Headline

Fahri Hamzah Desak Intelijen Analisis Kerusuhan Demo Depan Gedung DPR

Eddy FloEddy Flo - Rabu, 25 September 2019
 Fahri Hamzah Desak Intelijen Analisis Kerusuhan Demo Depan Gedung DPR

Wakil Ketua DRP Fahri Hamzah. (Antaranews)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Kerusuhan dalam aksi unjuk rasa ribuan mahasiswa depan Gedung DPR menjadi tanda tanya besar bagi Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.

Aksi para mahasiswa yang semula berjalan damai dan tertib berubah ricuh sehingga menyebabkan aparat kepolisian menembakkan gas air mata ke arah kerumunan massa mahasiswa.

Baca Juga:

Ratusan Massa Demo DPRD DIY, Tuntut Rezim Jokowi Selesaikan Konflik Agraria

Bukan hanya itu, massa mahasiswa juga membakar pospol Palmerah dan gerbang tol Pejompongan.

Kerusuhan antara massa aksi melawan polisi
Aparat kepolisian berusaha menghadang massa yang berbuat ricuh (MP/Rizki Fitrianto)

Atas kondisi tersebut, Fahri Hamzah mendesak pihak intelijen bergerak cepat menganalisa kejadian sebab menurut dia, demonstran yang terlibat bentrok dengan kepolisian pada Selasa (24/9) bukan berasal dari kalangan mahasiswa.

"Intelijen harus menganalisa, saya masih kaget, ini serangan terlalu mendadak dum dum dum dum, dan meledak, kaget saya, pasti ada sesuatu yang tidak kita baca secara baik sebelumnya," ujar Fahri dia di Gedung DPR, Jakarta.

Dia percaya bahwa kerusuhan bukan lagi berasal dari mahasiswa, karena pola mahasiswa itu biasanya datang dengan motif dialog dan atas suatu yang konstruktif.

"Kalau pericuh sudah bukan mahasiswa dan sudah malam ini, tindakannya secara disiplin dan serius," katanya.

Gabungan mahasiswa menggelar aksi demonstrasi sejak siang Selasa, mereka menyampaikan tuntutan soal penolakan RUU KUHP dan UU KPK dan RUU menyangkut agraria.

Kerusuhan antara massa aksi dan polisi di depan Gedung DPR
Kerusuhan antara massa aksi melawan polisi di dekat Gedung DPR (MP/Rizki Fitrianto)

Sebagaimana dilansir Antara, ribuan mahasiswa berasal dari, Universitas Negeri Jakarta, Trisakti, Paramadina dan Universitas Kristen Indonesia, Universitas Lampung, perwakilan UGM, Cipayung plus, HMI, dan GMNI.

Baca Juga:

Akibat Kerusuhan, Sejumlah Ruas Jalan Macet Total

Selain itu, mahasiswa juga berasal dari Aliansi Mahasiswa Banten yakni dari, Universitas Banten Jaya, Universitas Tirta, Bina Bangsa dan beberapa perguruan tinggi lainnya di Banten.

Pada Selasa sore bentrok mulai pecah, dan berlanjut sampai malam harinya, kepolisian memukul mundur demonstran ke arah GBK dan Slipi.(*)

Baca Juga:

Massa Aksi Bakar Pospol Palmerah, Penumpang Kereta Api Terdampak

#Demo Rusuh #Demo Mahasiswa #Fahri Hamzah #Gedung DPR
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Bikin WA Grup Khusus, 17 Orang Ditangkap Termasuk Anak Bawah Umur Terkait Demo Rusuh Solo
Mereka yang ditangkap tergabung WA Grup khusus “Budal Ngetan” yang dibikin siang hari sebelum kerusuhan terjadi..
Wisnu Cipto - Sabtu, 20 September 2025
Bikin WA Grup Khusus, 17 Orang Ditangkap Termasuk Anak Bawah Umur Terkait Demo Rusuh Solo
Indonesia
Misteri Hilangnya Peserta Demo, KemenHAM Tegaskan Jangan Terburu-buru Simpulkan 'Penghilangan Paksa' Sebelum Dua Orang Lainnya Ditemukan
Definisi penghilangan paksa adalah adanya pihak yang memaksa untuk menghilangkan seseorang
Angga Yudha Pratama - Jumat, 19 September 2025
Misteri Hilangnya Peserta Demo, KemenHAM Tegaskan Jangan Terburu-buru Simpulkan 'Penghilangan Paksa' Sebelum Dua Orang Lainnya Ditemukan
Indonesia
Polda Jatim Amankan 997 Orang dalam Demonstrasi Anarkis, Catat Kerugian hingga Rp 256 Miliar
Sebanyak 682 orang sudah dipulangkan, sedangkan 315 masih menjalani proses hukum.
Frengky Aruan - Kamis, 18 September 2025
Polda Jatim Amankan 997 Orang dalam Demonstrasi Anarkis, Catat Kerugian hingga Rp 256 Miliar
Indonesia
42 Orang Ditetapkan sebagai Tersangka oleh Polda Jabar terkait Demonstrasi Berujung Rusuh di Bandung
Di mana 16 di antaranya ditetapkan oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Siber (Ditreskrimsiber) lantaran menyebarkan konten provokatif, hasutan, serta berita bohong di media sosial.
Frengky Aruan - Selasa, 16 September 2025
42 Orang Ditetapkan sebagai Tersangka oleh Polda Jabar terkait Demonstrasi Berujung Rusuh di Bandung
Indonesia
TNI Masih Siaga Jaga Gedung Parlemen, Menhan Belum Akan Tarik Pasukan
Bahkan hingga aksi demonstrasi berujung ke anarkis di beberapa tempat, prajurit TNI sudah bersiaga di beberapa gedung pemerintahan, termasuk gedung parlemen.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
TNI Masih Siaga Jaga Gedung Parlemen, Menhan Belum Akan Tarik Pasukan
Indonesia
Setelah Penangkapan para Perusuh, Polda Metro Bantah Rumor Incar para Pendemo untuk Dipidana
Proses penyidikan terhadap para tersangka kerusuhan dilakukan secara profesional dan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Dwi Astarini - Selasa, 16 September 2025
Setelah Penangkapan para Perusuh, Polda Metro Bantah Rumor Incar para Pendemo untuk Dipidana
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : BEM UI Peringatkan Masyarakat tidak Keluar Malam karena Ada Operasi Penembak Misterius
BEM UI tidak pernah mengeluarkan imbauan tersebut.
Dwi Astarini - Selasa, 16 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : BEM UI Peringatkan Masyarakat tidak Keluar Malam karena Ada Operasi Penembak Misterius
Indonesia
Desak Ada Area Demo di Komplek DPR, Menteri HAM Tegaskan Jalankan Amanat Prabowo
Presiden Prabowo menegaskan kebebasan menyampaikan pendapat di Indonesia dijamin Kovenan Internasional PBB tentang Hak Sipil dan Politik serta Undang-Undang HAM
Wisnu Cipto - Senin, 15 September 2025
Desak Ada Area Demo di Komplek DPR, Menteri HAM Tegaskan Jalankan Amanat Prabowo
Indonesia
Denny JA Sebut 'Generasi Rentan' Picu Kerusuhan yang Meluas, Pemerintah Diminta Bikin Kebijakan Baru
Generasi rentan terdiri dari pengemudi ojek daring, kurir e-commerce, freelancer digital, hingga content creator kecil.
Dwi Astarini - Senin, 15 September 2025
Denny JA Sebut 'Generasi Rentan' Picu Kerusuhan yang Meluas, Pemerintah Diminta Bikin Kebijakan Baru
Dunia
Nepal Bakal Bubarkan Parlemen, Umumkan Keadaan Darurat dan Bentuk Pemerintahan Sementara
tentara dikerahkan ke seluruh negeri pada awal pekan ini setelah aksi kekerasan meningkat. Perintah larangan dan jam malam juga diberlakukan pada Selasa malam.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 13 September 2025
Nepal Bakal Bubarkan Parlemen, Umumkan Keadaan Darurat dan Bentuk Pemerintahan Sementara
Bagikan