Antisipasi Hujan Ekstrem dan Banjir, BNPB Modifikasi Cuaca

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Kamis, 25 Februari 2021
Antisipasi Hujan Ekstrem dan Banjir, BNPB Modifikasi Cuaca

Semai NaCl untuk modifikasi cuaca. (Foto: BNPB)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) mengantisipasi potensi dampak cuaca hujan berintensitas tinggi. Kegiatan TMC ini untuk penanganan banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

TMC merupakan teknik menurunkan hujan dengan menggunakan bahan semai natrium klorida (NaCl) yang diangkut dan ditebarkan ke bibit awan dengan menggunakan pesawat.

Baca Juga:

Begini Cara Menteri Basuki Kendalikan Banjir di Hilir Citarum

"Operasi TMC dengan menggunakan dua jenis pesawat telah mendistribusikan bahan semai NaCl mencapai 9200 kilogran," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati di Jakarta, Kamis (25/2).

Raditya mengatakan, TMC ini bertujuan untuk menurunkan hujan ke wilayah yang aman dan jauh dari pemukiman penduduk, atau sebelum awan memasuki kawasan padat penduduk, seperti di wilayah Selat Sunda dan Laut Jawa.

Pelaksanaan modifikasi cuaca ini sudah dilakukan sejak Minggu (21/2) lalu. Pada Rabu (24/2) kemarin sebanyak 2000 kilogram bahan semai NaCl terdistribusi di wilayah perairan barat daya Lampung dan Selat Sunda bagian utara.

Sehari sebelumnya, Selasa (23/2), sebanyak 4.000 kg bahan semai natrium klorida terdistribusi di wilayah pesisir barat Pandeglang dan Selat Sunda serta utara Ujung Kulon, Pandeglang, Lebak bagian barat Ujung Kulon serta Lebak bagian selatan.

Penyemaian awan juga dilakukan di atas kawasan pesisir barat Serang dan pesisir timur Lampung. Bahan semai NaCl sebanyak 800 kilogram ditaburkan di ketinggian 900 kaki pada Minggu lalu (21/2).

Cuaca Jakarta. (Foto: Antara)
Cuaca Jakarta. (Foto: Antara)

Sedangkan pada Senin (22/2), sebanyak 2.400 kg bahan semai didistribusikan di wilayah pesisir barat Teluk Lampung dan Lebak. Penyemaian awan dilakukan pada ketinggian 12.000 kaki.

Selain iti, juga sebanyak 800 kg NaCl juga disemai di wiilayah pesisir barat Pandeglang dan Selat Sunda serta utara Ujung Kulon pada ketinggian 9.500 kaki.

"Keberhasilan operasi ini sangat bergantung pada beberapa faktor, antara lain pertumbuhan awan dan arah angin," tutupnya.

Potensi cuaca ekstrem berdampak signifikan diprediksikan dapat terjadi mulai tanggal 24-27 Februari 2021. Kejadian hujan di wilayah Jabodetabek pada periode tersebut perlu diwaspadai terutama pada malam atau dini hari menjelang pagi dengan potensi distribusi hujan dapat terjadi secara merata. (Asp)

Baca Juga:

Anies Siaga Hadapi Cuaca Ekstrem

#Cuaca Buruk #Banjir #BNPB
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini, 24 September 2025: Mayoritas Wilayah Indonesia Diprediksi Hujan Ringan Hingga Hujan Petir
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan disertai petir di sejumlah daerah
Angga Yudha Pratama - Rabu, 24 September 2025
Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini, 24 September 2025: Mayoritas Wilayah Indonesia Diprediksi Hujan Ringan Hingga Hujan Petir
Indonesia
Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini, 22 September 2025: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan
Wilayah timur Indonesia juga berpotensi hujan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 23 September 2025
Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini, 22 September 2025: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan
Indonesia
Prakiraan Cuaca Jakarta Selasa (23/9), BMKG: Pagi Cerah, Sore Hingga Malam Berawan
Memasuki siang hari, seluruh wilayah Jakarta diperkirakan cerah, termasuk Kepulauan Seribu
Angga Yudha Pratama - Selasa, 23 September 2025
Prakiraan Cuaca Jakarta Selasa (23/9), BMKG: Pagi Cerah, Sore Hingga Malam Berawan
Indonesia
MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama
Mengajak semua pihak untuk terlibat dalam mencegah bencana banjir, terutama di tengah ancaman krisis iklim saat ini.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama
Indonesia
Bibit Siklon 90W dan 94W Picu Cuaca Buruk, Ini Peringatan BMKG untuk Masyarakat Pesisir dan Nelayan di Seluruh Indonesia
BMKG melaporkan bahwa bibit siklon serta faktor cuaca lokal berpotensi memicu gelombang laut setinggi 2,5 hingga 4 meter di beberapa area
Angga Yudha Pratama - Jumat, 19 September 2025
Bibit Siklon 90W dan 94W Picu Cuaca Buruk, Ini Peringatan BMKG untuk Masyarakat Pesisir dan Nelayan di Seluruh Indonesia
Indonesia
Jumat (19/9) Sore, Mayoritas Wilayah DKI Jakarta Diprakirakan Diguyur Hujan
Suhu udara di Jakarta diperkirakan berkisar antara 24 hingga 29 derajat Celsius
Angga Yudha Pratama - Jumat, 19 September 2025
 Jumat (19/9) Sore, Mayoritas Wilayah DKI Jakarta Diprakirakan Diguyur Hujan
Indonesia
Mayoritas Wilayah Indonesia Bakal Diguyur Hujan Ringan pada Kamis (18/9)
BMKG juga memberikan peringatan kepada masyarakat terkait potensi gelombang tinggi
Angga Yudha Pratama - Kamis, 18 September 2025
Mayoritas Wilayah Indonesia Bakal Diguyur Hujan Ringan pada Kamis (18/9)
Berita
Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor
"Di Badung ada tiga orang korban hilang akibat rumah yang longsor di tepi sungai," kata Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Edy Prakoso
Frengky Aruan - Rabu, 17 September 2025
Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor
Indonesia
18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi
Adapun kerusakan paling parah terjadi di Kota Denpasar dengan 474 fasilitas umum rusak.
Frengky Aruan - Rabu, 17 September 2025
18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi
Indonesia
BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor
Sejumlah faktor dinamika atmosfer menjadi pemicu meningkatnya curah hujan di Jawa Barat
Frengky Aruan - Rabu, 17 September 2025
BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor
Bagikan