BMKG Gandeng PBNU untuk Ajak Ulama Sebarkan Informasi Cuaca dan Gempa Bumi
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati (Foto: ugm.ac.id)
MerahPutih.Com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk pertama kalinya bekerjasama dengan alim ulama dalam menyampaikan informasi cuaca, iklim dan gempa bumi.
Adapun lembaga yang digandeng BMKG yakni Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Dalam keterangannya di Jakarta, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan kerja smaa BMKG dan PBNU bertujuan untuk mendukung antisipasi dan mitigasi bencana.
Menurut Dwikorita, perlu ada strategi pentahelix yang terdiri atas pakar, pihak swasta, masyarakat, tokoh agama serta lembaga terkait media dalam penyebaran informasi cuaca dan bencana.
"Salah satu strategi kerjasamanya dilakukan dengan para tokoh masyarakat seperti ulama," terang Dwikorita Karnawati di Jakarta, Selasa, (12/2).
Salah satu pertimbangan BMKG dalam menggandeng Nahdlatul Ulama yakni jejaring NU yang luas dan tersebar di seluruh Indonesia memudahkan penyampaian informasi. Menurutnya, jejaring NU diharapkan membantu penyebarluasan informasi cuaca, iklim dan gempa bumi dapat dilakukan secara efektif dan efisien dalam rangka mendukung keselamatan masyarakat.
Melalui kerja sama itu, BMKG dan PBNU menyepakati beberapa ruang lingkup kesepakatan, yaitu penyampaian dan penyebarluasan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika, penyediaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana, penyediaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan bersama, penguatan dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia, dan penguatan kelembagaan.
Seperti dilansir Antara, Dwikorita menjelaskan kerja sama tersebut akan berlangsung selama lima tahun.
"Kami mengandeng NU, lanjut Dwikorita karena NU mempunyai jejaring yang sangat luas dan kuat di seluruh penjuru tanah air sehingga diharapkan melalui jejaring ini,informasi BMKG dapat disampaikan kepada masyarakat," tambah Kepala BMKG.
Lebih lanjut, Dwikorita Karnawati berharap melalui kerjasama tersebut, informasi dari BMKG nantinya dapat menghasilkan informasi untuk produktifitas pembangunan, seperti Sekolah Lapang Iklim (SLI) BMKG yang dapat membantu nelayan atau pun petani untuk meningkatkan produktivitas panen.
"Melalui NU, informasi yang salah atau hoaks dapat diluruskan sehingga informasi yang disampaikan lebih efektif," tambah Dwikorita.
Sementara menurut ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) NU Ali Yusuf, melalui kerjasama tersebut diharapkan informasi dari BMKG mudah diterima dan dipergunakan oleh masyarakat untuk mendukung kesejahteraan dan keselamatan warga.
Lebih lanjut, Ali mengatakan, NU juga memiliki lembaga Falakiah untuk memantau pergerakan cuaca maupun rukhyatul hilal.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Ridwan Kamil Akui Teriak '01 Juara' di Harlah NU
Bagikan
Berita Terkait
Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar di Indonesia Diguyur Hujan Ringan hingga Sedang, Kamis, 6 November 2025, Lainnya Dapat Disertai Angin Kencang dan Petir
Prakiraan BMKG: Sebagian Besar Wilayah Jakarta Diguyur Hujan Kamis, 6 November 2025 Siang Hari
Fenomena Supermoon Picu Banjir Rob, BMKG Imbau Warga Pesisir Jakarta Waspada
Analisis BMKG: Gempa Beruntun Gunung Salak Bukan Akibat Aktivitas Magma
Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar di Indonesia Diguyur Hujan Rabu, 5 November, dengan Intensitas Ringan hingga Disertai Petir
Gempa M 6,2 Guncang Gorontalo Pagi ini, Tidak Berpotensi Tsunami
Besok Rabu Malam Supermoon Terbesar 2025, Banjir Rob Intai Kawasan Pesisir Indonesia
Profil Teuku Faisal Fathani, Kepala BMKG Baru yang Dikenal Jago Deteksi Ancaman Bencana Alam
Prakiraan BMKG: Hujan Ringan hingga Lebat dan Disertai Petir di Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Selasa, 4 November 2025
BMKG Wanti-wanti Pelaku Wisata Labuan Bajo Potensi Gelombang Tinggi 5-7 November 2025