Ramadan 2022

Asal Muasal Tradisi Baju Baru pada Lebaran

P Suryo RP Suryo R - Sabtu, 16 April 2022
Asal Muasal Tradisi Baju Baru pada Lebaran

Tradisi memakai baju baru dihari Lebaran itu sudah dilakukan di zaman dahulu. (Foto: freepik/comp)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MEMBELI baju baru jelang hari raya Idul Fitri seolah sudah menjadi sebuah tradisi yang tidak bisa dihilangkan di masyarakat Indonesia. Namun ternyata, tradisi memakai baju baru dihari Lebaran itu sudah dilakukan di zaman dahulu dan juga ada sejarahnya.

Tradisi baju baru saat lebaran tercatat dalam buku Sejarah Nasional Indonesia karya Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto. Didalam buku sejarah itu diceritakan bahwa tradisi memakai baju baru berawal dari daerah Kesultanan Banten.

Baca Juga:

3 Kreasi Olahan Kentang untuk Menu Lebaran

lebaran
Mendekati hari lebaran, tradisi berbondong-bondong untuk mencari baju baru baik beli maupun menjahit sendiri. (Foto: freepik/freepik)

Kesultanan Banten menganut agama Islam sehingga tradisi ini sangat kental. Bahkan pada waktu itu. Untuk menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri, warga rela berbondong-bondong mencari baju baru.

Bagi mereka yang memiliki uang bisa membeli ke pasar. Tetapi bagi yang tidak punya uang, mereka harus menjahit terlebih dahulu untuk mendapatkan baju baru. Peluang profesi baru dadakan pun muncul saat itu. Sehingga akhirnya di wilayah kesultanan Banten banyak petani yang beralih profesi menjadi penjahit jika waktu lebaran datang.

Tradisi baju baru saat lebaran juga ternyata sudah ada di kerajaan Mataram baru, Yogyakarta. Kerajaan Mataram baru dengan mayoritas warga muslim melakukan tradisi yang sama. Terlebih jika sudah memasuki hari terakhir bulan Ramadan, dimana semua orang bersiap menyambut datangnya lebaran dengan baju baru.

Di Yogyakarta juga ketika sudah mendekati hari lebaran, masyarakat berbondong-bondong mencari baju baru baik beli maupun menjahit sendiri. Bukan hanya itu, ketika hari raya Idul Fitri semakin dekat, maka malam takbiran diiringi dengan semarak cahaya obor di sana sini. Sejak itulah muncul juga tradisi takbiran keliling yang sekarang banyak dilakukan.

Tradisi baju baru ini seolah jadi suatu hal yang wajib dilakukan. Padahal tentu saja hal itu bukanlah sesuatu yang diwajibkan. Tradisi memakai baju baru ketika lebaran sebenarnya punya esensi jika umat Islam sebisa mungkin merayakan Idul Fitri dengan meriah. Pada dasarnya, lebaran merupakan hari raya dimana mereka yang telah berpuasa kembali suci seperti bayi, karena diampuni dosa-dosanya.

Baca Juga:

Begini Biar Enggak Kalap Konsumsi Hidangan Lebaran

lebaran
Esensi Idul Fitri tak hanya sebatas berbaju baru tapi kembali suci. (Foto: freepik/freepik)

Riwayat dalam Hadits Bukhari, "Umar mengambil sebuah jubah sutra yang dijual di pasar, ia mengambilnya dan membawanya kepada Rasulullah SAW dan berkata : “Wahai Rasulullah, belilah jubah ini serta berhiaslah dengan jubah ini di hari raya dan penyambutan." Rasulullah berkata kepada Umar: “Sesungguhnya jubah ini adalah pakaian orang yang tidak mendapat bagian.” (HR. Al Bukhari)

Berdasarkan hadits, ulama Abu Al-Hasan dalam Hasyiah As-Sindi ala An-Nasa’i menjelaskan dari hadits ini diketahui, bahwa berhias di hari raya termasuk kebiasaan yang sudah ada di kalangan para sahabat dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga tidak mengingkarinya.

Dari hadits tersebut, dapat disimpulkan bahwa membeli pakaian baru untuk menyambut hari raya Idul Fitri bukanlah kewajiban apalagi tradisi dalam Islam. Namun, umat muslim dianjurkan untuk berhias diri ketika lebaran seperti yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.

Ternyata tradisi memakai baju baru saat lebaran sudah ada sejak zaman kerajaan. Sudah menjadi sebuah tradisi kita umumnya, hal tersebut akhirnya terbawa hingga saat ini. Pakai baju baru di hari raya Idul Fitri tentu sah-sah saja, tidak pun tak mengapa. Hanya perlu diingat bahwa esensi Idul Fitri tak hanya sebatas berbaju baru yaa. (DGS)

Baca Juga:

Santuy Aja, Hadapi Mulut Julid Kerabat saat Lebaran

#Lipsus April Puasa #Idul Fitri #Lebaran
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Pakai Drone Thermal, Rata-Rata Respons Situasi Darurat Basarnas 2 Kali Lebih Cepat Jadi 15,7 Menit
Saat lebaran 2024 lalu, Basarnas mencatatkan rata-rata waktu respons untuk kondisi darurat, baik di darat maupun perairan mencapai 30 menit atau setengah jam.
Wisnu Cipto - Rabu, 23 April 2025
Pakai Drone Thermal, Rata-Rata Respons Situasi Darurat Basarnas 2 Kali Lebih Cepat Jadi 15,7 Menit
Indonesia
Menhub Sebut Kebijakan WFA Ubah Pola Mudik Lebaran 2025
Setelah penerapan WFA, terjadi perubahan pola pergerakan pada H-10 sampai dengan H+2 Lebaran.
Dwi Astarini - Rabu, 23 April 2025
Menhub Sebut Kebijakan WFA Ubah Pola Mudik Lebaran 2025
Tradisi
Kenapa Kita Halalbihalal sepanjang Bulan Syawal? Ini Asal-Usul dan Sejarahnya yang Jarang Diketahui
Cari tahu sejarah lengkap tradisi halalbihalal di Indonesia! Dari gagasan elite politik hingga budaya silaturahmi yang mengakar, semua terangkum dalam penelusuran sejarah yang menarik dan informatif.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 17 April 2025
Kenapa Kita Halalbihalal sepanjang Bulan Syawal? Ini Asal-Usul dan Sejarahnya yang Jarang Diketahui
Indonesia
H-1 Lebaran, Mantan Artis Sekar Arum Masukkan Uang Palsu Rp 10 ke Kotak Amal Istiqlal
Mantan artis drama kolosal itu ternyata sempat beramal di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat menggunakan uang palsu sebesar Rp 10 juta jelang lebaran, tepatnya H-1 lebaran.
Wisnu Cipto - Rabu, 16 April 2025
H-1 Lebaran, Mantan Artis Sekar Arum Masukkan Uang Palsu Rp 10 ke Kotak Amal Istiqlal
Indonesia
Selama Angkutan Lebaran 2025 PT KAI Daop 6 Amankan Barang Senilai Rp 287 Juta
Sistem Lost and Found milik KAI menjadi wujud nyata kepedulian perusahaan terhadap keamanan dan kenyamanan pelanggan.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 April 2025
Selama Angkutan Lebaran 2025 PT KAI Daop 6 Amankan Barang Senilai Rp 287 Juta
Berita Foto
Pekerja Kantoran Mulai Kembali Bekerja usai Libur Lebaran di Kawasan Perkantoran Jakarta
Suasana pekerja kantoran saat jam pulang kerja di Trotoar Jalan Sudirman-Thamrin, Kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (9/4/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 09 April 2025
Pekerja Kantoran Mulai Kembali Bekerja usai Libur Lebaran di Kawasan Perkantoran Jakarta
Berita Foto
Kemacetan Lalu-Lintas Jakarta Hari Pertama Kerja usai Libur Lebaran
Suasana kemacetan lalu lintas saat pulang kerja di Kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 08 April 2025
Kemacetan Lalu-Lintas Jakarta Hari Pertama Kerja usai Libur Lebaran
Indonesia
Kendaraan Pemudik Lewat Gerbang Tol Ngemplak Boyolali Naik 72,06 Persen Selama Arus Mudik dan Balik
Untuk peningkatan lalu lintas kendaraan tertinggi terjadi pada H+2 atau tanggal 3 April 2025 yakni sebanyak 23.777 kendaraan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 08 April 2025
Kendaraan Pemudik Lewat Gerbang Tol Ngemplak Boyolali Naik 72,06 Persen Selama Arus Mudik dan Balik
Tradisi
Lebaran Sapi, Tradisi Unik Warga Lereng Merapi Boyolali Rayakan Hewan Ternak
Sesuai namanya, Bakdan Sapi merupakan perayaan khusus untuk hewan ternak milik warga, terutama sapi.
Dwi Astarini - Selasa, 08 April 2025
Lebaran Sapi, Tradisi Unik Warga Lereng Merapi Boyolali Rayakan Hewan Ternak
Indonesia
Pram-Doel Gelar Halalbihal Dengan Pegawai, 2,37 Persen Pegawai Tidak Hadir Hari Pertama Kerja Usai Libur.
Meski masih diizinkan untuk bekerja dari mana saja (WFA), persentase ketidakhadiran pegawai Pemprov DKI terbilang kecil.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 08 April 2025
Pram-Doel Gelar Halalbihal Dengan Pegawai, 2,37 Persen Pegawai Tidak Hadir Hari Pertama Kerja Usai Libur.
Bagikan