BMKG Keluarkan Peringatan Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan


Ilustrasi -Puluhan kapal merapat di dermaga Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Kamis (10/1). FOTO ANTARA/M Agung Rajasa
MerahPutih.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi untuk dua hari ini, Kamis (18/2) dan Jumat (19/2), yang akan terjadi di sejumlah wilayah perairan Indonesia.
Hasil pantauan BMKG menunjukkan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari barat laut-timur laut dengan kecepatan 5-25 knot sedangkan di wilayah selatan Indonesia dari barat daya-barat laut dengan kecepatan 5-35 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Jawa, perairan Kepulauan Talaud, perairan Amamapere-Agats, Laut Arafuru.
Baca Juga:
Kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter yang berpeluang terjadi di beberapa perairan.
Seperti perairan barat Aceh-Kep. Mentawai, perairan Bengkulu, Samudra Hindia barat Aceh-Kep. Mentawai, Laut Natuna, perairan timur Kep. Bintan-Kep. Lingga, Selat Karimata, perairan utara Jawa Dan Laut Jawa, perairan selatan Kalimantan, Selat Makassar, perairan barat Sulawesi Selatan, dan perairan Kep. Selayar-Kep. Sabalana.
Selain itu, perairan Baubau-Wakatobi, Laut Flores, perairan P. Sawu-Kupang - P. Rotte, Laut Sawu, Selat Ombai, Selat Sumba bagian barat, perairan Kalimantan utara, Laut Sulawesi, perairan Kep. Sitaro, perairan Likupang - Bitung, Laut Maluku bagian selatan, perairan utara Kep. Banggai-Kep. Sula, perairan P. Buru-P. Seram, Laut Seram, Laut Banda, perairan Kep. Sermata-Kep. Babar, perairan Amamapere - Agats, perairan utara Sorong dan Jayapura.

Kemudian gelombang yang lebih tinggi kisaran 2,5-4 meter berpeluang terjadi di beberapa perairan Indonesia di antaranya adalah Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, Samudra Hindia barat Bengkulu-Lampung, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten-P. Sumba, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Samudra Hindia selatan Banten-Ntt, Laut Natuna Utara, dan perairan Kep. Anambas-Kep. Natuna.
Selain itu, terjadi juga di perairan Kep. Sangihe-Kep. Talaud, Laut Maluku bagian utara, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, perairan Manokwari-Biak, Samudra Pasifik utara Biak-Jayapura, perairan Kep. Tanimbar, perairan Kep. Kei-Kep. Aru, Laut Arafuru.
"Dan yang terakhir, potensi gelombang sangat tinggi dengan kisaran 4 hingga 6 meter diperkirakan terjadi di Samudera Pasifik utara Halmahera-Papua Barat," demikian pernyataan BMKG pada Kamis (18/2).
Baca Juga:
BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m).
Selain itu juga untuk kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), kapal feri (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m). (Knu)
Baca Juga:
BMKG Memperkirakan Empat Wilayah Ini Berpotensi Alami Banjir Bandang
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini, 22 September 2025: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan

Prakiraan Cuaca Jakarta Selasa (23/9), BMKG: Pagi Cerah, Sore Hingga Malam Berawan

Gempa Bumi Terdeteksi di Kabupaten Bekasi, Getaran Terasa hingga Karawang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 22 September 2025: Siap-siap Payung! Hujan Ringan Mengguyur Sebagian Wilayah pada Sore dan Malam Hari.

Mayoritas Wilayah Indonesia Bakal Berawan Hingga Berawan pada Senin (22/9)

Prakiraan Cuaca Jakarta Minggu (21/9), BMKG: Pagi Berawan, Malam Hujan Ringan

Bibit Siklon 90W dan 94W Picu Cuaca Buruk, Ini Peringatan BMKG untuk Masyarakat Pesisir dan Nelayan di Seluruh Indonesia

Bibit Siklon Tropis 99W Terpantau di laut Filipina, Pengaruhi Hujan di Indonesia

BMKG Deteksi 2 Bibit Siklon Tropis Berpotensi Picu Cuaca Ekstrem di Indonesia

Pemerintah Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Canggih Berbasis Integrasi Data
