Dinkes DKI Temukan 33 Kasus COVID-19 Varian Baru Masuk Jakarta
Seorang tenaga kesehatan membersihkan diri usai bertugas merawat pasien di RSDCWisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa (15/6/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menemukan sebanyak 33 kasus COVID-19 varian baru yang masuk ke ibu kota.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, pihaknya mengirim 980 total keseluruhan sampel terduga mutasi virus ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk dilakukan pemeriksaan sampel whole genome sequencing (WGS).
Dari jumlah tersebut, kata Dwi, ada 289 dinyatakan bukan merupakan variant of concern (VoC), 33 merupakan VoC, 438 masih menunggu hasil, 216 dinyatakan negatif COVID-19, 3 hasil WGS tidak dapat dianalisa, dan 1 invalid.
Baca Juga:
Pasien Membeludak, RS Darurat Wisma Atlet Terancam Kekurangan Dokter
“Kami sudah menerima data 33 VoC dari Kemenkes," ujar Dwi di Jakarta pada Kamis (17/6).
Dari 33 kasus varian baru itu, Dwi menyakini, 25 kasus berasal dari orang yang habis perjalanan luar negeri, 3 kasus transmisi lokal di luar Jakarta karena bukan domisili Jakarta hanya saja melakukan pemeriksaan di Jakarta. Lalu, ada 5 kasus yang transmisi lokal di Jakarta dan kelimanya varian Delta.
"Rincian 33 VoC tersebut, yakni 12 varian Alpha (B.117), 3 varian Beta (B.1.351), 18 varian Delta (B.1617.2),” terangnya.
Dwi juga mengimbau seluruh masyarakat harus waspada terhadap mutasi virus baru yang lebih mudah menular dan menimbulkan gejala yang lebih berat.
“Pada setiap bertemu VoC, kami langsung mengidentifikasi kasus impor atau transmisi lokal. Jika transmisi lokal, maka kami lakukan tracing masif di komunitas dan tempat kerja,” imbuhnya.
Baca Juga:
Makin Parah, Sehari Warga DKI Positif COVID-19 Tembus di Atas 4 Ribu
Dwi turut memaparkan perkembangan jumlah klaster di Jakarta. Untuk klaster mudik, 21 Mei - 17 Juni, terdapat sebanyak 1.172 klaster dengan total 2.458 kasus positif.
Untuk klaster perkantoran seminggu terakhir mengalami kenaikan dari 64 kasus menjadi 227 kasus positif.
"Kami juga menyarankan warga mengurangi mobilitas, keluar rumah jika benar-benar penting, untuk sama-sama mencegah kenaikan kasus ke depannya,” pungkasnya. (Asp)
Baca Juga:
Anak Buah Anies Akui Persentase Warga Pakai Masker Hanya 20 Persen
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
SMAN 72 Kelapa Gading kembali Belajar Tatap Muka setelah Ledakan
Pramono Dukung Kejari Geledah Ruang Sudin UMKM Jaktim, Terkait Kasus Korupsi Mesin Jahit
JakLingko Kerap Dikritik Warga, Pemprov DKI Beri Pelatihan 1.000 Pengemudi
Modifikasi Cuaca, Pemprov DKI Tebar Semai 2.400 Kilogram Garam di Hari Keenam
Pascaledakan di SMAN 72 Jakarta Utara, Belajar-Mengajar Dilakukan Daring
Normalisasi Kali Krukut Mulai dari Segmen Tarakanita hingga Jembatan Tendean
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Keluarkan Pergub 33, Pekerja Gaji Rp 6,2 Juta Gratis Naik Transportasi Umum
Jakarta Catatkan Investasi Rp 204 Triliun hingga September 2025
Pramono Batal Hentikan Uji Coba RDF Rorotan, Cuma Batasi Kapasitasnya
579 Ribu Orang Jakarta Obesitas, Saatnya Pemerintah Gencarkan Kampanye Kurangi Gula