kesehatan

Cara Korea Selatan Kontrol Laju Virus Corona Dalam Waktu 14 Hari

Iftinavia PradinantiaIftinavia Pradinantia - Kamis, 19 Maret 2020
Cara Korea Selatan Kontrol Laju Virus Corona Dalam Waktu 14 Hari

Ratusan orang tes virus corona setiap harinya di Korea Selatan (Sumber: ABC News)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KETIKA pertama kali virus corona meledak, negara Korea Selatan menduduki peringkat kedua dengan jumlah pasien terbanyak. Namun tak butuh waktu lama bagi negeri ginseng tersebut untuk pulih dari penyakit pandemik tersebut. Sikap responsif dari seluruh lapisan masyarakat adalah kunci keberhasilan mereka dalam mengontrol laju penyebaran virus corona.

Laboratorium Corona
Cepat tanggap Korea Selatan atasi corona (Sumber: Financial Times)

Publik dunia tentu tahu bagaimana kemurahan para selebriti Korea dalam mendonasikan uangnya demi pencegahan corona. Puluhan artis berlomba-lomba memberi sumbangan dalam jumlah fantastis. Sebut saja Lee Min-ho yang menyumbang hingga sebesar Rp3 miliar, Song Joong-ki yang mendonasikan sebesar Rp1.18 miliar, dan masih banyak lagi.

BACA JUGA:

Teladan, Ini Alasan Pemulihan Corona di Korea Selatan Berlangsung Cepat

Tak hanya artis saja yang bergerak dalam pencegahan corona, pemerintah setempat dan tenaga medis pun tak kalah cepat turun langsung mengendalikan corona. Salah satu upaya luar biasa masyarakat Korea Selatan yang tak dilakukan negara lain yakni mendirikan laboratorium sebanyak 96 jaringan yang dikelola oleh pemerintah dan swasta. Hanya dalam waktu 14 hari sejak virus tersebut masuk ke Daegu, Korea Selatan, negara tersebut langsung merancang tes virus corona dan mendirikannya di seluruh wilayah.

Laboratorium bernama Green Cross dengan konsep drive-through tersebut memungkinkan ujicoba pada begitu banyak orang. Sebanyak 20.000 orang menjalani tes virus corona setiap harinya. Hal tersebut membuat Korea Selatan menjadi negara dengan tes virus corona terbanyak di dunia perkapitanya.

Laboratorium corona
Ribuan orang jalani tes virus corona (Sumber: Public Radio International)

"Kami belajar tentang resiko penularan dan dampaknya dari pengalaman sindrom MERS di 2015 lalu," ujar Ketua Yayasan Laboratorium Obat, Profesor Kwon Gye-cheol. Kala itu, sebanyak 36 orang meninggal di Korea Selatan.

Kepergian mereka tentu menjadi pukulan telak bagi pemerintah dan masyarakat Korea Selatan. Hal itu membuat pemerintah meninjau ulang pendekatannya pada penyakit menular dan langsung mendirikan divisi khusus pada Pusat Pengendalian Penyakit.

BACA JUGA:

Dokter Wuhan Ungkapkan Hal Ini Picu Kematian Pada Pasien Corona

"Belajar dari tragedi MERS dan langsung menyediakan sistem terbaik di awal waktu merupakan kekuatan kami untuk mengatasi bencana baru ini," tutur Kwon.

Dirinya mengklaim bahwa akurasi tes COVID-19 di Korea Selatan mencapai 98 persen. Kemampuannya menguji ke ribuan sampel dengan hasil akurat membuat cara Korea Selatan dalam mengendalikan corona layak jadi panutan.

Laboratorium corona
Laboratorium drive-through di Korea Selatan (Sumber: BBC)

"Deteksi pasien sejak dini dengan tes akurat lalu disusul isolasi tampaknya bisa menurunkan tingkat kematian dan mencegah penyebaran virus," lanjutnya.

Cara mereka dalam menangani pasien yang terdampak pun cenderung santai. Pasien yang hanya memiliki gejala ringan harus tinggal di rumah (isolasi mandiri) dan mendapat penanganan khusus. Itu dilakukan agar ranjang rumah sakit tidak penuh dan tenaga medis bisa langsung menangani mereka dengan gejala paling serius.

"Tujuan kami adalah menurunkan angka kematian. Untuk itu kami mengubah strategi dengan memprioritaskan mereka dengan gejala paling parah," ujar Dokter Spesialis Penyakit Menular di Korea National Medical Centre, Dr. Kin Yeon-jae.

BACA JUGA:

Lebih Mengerikan dari Corona, Penyakit Ini Membinasakan Setengah Populasi Manusia

#Virus Corona #Penyakit Corona #Pasien Corona #Korea Selatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Indonesia
Penyelundupan hingga Narkotika Bikin Prabowo ‘Ngeri’, Dianggap Jadi Bahaya Nyata bagi Masa Depan Perekonomian
Penyelundupan, penipuan, pencucian uang, perdagangan manusia, dan narkotika merupakan bahaya nyata bagi masa depan perekonomian kita.
Dwi Astarini - Jumat, 31 Oktober 2025
Penyelundupan hingga Narkotika Bikin Prabowo ‘Ngeri’, Dianggap Jadi Bahaya Nyata bagi Masa Depan Perekonomian
Dunia
KTT APEC Bakal Hasilkan Deklarasi Gyeongju Dan Kesepakatan Kecerdasan Artifisial
Pemimpin APEC akan membahas upaya menjadikan kawasan Asia-Pasifik lebih terbuka, dinamis, dan tangguh dalam diskusi itu.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 31 Oktober 2025
KTT APEC Bakal Hasilkan Deklarasi Gyeongju Dan Kesepakatan Kecerdasan Artifisial
Indonesia
Ketegangan Global di Depan Mata, Prabowo Peringatkan semua Pemimpin APEC tak Saling Curiga dan Bangkit dari Ketakutan
Prabowo mengatakan APEC sejak awal didirikan dengan semangat pertumbuhan ekonomi inklusif dan kerja sama multilateral.
Dwi Astarini - Jumat, 31 Oktober 2025
Ketegangan Global di Depan Mata, Prabowo Peringatkan semua Pemimpin APEC tak Saling Curiga dan Bangkit dari Ketakutan
Indonesia
Tersentuh Sikap Hangat Prabowo, Pekerja Migran di Korea: Beliau Seperti Sosok Ayah bagi Kami
Pekerja migran Indonesia di Korea Selatan mengaku tersentuh dengan perhatian Presiden Prabowo Subianto yang dinilai hangat dan penuh kepedulian saat kunjungan di sela KTT APEC 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 31 Oktober 2025
Tersentuh Sikap Hangat Prabowo, Pekerja Migran di Korea: Beliau Seperti Sosok Ayah bagi Kami
Indonesia
Presiden Prabowo Telah Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda dan Isu KTT APEC 2025
KTT APEC tahun ini, yang dipimpin oleh Korea Selatan, mengangkat tema “Building a Sustainable Tomorrow: Connect, Innovate, Prosper”.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 31 Oktober 2025
Presiden Prabowo Telah Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda dan Isu KTT APEC 2025
Dunia
Presiden Prabowo Berada di Korea Selatan Selama 3 Hari, Hadiri KTT APEC
Usai menghadiri KTT APEC, Prabowo direncanakan langsung kembali ke Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 30 Oktober 2025
Presiden Prabowo Berada di Korea Selatan Selama 3 Hari, Hadiri KTT APEC
Dunia
Sambil Menyelam Minum Air, Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt Malah Belanja Skincare saat Dampingi Kunjungan Donald Trump di Korea Selatan
Juru bicara berusia 28 tahun itu bahkan memamerkan sedikit penemuan pribadinya di unggahan Instagram Story.
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
Sambil Menyelam Minum Air, Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt Malah Belanja Skincare saat Dampingi Kunjungan Donald Trump di Korea Selatan
Kuliner
Jamuan ala ‘Bon Appetit, Your Majesty’ di KTT APEC, Menu Khas Korea dengan Sentuhan Modern dan Kemewahan
Hidangan fusion Korea yang disajikan dibuat dari bahan-bahan terbaik dari seluruh Korea
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
Jamuan ala ‘Bon Appetit, Your Majesty’ di KTT APEC, Menu Khas Korea dengan Sentuhan Modern dan Kemewahan
Dunia
Unjuk Kekuatan Nuklir, Korut Uji Rudal Jelang Kedatangan Presiden Trump ke Korsel
Korea Utara (Korut) melakukan uji coba rudal jelajah strategis ke permukaan Laut Kuning hanya sehari sebelum Presiden AS Donald Trump tiba di Korea Selatan (Korsel) untuk menghadiri KTT APEC.
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Unjuk Kekuatan Nuklir, Korut Uji Rudal Jelang Kedatangan Presiden Trump ke Korsel
Lifestyle
Kisah Smile of Silla, Ubin Kuno yang Jadi Wajah Resmi APEC 2025
Dianggap mencerminkan semangat panjang Silla yang abadi sehingga dipilih sebagai lambang resmi APEC 2025.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
 Kisah Smile of Silla, Ubin Kuno yang Jadi Wajah Resmi APEC 2025
Bagikan