Cacar Monyet Masuk Indonesia, 10 Ribu Vaksin Segera Didistribusikan


Ilustrasi - Cacar monyet. ANTARA/HO-Sutterstock.
MerahPutih.com - Ditemukannya kasus perdana cacar monyet atau monkeypox langsung membuat Kementerian Kesehatan melakukan langkah antisipasi untuk mencegah penularan.
Kemenkes telah mempersiapkan untuk melakukan pengadaan vaksinasi untuk penderita cacar monyet.
"Insyaallah ada sekitar 10 ribu vaksin diadakan dan akan diberikan ke yang menderita cacar monyet yang sedang inkubasi dan kepada mereka yang kontak erat," jelas Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril, Minggu (21/8).
Baca Juga:
Resmi, Satu Orang Terpapar Cacar Monyet di Indonesia
Proses itu masih dalam penelitian Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Meskipun kata Syahril, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) belum memberikan rekomendasi melakukan vaksinasi cacar monyet secara massal.
"Vaksinasi cacar monyet, sementara ini WHO belum memberikan rekomendasi vaksinasi massal sebagaimana COVID-19. Ada 2 hingga 3 negara yang sudah melakukan vaksinasi," ujarnya lagi.
Syahril menjelaskan, masa inkubasi cacar monyet berlangsung selama 5 hingga 21 hari.
Selain itu, disebutkan pada masa inkubasi, pasien akan merasakan beberapa gejala demam tinggi hingga nyeri pada bagian kepala.
"Masa invasi (0-5 hari), demam tinggi, sefalgia berat, limfadenopati, myalgia dan astenia," tuturnya.
Baca Juga:
Cegah COVID-19 dan Cacar Monyet Menggunakan Sabun Antibakteri
Selanjutnya disebutkan terdapat masa erupsi yang terjadi pada 1-3 hari pascademam. Syahril menyebut pada masa ini pasien akan mengalami ruam pada kulit.
"Masa erupsi (1-3) hari pasca-demam terjadi ruam pada kulit. Ruam 95 persen mengenai wajah, telapak tangan dan kaki 75 persen, mukosa 70 persen, alat kelamin 30 persen, selaput lendir mata 20 persen," ujarnya.
Sejak WHO mengumumkan adanya cacar monyet, Syahril menambahkan, pemerintah Indonesia sudah bersiap menghadapi kasus penyakit akibat virus tersebut.
Mulai dari penjagaan di pintu-pintu masuk kedatangan dari luar negeri, baik udara, laut, dan darat.
Persiapan yang dilakukan juga antara lain melakukan upaya kewaspadaan, edukasi, sosialisasi, hingga menyiapkan obat-obatan yang dibutuhkan untuk pasien.
Syahril meminta masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Diketahui, Kemenkes mengonfirmasi pasien pertama virus cacar monyet di DKI Jakarta. Pasien tersebut adalah laki-laki berusia 27 tahun.
Pasien ini baru pulang dari luar negeri. Pasien mengalami gejala cacar monyet pada Minggu (14/8).
Dengan gejala seperti demam, kemudian ada pembesaran kelenjar limfa. Lalu ada cacarnya atau ruam-ruamnya di wajah, di telapak tangan, kaki, dan sebagian di alat genitalia. (Knu)
Baca Juga:
Cacar Monyet Diberi Nama 'Clade'
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
5,9 Juta Siswa Sudah Ikut Cek Kesehatan Gratis, Kemenkes Ajak Warga Kolaborasi

Capaian Cek Kesehatan Gratis di Papua Masih Rendah, Tertinggi di Jabar Capai 51 Persen

Raker Menkes dengan Komisi IX DPR Setujui Pagu Anggaran Tahun 2026 Sebesar 114 Triliun

Presiden Prabowo Perintahkan Menkes Kerja Keras Percepat Pemenuhan 70 Ribu Dokter Spesialis

Kemenkes Beri Obat Cacing ke Warga yang Satu Desa dengan Raya di Sukabumi

KPK Geledah Kantor Kemenkes terkait Kasus Bupati Koltim

Menkes Janji Percepat Target 70 Ribu Dokter Spesialis Sesuai Perintah Prabowo, Siapkan Berbagai Intervensi

Mulai 4 Agustus 2025, 53,8 Juta Anak Sekolah Bakal Ikut Cek Kesehatan Gratis

Jumlah Perokok Naik 5 Juta Orang, Termasuk Perokok Usia 15 Tahun

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
