Banyak Bakteri Baik dalam Dua Potong Tempe
Tempe sebaiknya dimakan mentah-mentah. (Foto Unsplash Ella Olsson)
TEMPE merupakan makanan khas Indonesia yang khasiatnya telah dikenal banyak orang, khususnya para penganut pola makan plant-based. Hal itu tidak mengherankan. Tempe bisa menjadi pengganti asupan protein yang manfaatnya tidak kalah banyak dengan daging.
Agustinus Priyanto selaku pemilik usaha pembuatan tempe organik Agus' Tempe mengatakan sumber protein yang terkandung dalam tempe ternyata lebih banyak ketimbang daging. Tidak hanya kaya akan protein, tempe juga merupakan satu-satunya sumber vitamin B12 dari nabati. Agus juga mengatakan tempe merupakan sumber kalsium yang setara dengan susu sapi.
BACA JUGA:
Manfaat lainnya, tempe mengandung bakteri baik yang berlimpah. Bakteri baik itu bisa disebut sebagai paraprobiotik dan sekaligus sebagai prebiotik. Menurut Agus, mengonsumsi dua potong tempe setara 150 gram memiliki manfaat probiotik yang setara dengan 231 botol susu fermentasi 65 ml.
View this post on Instagram
Makanan yang terbuat dari kedelai ini amat dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari, apalagi bagi penderita osteoporosis. Hal itu disebabkan nutrisi dalam tempe bisa memenuhi asupan kalsium dan vitamin K yang baik untuk pembentukan tulang. Kandungan probiotik dalam tempe juga membantu tubuh agar mudah memecah nutrisi dan membantu melancarkan pencernaan.
Bagi yang bermasalah dengan kolesterol, tempe bisa jadi sahabatmu. Makanan merakyat ini mampu mengontrol kolesterol dan menghambat perkembangan sel kanker. ”Senyawa niasin yang terdapat dalam tempe dianggap bisa mengontrol kolesterol. Pada kedelainya, ada juga senyawa polifenol dan isoflavon yang bertugas untuk menghambat perkembangan sel kanker,” ungkap Agus kepada Merahputih.com.
Isoflavon dan nutrisi-nutrisi lainnya membuat tempe lebih unggul jika dibandingkan dengan kedelai rebus biasa.
3 Film Thriller Original Netflix untuk Temani Akhir Pekanmu
BACA JUGA:
Meski begitu, pengolahan tempe untuk dikonsumsi harus diperhatikan dengan baik. Proses memasak bisa mengurangi khasiat tempe. Khasiat tempe akan berkurang jika digoreng, apalagi jika mengalami beberapa kali pemanasan. “Misalnya, tempe diolah menjadi tempe bacem, setelah masak kemudian digoreng,” ungkap Agus.
Untuk mendapat khasiat yang maksimal, tempe dianjurkan untuk dikonsumsi mentah. Sebenarnya, tempe sudah matang.
Agus mengatakan tempe yang digemari masyarakat biasanya yang terbuat dari kedelai lokal. "Kebanyakan masyarakat yang membutuhkan tempe kedelai lokal ialah mereka yang mayoritas penyintas penyakit tertentu," tambahnya.
Jadi sudahkah kamu makan tempe hari ini?(shn)
BACA JUGA:
Tidak Bisa Tidur Karena Otak Terasa Penuh? Ikuti 3 Tips Ini
Bagikan
annehs
Berita Terkait
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Jalan Panjang Mimpi Besar Kuliner Indonesia, Saatnya Belajar Gastrodiplomacy dari Korsel & Thailand
Jamuan ala ‘Bon Appetit, Your Majesty’ di KTT APEC, Menu Khas Korea dengan Sentuhan Modern dan Kemewahan
Kuah Keju Sensasi Inovasi Baru Menikmati Bakso Tradisional
Jakarta Coffe Week 2025 'A Decade of Passion' Siap Digelar 31 Oktober - 2 November, Etalase Kopi Tanah Air
Makanan Khas Demak yang Unik dan Wajib Dicoba, 10 Rekomendasi Terlezat!
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas