Camilan di Indonesia Masih Didominasi oleh Rasa Cokelat
Cokelat saat ini masih menjadi salah satu makanan untuk memanjakan diri. (Foto: Unsplash/Manas Thakkar)
ANGKAT tangan buat kamu para penikmat camilan cokelat. Tahu kah kamu bahwa produk makanan dan minuman ringan di Indonesia masih didominasi oleh rasa cokelat? Rasa cokelat ada dimana-mana. Dari roti, kue, biskuit, sampai susu.
"Cokelat masih mendominasi rasa camilan di Indonesia. Cokelat lebih dominan di Indonesia, bahkan dark chocolate," ujar Ciptadi Sukono, Managing Director Barry Callebaut Inodnesia, seperti dilansir ANTARA, Kamis (15/9).
Setelah rasa cokelat, rasa berikutnya yang mendominasi adalah keju di urutan kedua dan vanila di posisi ketiga.
Meski cokelat masih digdaya sebagai rasa, konsumsi cokelat orang Indonesia masih tergolong rendah. Berdasarkan data Euromonitor yang dirilis Juli 2021, masyarakat Indonesia hanya mengonsumsi 0,3 kilogram atau 300 gram cokelat per orang.
Baca juga:
Australia berada di urutan pertama dalam konsumsi cokelat, yakni 5,1 kilogram per orang. Sedangkan posisi kedua diduduki oleh Singapura dengan 1,1 kilogram per orang. Malaysia berada di nomor tiga dengan 0,5 kilogram per orang. Tiongkok dan India berada di urutan kelima yakni 0,1 kilogram atau 100 gram per per orang, angka ini di bawah Indonesia.
Menurut Ciptadi, cokelat saat ini masih menjadi makanan untuk memanjakan diri. Saat suasana hati sedang buruk atau ingin mengungkapan kasih sayang, cokelat masih menjadi pilihan utamanya, baik dalam bentuk cokelat langsung atau berupa olahan minuman dan camilan.
Cokelat pada dasarnya, lanjut Ciptadi, adalah makanan yang diciptakan untuk semua kelas sosial. Namun, harga cokelat yang kerap dianggap mahal menjadikan makanan ini sebagai camilan mewah.
Baca juga:
Menyikapi kenyataan tersebut, Barry Callebaut sebagai produsen produk kakao dan cokelat berkualitas, berupaya menyediakan beragam produk cokelat untuk semua orang. Dari kelompok yang paling tajir sampai yang paling kere. Mereka menyajikan cokelat sebagai pilihan bahan baku untuk diolah lagi menjadi makanan atau minuman.
"Barry Callebaut menyediakan produk kakao untuk kelas bawah hingga premium. Perusahaan-perusahaan ini harus pandai mengolahnya jadi apa yang diinginkan masyarakat dengan harga murah tapi rasanya tetap enak dan enggak seret di lidah," kata Ciptadi.
Selain itu, mereka juga memilii kegiatan bisnis lain seperti pusat pengumpulan biji kakao, pencarian, dan pengadaan biji kakao. Mereka juga memiliki dua pabrik pengolahan kakao di Gresik dan Bandung yang saat ini merupakan salah satu produsen terbesar produk kakao di Indonesia. (and)
Baca juga:
Optimisme Pebisnis Cokelat di Indonesia
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Hasil Lab Nyatakan Halal, Bakso Viral di Solo Buka Kembali dan Bagikan 450 Porsi Gratis
Jalan Panjang Mimpi Besar Kuliner Indonesia, Saatnya Belajar Gastrodiplomacy dari Korsel & Thailand
Kemenag Tetapkan Harga Referensi CPO dan Biji Kakao Periode November 2025
Jamuan ala ‘Bon Appetit, Your Majesty’ di KTT APEC, Menu Khas Korea dengan Sentuhan Modern dan Kemewahan
Kuah Keju Sensasi Inovasi Baru Menikmati Bakso Tradisional
Jakarta Coffe Week 2025 'A Decade of Passion' Siap Digelar 31 Oktober - 2 November, Etalase Kopi Tanah Air
Makanan Khas Demak yang Unik dan Wajib Dicoba, 10 Rekomendasi Terlezat!
10 Kuliner Khas Kudus yang Wajib Dicoba, dari Soto Kerbau hingga Gethuk Nyimut
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
Jepang Selamat dari Ancaman Kekurangan Bir, Perusahaan Asahi kembali Berproduksi setelah Serangan Siber