Bisnis Berkelanjutan Bisa Perkuat Ekosistem Ekonomi Digital

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Selasa, 23 November 2021
Bisnis Berkelanjutan Bisa Perkuat Ekosistem Ekonomi Digital

Bisnis Berkelanjutan Bisa Perkuat Ekosistem Ekonomi Digital (Foto: pixabay/geralt)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PARA pelaku usaha bisa menjalankan prinsip bisnis berkelanjutan, sebagai cara untuk memperkuat ekonomi digital yang saat ini tengah di bangun di Indonesia. Hal tersebut dipaparkan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Dalam hal ini, bisnis berkelanjutkan artinya para pelaku usaha tak sekadar berfokus mencari keuntungan, namun bisa memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.

Baca Juga:

Fashion Etis dan Sustainable Jadi Sorotan di ISEF 2020

"Kewajiban dari dunia bisnis adalah tidak melihat dari segi bisnis semata, tapi bisnis harus punya etika lingkungan, seperti peduli dengan green economy," tutur Ridwan Kamil seperti yang dikutip dari laman Antara.

Bisnis yang berkelanjutan bisa memperkuat ekosistem ekonomi digital (Foto: pixabay/geralt)

Sementara itu, dari segi green economy, perusahaan atau pelaku usaha bisa memilih untuk lebih banyak menggunakan energi terbarukan, dibanding energi dari fosil.

Kemudian, contoh lainnya yakni menguatkan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal di tempat usahanya berada, agar seluruh lingkungannya bisa terberdayakan dengan maksimal.

Menurut Ridwan Kamil, bisnis yang berkelanjutan tersebut sebaiknya dirangkul oleh Pemerintah lewat skema kerja kolaborasi. "Saat ini sudah saatnya kita pakai birokrasi level tiga, yakni birokrasi kolaborasi," ucap Ridwan Kamil.

Kemudian, Ridwan Kamil menjelaskan, sebelum adanya birokrasi level tiga, Pemerintah sebelumnya sudah menerapkan birokrasi level satu dan level dua.

Kedua birokrasi tersebut tak adaptif dan tak relevan dengan perkembangan dan distrupsi yang saat ini dihadapi secara global. Birokrasi level satu tersebut dinilai terlalu tunduk pada peraturan, sehingga pelaku usaha sulit untuk membantu pembangunan.

Baca Juga:

Kemenkop UKM Ingin Masyarakat Lebih Mengenal Fesyen Berkelanjutan

pentingnya kolaborasi untuk pertumbuhan ekonomi (Foto: pixabay/geralt)

Sementara di birokrasi level dua, Pemerintah hanya menggangap pembangunan termasuk pembangunan ekonomi hanya tugas pemerintah, sementara pemangku kepentingan lain tidak dilibatkan.

Hanya para pelaku usaha yang memiliki kinerja biak yang dilibatkan, tapi pengembangan jangkan panjang kurang diperhatikan.

Karena itu, birokrasi level ketiga hadir, di mana sifatnya kolaborasi. Itu artinya Pemerintah tak sekadar bekerja sendiri, tapi juga bekerja bersama masyarakat secara aktif.

Adapun perencanaan pembangunan kolaboratif tersebut dengan banyak pihak, bisa membuahkan hasil yang optimal. Hal itu lantaran keterlibatan banyak pihak, bisa mendukung lebih banyak potensi yang dikembangkan.

Ridwan Kamil menjelaskan, selama pandemi COVID-19 ekonomi digital mengalami pertumbuhan sebesar 40 persen di Indonesia. Apabila hal itu didukung denan kolaborasi aktif para pengusaha dan pemerintah dalam memberdayakan lingkungan dan masyarakat, maka potensi ekonomi digital bisa tumbuh dan berkembang maksimal. (Ryn)

Baca Juga:

Fashion Etis dan Sustainable Jadi Sorotan di ISEF 2020

#Ekonomi #Bisnis #Ekonomi Digital
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
JITEX 2025 Bukukan Transaksi Rp 14,3 Triliun, Jakarta Tampilkan Daya Saing Ekonomi Global
JITEX 2025 terbukti mendorong daya saing produk lokal di pasar internasional.
Ananda Dimas Prasetya - 2 jam, 12 menit lalu
JITEX 2025 Bukukan Transaksi Rp 14,3 Triliun, Jakarta Tampilkan Daya Saing Ekonomi Global
Indonesia
Tax Amnesty Jilid III Mencuat, ini nih Kriteria Bisa Dapat Pengampunan
Sebelumnya, jilid I progam ini telah dilaksanakan pada 2016 dan jilid II pada 2022.
Dwi Astarini - 2 jam, 23 menit lalu
Tax Amnesty Jilid III Mencuat, ini nih Kriteria Bisa Dapat Pengampunan
Indonesia
Menkeu Purbaya Ungkap Defisit APBN Capai Rp 321,6 Triliun per Agustus 2025
Pendapatan negara sampai Agustus 2025 mencapai Rp 1.638,7 triliun, turun 7,8 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 22 September 2025
Menkeu Purbaya Ungkap Defisit APBN Capai Rp 321,6 Triliun per Agustus 2025
Indonesia
Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah
Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2025 masih berpotensi lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, yaitu sekitar 3 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 September 2025
Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah
Indonesia
Stimulus Ekonomi 8+4+5 Diklaim Gerakan Padat Karya, Daya Beli Warga Naik
Efeknya akan mampu menopang pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dalam jangka pendek, sekaligus menjaga sentimen positif di tengah ketidakpastian global.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 September 2025
Stimulus Ekonomi 8+4+5 Diklaim Gerakan Padat Karya, Daya Beli Warga Naik
Indonesia
Paket Stimulus Ekonomi 8+4+5 Yang Diklaim Bakal Serap Tenaga Kerja dan Beri Jaminan Kontrak Kerja
paket stimulus ekonomi ini merupakan jawaban atas tuntutan masyarakat, terutama terkait penyediaan lapangan kerja berkualitas, sekaligus jaminan bagi pekerja lepas tanpa kontrak kerja (gig worker).
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
Paket Stimulus Ekonomi 8+4+5 Yang Diklaim Bakal Serap Tenaga Kerja dan Beri Jaminan Kontrak Kerja
Indonesia
PCO Ungkap Strategi Ampuh Lewat Paket Ekonomi 2025 untuk Melindungi 'Gig Worker
Paket stimulus ini juga dirancang untuk menjaga daya beli masy
Angga Yudha Pratama - Selasa, 16 September 2025
PCO Ungkap Strategi Ampuh Lewat Paket Ekonomi 2025 untuk Melindungi 'Gig Worker
Indonesia
Prabowo Luncurkan Program Akselerasi Pembangunan: Sarjana Bakal ‘Magang’ di Sektor Industri hingga Memulai Pengembangan Ekosistem Gig Economy
Menko Airlangga Hartarto sebut program magang bagi lulusan perguruan tinggi akan dilakukan pertama.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 15 September 2025
Prabowo Luncurkan Program Akselerasi Pembangunan: Sarjana Bakal ‘Magang’ di Sektor Industri hingga Memulai Pengembangan Ekosistem Gig Economy
Berita
Revisi RKP 2025: Target Ekonomi Baru dan Strategi Penerimaan Negara
Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto resmi merevisi Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 melalui Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2025.
ImanK - Senin, 15 September 2025
Revisi RKP 2025: Target Ekonomi Baru dan Strategi Penerimaan Negara
Indonesia
Daftar Stimulus Baru Yang Disiapkan Bagi Rakyat, Termasuk Buat Pengemudi Ojol
Mekanisme teknis tengah disiapkan agar sebagian iuran pekerja dapat ditanggung negara.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 12 September 2025
Daftar Stimulus Baru Yang Disiapkan Bagi Rakyat, Termasuk Buat Pengemudi Ojol
Bagikan