Corona Enggak Pengaruhi Kunjungan Wisatawan ke TNBTS

Gunung Bromo (Sumber: Instagram/dyah_yw)
Merahputih.com - Virus corona (COVID-19) yang tengah merebak di tak pengaruhi kunjungan wisatawan ke kawasan wisata Taman nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), khususnya Gunung Bromo dan Semeru.
Secara umum sampai saat ini wisata disana belum berdampak. Pada periode tahunan sepanjang Januari hingga pertengahan April memang tergolong 'low season', karena memasuki musim hujan.
Baca Juga:
"Sedangkan peak season kunjungan wisatawan pada Agustus dan Desember. Kita tunggu saja pada Agustus dan Desember mendatang, namun kami berharap merebaknya virus corona ini berhenti sampai di sini saja," kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Balai Besar TNBTS, Novita Kusuma Wardani, Sabtu (14/3).
Dari Januari-Maret 2020, jumlah wisatawan ke Bromo dan Semeru rerata 500 orang per hari, hampir sama dengan periode yang sama 2019. Dengan demikian, masih belum tampak apakah jumlah wisatawan sebanyak itu sebagai dampak dari merebaknya virus corona atau memang memasuki memasuki low season.
Novi memperkirakan kunjungan wisatawan akan mulai ramai pada pertengahan April atau saat mulai memasuki musim kemarau. Jika memasuki puncak kunjungan, jumlah wisatawan bisa mencapai 1.000-2.000 orang per hari.

Tahun lalu, jumlah wisatawan ke kawasan TNBTS mencapai 600.000 orang dan 22.000 orang diantaranya adalah wisatawan mancanegara. Sebagian besar wisatawan mancanegara berasal dari Eropa, seperti Belanda, Jerman, dan Prancis.
Terkait dengan target kunjungan wisatawan yang datang ke TNBTS pada tahun ini, Novi mengatakan tidak ada target karena arahnya pada edukasi dan keseimbangan ekosistem (lingkungan) di kawasan TNBTS.
Bahkan, ada pembatasan jumlah wisatawan di area tertentu, seperti di Pananjakan maksimal 982 wisatawan per hari, sedangkan di Semeru 600 wisatawan per hari. "Pembatasan ini sudah diatur diatur oleh sistem, yakni pendaftaran 'online' (daring). Jadi, kalau kuota pendaftaran sudah terpenuhi secara otomatis akan dialihkan ke waktu yang longgar pengunjungnya," paparnya.
Baca Juga:
Terkait adanya pengaturan bagi wisatawan terkait merebaknya virus corona, sebagaimana dikutip Antara, Novi mengatakan sampai saat ini pihaknya belum menerima protokol cara memberlakukan wisatawan dari pemerintah untuk mencegah penyebaran virus tersebut.
"Kalau ada petunjuk dari protokol pemerintah, tentu kami akan melaksanakan dengan sebaik-baiknya," katanya. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Hujan Deras di Puncak Gunung Semeru Picu Banjir Lahar Selama 2,5 Jam, Waspada Potensi Awan Panas Hingga Radius 13 Kilometer

8 Orang Meninggal Akibat Kecelakan Lalu Lintas di Lereng Gunung Bromo, Semua Pegawai RS

Aktivitas Erupsi Gunung Semeru Meningkat: Status Waspada, Masyarakat Diimbau Waspada Awan Panas dan Lahar Hujan

Ranu Pani-Ranu Regulo Berubah Jadi 'Laut Es', Wisatawan Diminta Jangan Injak Tanaman

Menteri Kebudayaan Jadi Sesepuh Tengger: Menguak Kekuatan Adat di Kaki Gunung Bromo

[HOAKS atau FAKTA]: Kasus Ladang Ganja di Bromo Dihentikan karena Ternyata Tumbuh dari Kotoran Burung
![[HOAKS atau FAKTA]: Kasus Ladang Ganja di Bromo Dihentikan karena Ternyata Tumbuh dari Kotoran Burung](https://img.merahputih.com/media/7c/f4/2e/7cf42e6c5d7ebf32014feca2f4c59318_182x135.jpg)
Legislator Harap Taman Nasional jadi Kawasan Konservasi Bebas dari Tanaman Ganja

Ladang Ganja di Bromo Sesuatu yang Mengejutkan, Komisi IV DPR Segera Panggil Kemenhut

Warga Diminta Waspada, Gunung Semeru Erupsi Berulang Kali Pagi Ini

Jalan ke Wisata Bromo Lewat Kab Malang Sudah Normal Pasca-Longsor
