincare yang murah dan sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter akan skincare yang kamu gunakan. (shn)
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
BPOM Cabut Izin Edar 14 Kosmetik Pembesar Payudara Hingga Perapat Vagina, Ini Daftarnya!

Sustainable Natural, Kiblat Tren Kosmetik Indonesia

Pasar Kosmetik di Indonesia Capai Rp 161 Triliun Sepanjang 2025, Kerja Sama yang Baik Amat Diperlukan

Dukung Industri Komestik Berdaya, Pemerintah Terapkan Strategi Lintas Stakeholder

Hadiri ICI 2025, Ketua BPOM Janjikan 3 Langkah Dukung Pertumbuhan Industri Kosmetik Indonesia

Maudy Ayunda Satukan Kecantikan dan Dessert Manis dalam 'Cinnamon Toast'

BPOM Minta Bantuan Polri Melawan Mafia Obat dan Skincare Ilegal

BPOM dan Kemendag Amankan Kosmetik Impor Ilegal Senilai Rp 11,4 Miliar

Rose All Day Mudahkan Pelanggan Lewat Konsep Gerai 'Easy & On-The-Go'
Bahan Kimia pada Kosmetik Bisa Tingkatkan Risiko Hipertensi pada Bumil
