Antisipasi Hujan Ekstrem dan Banjir, BNPB Modifikasi Cuaca


Semai NaCl untuk modifikasi cuaca. (Foto: BNPB)
MerahPutih.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) mengantisipasi potensi dampak cuaca hujan berintensitas tinggi. Kegiatan TMC ini untuk penanganan banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
TMC merupakan teknik menurunkan hujan dengan menggunakan bahan semai natrium klorida (NaCl) yang diangkut dan ditebarkan ke bibit awan dengan menggunakan pesawat.
Baca Juga:
Begini Cara Menteri Basuki Kendalikan Banjir di Hilir Citarum
"Operasi TMC dengan menggunakan dua jenis pesawat telah mendistribusikan bahan semai NaCl mencapai 9200 kilogran," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati di Jakarta, Kamis (25/2).
Raditya mengatakan, TMC ini bertujuan untuk menurunkan hujan ke wilayah yang aman dan jauh dari pemukiman penduduk, atau sebelum awan memasuki kawasan padat penduduk, seperti di wilayah Selat Sunda dan Laut Jawa.
Pelaksanaan modifikasi cuaca ini sudah dilakukan sejak Minggu (21/2) lalu. Pada Rabu (24/2) kemarin sebanyak 2000 kilogram bahan semai NaCl terdistribusi di wilayah perairan barat daya Lampung dan Selat Sunda bagian utara.
Sehari sebelumnya, Selasa (23/2), sebanyak 4.000 kg bahan semai natrium klorida terdistribusi di wilayah pesisir barat Pandeglang dan Selat Sunda serta utara Ujung Kulon, Pandeglang, Lebak bagian barat Ujung Kulon serta Lebak bagian selatan.
Penyemaian awan juga dilakukan di atas kawasan pesisir barat Serang dan pesisir timur Lampung. Bahan semai NaCl sebanyak 800 kilogram ditaburkan di ketinggian 900 kaki pada Minggu lalu (21/2).

Sedangkan pada Senin (22/2), sebanyak 2.400 kg bahan semai didistribusikan di wilayah pesisir barat Teluk Lampung dan Lebak. Penyemaian awan dilakukan pada ketinggian 12.000 kaki.
Selain iti, juga sebanyak 800 kg NaCl juga disemai di wiilayah pesisir barat Pandeglang dan Selat Sunda serta utara Ujung Kulon pada ketinggian 9.500 kaki.
"Keberhasilan operasi ini sangat bergantung pada beberapa faktor, antara lain pertumbuhan awan dan arah angin," tutupnya.
Potensi cuaca ekstrem berdampak signifikan diprediksikan dapat terjadi mulai tanggal 24-27 Februari 2021. Kejadian hujan di wilayah Jabodetabek pada periode tersebut perlu diwaspadai terutama pada malam atau dini hari menjelang pagi dengan potensi distribusi hujan dapat terjadi secara merata. (Asp)
Baca Juga:
Anies Siaga Hadapi Cuaca Ekstrem
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini, 24 September 2025: Mayoritas Wilayah Indonesia Diprediksi Hujan Ringan Hingga Hujan Petir

Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini, 22 September 2025: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan

Prakiraan Cuaca Jakarta Selasa (23/9), BMKG: Pagi Cerah, Sore Hingga Malam Berawan

MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama

Bibit Siklon 90W dan 94W Picu Cuaca Buruk, Ini Peringatan BMKG untuk Masyarakat Pesisir dan Nelayan di Seluruh Indonesia

Jumat (19/9) Sore, Mayoritas Wilayah DKI Jakarta Diprakirakan Diguyur Hujan

Mayoritas Wilayah Indonesia Bakal Diguyur Hujan Ringan pada Kamis (18/9)

Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor

18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi

BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor
