Bandung Masuk Pancaroba, Waspada Cuaca Ekstrem dan Kebakaran
Citra Satelit. (Foto: BMKG)
MerahPutih.com - Sebagian besar wilayah di Jawa Barat termasuk Kota Bandung, masuk masa pancaroba atau peralihan antara dua musim, yaitu dari musim hujan ke musim kemarau. Masa pancaroba biasanya disertai fenomena, hujan deras dengan durasi singkat, angin kencang, petir, puting beliung, dan hujan butiran es.
BMKG memprediksi, selama masa pancaroba yang berlangsung hingga Mei 2021, cuaca menjadi tidak menentu. Sebagian wilayah terasa panas, dan di sebagian lagi hujan deras lebih sering terjadi.
Baca Juga:
Siklon Tropis Timbulkan Cuaca Ekstrem Sejumlah Wilayah
Koordinator Data dan Informasi BMKG Kota Bandung Rasmid mengatakan, hal itu terjadi karena saat ini memang masih ada sebagian wilayah yang masih memiliki potensi hujan cukup tinggi. Itu disebabkan karena pada musim hujan kemarin terbilang cukup ekstrem, yaitu curah air hujan 40 persen lebih tinggi dari biasanya.
"Karena beberapa fenomena bertumpuk di waktu bersamaan. Seperti La nina, itu menyumbang uap air untuk wilayah Indonesia. Ada juga fenomena gangguan iklim atau cuaca di sekitar khatulistiwa," terang Rasmid, di Bandung, Selasa (21/4).
Mengantisipasi terjadinya bencana di masa pancaroba dan menjelang musim kemarau, Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) selalu siap siaga selama 24 jam dan terus melakukan langkah-langkah mitigasi.
"Dalam penanggulangan bencana kami sudah siap, baik dari segi alat maupun SDM. Peralatan kami sudah mumpuni di saat terjadi hujan deras dan angin kencang," ungkap Kepala Seksi Tanggap Darurat dan Logistik Diskar PB Kota Bandung, Roby Darwan.
Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan warga saat memasuki masa pancaroba. Di antaranya yaitu warga harus mampu mengenali dan menjaga lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
"Misalnya sering banjir. Mereka harus sudah mulai bisa mitigasi untuk keluarganya dan warganya, sehingga banjir itu tidak menyebabkan kerugian bagi mereka," terangnya.
Apalagi saat musim kemarau nanti tak hanya lingkungan, tetapi warga diimbau untuk lebih sering mengecek instalasi listrik di rumahnya. Terlebih jika rumah mereka terbuat dari bahan yang mudah terbakar, seperti kayu.
"Karena ketika kayu yang kering terkena percikan listrik itu apinya bisa cepat tinggi. Jadi jangan lupa sering mengecek terutama aliran listrik, karena dari kasus kebakaran yang kami terima itu sering terjadi karena konsleting listrik," ujar Roby. (Iman Ha/Jawa Barat)
Baca Juga:
23 Wilayah di Tanah Air Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrim dan Hujan Lebat
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Jangan Terkecoh Cuaca Berawan di Jakarta dan Bandung, BMKG Ingatkan Ada Potensi Hujan Ringan Mengintai Diam-Diam pada Minggu (9/11)
Modifikasi Cuaca Jabodetabek, BPBD DKI Tabur 2.400 Kg Garam di Langit Pandeglang
Prakiraan BMKG: Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Banten 7-8 November
Prakiraan BMKG: Wilayah Jakarta Diguyur Hujan Jumat, 7 November 2025 Siang hingga Sore
Antisipasi Ancaman Banjir Rob, Pemprov DKI Siagakan Drone Pemantau Got Sampai Melibatkan 560 Pompa Permanen untuk 7 Wilayah Rawan
Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar di Indonesia Diguyur Hujan Ringan hingga Sedang, Kamis, 6 November 2025, Lainnya Dapat Disertai Angin Kencang dan Petir
Prakiraan BMKG: Sebagian Besar Wilayah Jakarta Diguyur Hujan Kamis, 6 November 2025 Siang Hari
Fenomena Supermoon Picu Banjir Rob, BMKG Imbau Warga Pesisir Jakarta Waspada
Analisis BMKG: Gempa Beruntun Gunung Salak Bukan Akibat Aktivitas Magma
Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar di Indonesia Diguyur Hujan Rabu, 5 November, dengan Intensitas Ringan hingga Disertai Petir