Close Friends di Instagram, Akrab atau Sekedar Akrab?

KETIKA sedang minum cantik di sebuah bar di bilangan Jakarta, Penulis bertemu beberapa teman baru yang dikenalkan oleh teman lain. Kami ngobrol, berdansa, bertukar Instagram, foto, bahkan story bersama walau baru pertama kali bertemu malam itu.

Sesampainya di rumah, Penulis menyadari ada lingkaran hijau yang tampak mengelilingi profile picture Instagram dari segelintir teman-teman baru ini. Ini artinya Penulis telah dimasukkan ke dalam daftar close friends oleh mereka.

Baca Juga:

Tipe-Tipe Tongkrongan Anak Muda Jakarta yang Harus Kamu Tahu

Pada story close friends tersebut, ada sederet kenangan kami tadi malam meliputi video berdansa, minum, selfie, makan malam, atau bahkan muntah setelah bersenang-senang malam itu. 'Wow, we're officially best friends now," pikir Penulis dalam benaknya.

Fenomena ini seringkali terjadi, sehingga Penulis menyadari adanya pola terhadap apa yang menjadi kriteria seseorang sehingga layak masuk close friends.

Teman-teman tongkrongan yang tergolong dekat, biasanya akan menjadi orang-orang pertama yang dimasukkan ke daftar close friends. Tak kurang pula dengan teman-teman yang memiliki selera humor yang serupa meski sesungguhnya tidak terlalu dekat.

Selanjutnya, teman-teman yang baru dikenal juga tidak jarang masuk ke dalam close friends, walau sebenarnya mereka belum mengenal satu sama lain. Kemungkinan, salah satu penyebabnya adalah mereka memiliki hobi atau menyukai kegiatan yang sama. Seperti suka melepas penat dengan live music, nongkrong di club, makan cantik di restoran mewah yang sedang hits atau beberapa hal lainnya.

Biasanya, teman-teman yang masuk kategori Close friends bisa dianggap sebagai sederet orang-orang yang dianggap tidak akan menghakimi segala konten yang ada di IG. Sebagian dari mereka biasanya merupakan teman yang benar-benar dekat.

Sebagian lain bisa jadi adalah teman-teman 'baru' yang memang memiliki kesamaan, sehingga tidak dibutuhkan pencitraan diri. Kamu tidak peduli citra apa yang dibangun tentang dirimu, entah itu berupa cuplikan minum-minum tiap minggu, bolos dari kantor untuk jalan-jalan, atau nongkrong di rumah teman sampai pagi.

Baca Juga:

"Pagi Kerja, Malam Party" Starter Pack

Mereka tidak akan menjadi pengkhianat yang melaporkan ke bos kalau kamu bolos untuk bersenang-senang. Melapor ke orangtua kalau kamu nongkrong sampai malam. Bahkan ngomongin kamu dengan teman lainnya, karena kalian 'tidak sedekat itu'.

Enggak ada yang disembunyikan pada Close Friends bisa jadi deretan teman dekat yang tidak menghakimi kamu, teman-teman yang tidak begitu dekat dan tidak begitu kamu pedulikan opininya. Sesungguhnya, hal ini merupakan salah satu penerapan fungsi media sosial sejak awal diciptakan. Kita benar-benar terhubung ke orang-orang baru, serta memiliki beberapa persamaan tertentu.

Namun close friends berbeda dengan best friend atau sahabat. Dua jenis teman ini sepertinya sama namun memiliki perbedaan jelas. Mudahnya, close friends bisa jadi membuat kamu nyaman membagi beberapa rahasia namun tetap terasa ada garis di antara kamu dan close friend itu. Sementara best frined adalah orang yang selalu ada dalam kehidupan kamu.

Coba lihat daftar Close Friends, dan pertimbangkan, adakah teman yang tidak terlalu dekat denganmu, tetapi hadir ke dalam daftar Close Friends? (shn)

Baca Juga:

4 Hal ini Bikin Kantong Milenial dan Gen Z Jebol!