Bandung dan Serang Ricuh saat Demo Omnibus Law, Jakarta Siaga

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 07 Oktober 2020
Bandung dan Serang Ricuh saat Demo Omnibus Law, Jakarta Siaga

Ilustrasi - Demo mahasiswa terkait UU Cipta Kerja di Kota Tangerang, Banten. (Foto: MP/Rizki Fitrianto)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja Omnibus Law di Serang, Banten dan Bandung, Jawa Barat berakhir ricuh. Hal ini bisa berdampak pada daerah lainnya.

Terkait hal ini, Polda Metro Jaya mengaku telah menyiapkan pengamanan sejak hari Senin (5/10) kemarin.

"Sudah kami siapkan dari kemarin, kita sudah stand by semua," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Rabu (7/10).

Baca Juga:

Satgas Belum Gunakan UU Kekarantinaan Buat Larang Buruh Demo

Namun, terkait apakah akan ada penambahan anggota personel yang berjaga kata Yusri hal tersebut tergantung situasi di lapangan.

Sejauh ini belum ada penambahan personel yang diturunkan.

Di mana ada 9.346 personel gabungan TNI-Polri serta Pemerintah Provinsi yang disiagakan. Pengamanan di sekitar gedung DPR/MPR RI akan tetap dilakukan untuk menghalau massa yang akan berunjuk rasa.

Yusri mengaku, aparat tetap mengedepankan tindakan preemtive. Masyarakat diharap bisa paham kalau tujuan pelarangan unjuk rasa untuk mencegah penularan COVID-19.

Pasalnya pandemi masih berlangsung saat ini. Apalagi Ibu Kota masih tinggi jumlahnya.

"Kita sudah memberitahukan kepada masyarakat selama masa PSBB tidak akan kita keluarkan (izin keramaian). Kita harap teman semua tidak melakukan kegiatan kumpul-kumpul. Kami ingin mereka mengerti bahwa Jakarta ini sudah masuk zona merah COVID-19," katanya.

Demo Buruh. (MP/ Rizky Fitrianto).
Demo Buruh. (MP/ Rizky Fitrianto)

Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tidak ada kegiatan aksi unjuk rasa sampai Pemerintah Pusat mencabutnya.

Apalagi, sampai saat ini pemyebaran birus corona di wikayah DKI Jakarta terus bertambah semakin tinggi.

Sebab, setiap hari angka warga yang terpapar COVID-19 bisa mencapai ribuan.

Yusri Yunus mengatakan, pihaknya tidak mengeluarkan izin berunjuk rasa karena untuk menghindari kerumuman di satu titik.

Sebab, dengan berkumpulnya masyarakat sudah menunjukan pelanggaran protokol kesehatan.

"Ya hindar berkerumun bersama sama, ini tolong teman teman imbauan bisa dimengerti bahwa Jakarta ini sudah masuk zona merah, gitu ya," kata Yusri.

Yusri melanjutkan, pihaknya tetap menerjunkan 9.346 personel gabungan guna antisipasi adanya masyarakat yang berdemo.

Jika menemukan adanya orasi, maka pihaknya akan mendatangi dan menyampaikan imbauan agar bubarkan diri secara tetib demi keamanan bersama.

"Di Jakarta masih kondisif sampai sekarang, cuma kemarin banyak orang tak bertanggungjawab sebarkan video tahun tahun lama yang disebarkan di medsoa untuk sebarkan provokasi ya di medsos, itu adalah pemberitaan tak benar. Jakarta sampai sekarang kondusif," jelas dia.

Baca Juga:

[HOAKS Atau FAKTA]: Demo 6 Oktober di Gedung DPR/MPR Ricuh

Teranyar, Aparat kepolisian mengamankan 39 pelajar dan pengangguran yang ikut membuat kerusuhan atau kelompok anarko.

Para pelajar dan pengangguran ini sengaja ingin datang ke gedung DPR karena termakan hoax selembaran kertas yang beredar di sosial media.

Yusri Yunus mengatakan, puluhan pelajar dan pengangguran ini tidak ada kepentingan dalam aksi unjuk rasa buruh atau mahasiswa yang menolak UU Cipta Kerja Omnibus Law.

"Ini diluar semua, keterangan awal mereka mendapatkan undangan melalui medsos dari orang orang yang tidak bertanggungjawab melalui medsos untuk megundang mereka untuk melakukan acara demostrasi di depan DPR," tegas dia.

Dari hasil pemeriksaan terhadap HP puluhan orang itu, piahknya akan mendalami ajak-ajakan untuk berdemo. Jika semua sudah diperiksa oleh pihaknya, maka semua pelajar dan pengangguran ini akan dipulangkan.

"Ini hasil beberapa barbuk dari handphone yang kita temukan dari mereka semua. Sementara masih kita datakan. Rencana akan kita datakan nanti kalau memang sudah selesai kita beri edukasi kepada mereka semua untuk mereka ket bahwa undangan itu tidak bener. Dan rencananya setelah itu kembalikan ke orangtua," tegas dia.

Namun demikian, para pelajar dan pengangguran ini tidak ada yang membawa barang bukti senjata tajam atau lainnya.

Sehingga, nantinya hanya dilakukan pembinaan saja oleh aparat kepolisian sebelum dipulangkan ke rumahnya masing-masing. (Knu)

Baca Juga:

ST Kapolri Keluar, Seluruh Polda Diminta Tidak Ragu Tindak Demo Buruh

#Demo Mahasiswa #Demonstrasi #Polda Metro Jaya
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Polda Jatim Amankan 997 Orang dalam Demonstrasi Anarkis, Catat Kerugian hingga Rp 256 Miliar
Sebanyak 682 orang sudah dipulangkan, sedangkan 315 masih menjalani proses hukum.
Frengky Aruan - Kamis, 18 September 2025
Polda Jatim Amankan 997 Orang dalam Demonstrasi Anarkis, Catat Kerugian hingga Rp 256 Miliar
Indonesia
Soroti Kriminalisasi Usai Aksi 25 Agustus, Legislator PDIP: Ancaman Serius bagi Demokrasi
Pola penegakan hukum yang represif dinilai melukai prinsip demokrasi hingga memperlebar jurang ketidakpercayaan antara rakyat dan negara.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 September 2025
Soroti Kriminalisasi Usai Aksi 25 Agustus, Legislator PDIP: Ancaman Serius bagi Demokrasi
Indonesia
Sempat Dilaporkan Hilang setelah Demo di Jakarta, 2 Pemuda Akhirnya Ditemukan dan Minta Maaf
Dua pemuda yang dikira hilang saat demo di Jakarta kini telah kembali ke keluarga.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 September 2025
Sempat Dilaporkan Hilang setelah Demo di Jakarta, 2 Pemuda Akhirnya Ditemukan dan Minta Maaf
Indonesia
2 Orang Yang Ditemukan Setelah Dinyatakan Hilang Saat Aksi Demo, Ada di Malang dan Sukamara Kalteng
Terdapat empat orang pendemo yang diduga hilang, yakni Eko Purnomo, Bima Permana Putra, Reno Syachputra Dewo, dan Muhammad Farhan Hamid.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 18 September 2025
2 Orang Yang Ditemukan Setelah Dinyatakan Hilang Saat Aksi Demo, Ada di Malang dan Sukamara Kalteng
Indonesia
Polisi Temukan Bima Permana Putra, Pria yang Sempat Dilaporkan Hilang Pasca Demo Rusuh di Jakarta
Masuk daftar orang hilang pasca Kerusuhan di Jakarta, Bima ditemukan di Klenteng Malang.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 17 September 2025
Polisi Temukan Bima Permana Putra, Pria yang Sempat Dilaporkan Hilang Pasca Demo Rusuh di Jakarta
Indonesia
DPR Tegaskan Negara Wajib Pulangkan 3 Demonstran yang Masih Hilang ke Keluarganya
Perdebatan soal istilah “orang hilang” atau “orang yang belum kembali” tidaklah penting, karena yang utama adalah memastikan mereka kembali ke keluarganya.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 September 2025
DPR Tegaskan Negara Wajib Pulangkan 3 Demonstran yang Masih Hilang ke Keluarganya
Indonesia
6.118 Aparat Gabungan Jaga Demo Ojol Hari Ini, Kapolres Jakpus Klaim tak ada Senjata Api
Pengamanan dilakukan dengan pendekatan persuasif tanpa melibatkan penggunaan senjata api.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
6.118 Aparat Gabungan Jaga Demo Ojol Hari Ini, Kapolres Jakpus Klaim tak ada Senjata Api
Indonesia
Demo Ojol Hari ini, Sebagian tak Ikut karena Khawatir Kehilangan Penghasilan hingga Trauma Kerusuhan
Mayoritas pengemudi yang lain memilih tetap bekerja.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Demo Ojol Hari ini, Sebagian tak Ikut karena Khawatir Kehilangan Penghasilan hingga Trauma Kerusuhan
Indonesia
5.000 Ojol Siap Berhenti ‘Narik’ Hari ini, Ikut Demo Tuntut Pemerintah hingga DPR
Demonstrasi dimulai di depan Kementerian Perhubungan, Istana Presiden, hingga berakhir Gedung DPR, Jakarta.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
5.000 Ojol Siap Berhenti ‘Narik’ Hari ini, Ikut Demo Tuntut Pemerintah hingga DPR
Indonesia
42 Orang Ditetapkan sebagai Tersangka oleh Polda Jabar terkait Demonstrasi Berujung Rusuh di Bandung
Di mana 16 di antaranya ditetapkan oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Siber (Ditreskrimsiber) lantaran menyebarkan konten provokatif, hasutan, serta berita bohong di media sosial.
Frengky Aruan - Selasa, 16 September 2025
42 Orang Ditetapkan sebagai Tersangka oleh Polda Jabar terkait Demonstrasi Berujung Rusuh di Bandung
Bagikan