Adik Prabowo Buka-bukaan Jokowi Sering Datang Minta Duit
Jokowi-Ahok saat maju Pilgub DKI 2017 didukung Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Foto:Konfrontasi
MerahPutih.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengaku menyesal pernah mendukung capres petahana Joko Widodo (Jokowi) di Pilgub DKI 2012 lalu.
Adik Capres Prabowo Subianto itu merupakan satu penyumbang dana terbesar saat Jokowi bertarung di Pilgub DKI. Bahkan, Jokowi kala itu disebutnya sering datang meminta uang untuk biaya kampanye.
Namun, Hashim kini mengaku kecewa dengan Jokowi karena dianggapnya tidak beretika meninggalkan masa kepemimpinan di DKI yang seharusnya berakhir 2017 lalu untuk maju sebagai capres di Pilpres 2014 silam.
"Sangat dong, sangat menyesal. Ya bagaimana, saya orang biasa kan. Orang datang ke saya minta bantuan minta dukungan, saya tanpa pamrih saya dukung beliau, dengan harapan beliau bisa beretika," kata Hashim di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Hashim menegaskan sampai sekarang masih memegang catatan soal uang yang dikeluarkan untuk pencalonan Jokowi dan Basuki Tjajaha Purnama alias Ahok di Pilgub DKI 2012.
Putera dari begawan ekonomi era Orde Baru, Sumitro Djojohadikusimo ini pun menegaskan berani membuka data itu jika memang diminta untuk pembuktian.
"Mengenai dana Pak Jokowi beberapa kali datang ke saya dan saya ada catatan itu. Ada data itu kami bantu untuk Pak Jokowi," tutur Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional pasangan (BPN) Prabowo-Sandi ini.
Tak hanya itu, Hashim pun merasa heran dengan apa yang disampaikan Jokowi dalam debat perdana Pilpres terkait pemilu berbiaya rendah, Kamis (17/1) lalu. Jokowi saat itu menyatakan prinsip rekrutmen harus berbasis pada kompetensi, bukan finansial.
"Maka saya heran waktu di debat kok enggak pakai uang, maaf ya ini tidak logis. Di Indonesia untuk setiap pencalonan harus ada uang, untuk bayar saksi itu berapa, minimal Rp 100 atau Rp 300 ribu, terus kaos, baliho, baju kotak-kotak, kami yang biayai," kritik dia.
Saat debat, Jokowi mengatakan tidak mengeluarkan biaya sama sekali ketika mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI. Hashim mengakui mantan Wali Kota Solo itu tak mengeluarkan uang. Sebab, seluruh uang yang digunakan Jokowi untuk berkampanye berasal dari Hashim.
"Pak Jokowi memang tidak keluarkan uang karena uangnya dari saya, uangnya dari saya itu kenyataan. Saya kira ya, maaf ya, tidak benar itu. Dana yang saya bantu bensar sekali," kritik Hashim.
Kala itu, Hashim mengaku bilang kepada Jokowi tidak akan meminta proyek apa pun jika terpilih. "Saya bilang ke Jokowi saya enggak akan minta proyek, saya minta Pak Jokowi kerja di Jakarta selama 1 periode, lima tahun kerja, satu masa jabatan untuk Jakarta," tandas dia. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Murka Terhadap Purbaya karena Ogah Lunasi Utang Kereta Cepat
Prabowo Bertemu Albanese, Bahas Penguatan Kemitraan Strategis Indonesia–Australia
Prabowo-Albanese Teken Kesepakatan Jaga Stabilitas Indo-Pasifik, Era Baru Hubungan 2 Negara
Albo Panggilan Akrab Prabowo untuk PM Australia, Ternyata Ini Artinya!
BGN Ungkap Program Makan Bergizi Gratis Sudah Capai 41,2 Juta Penerima
Bertemu PM Australia, Prabowo Berbagi Falsafah Indonesia Tentang Tetangga yang Baik
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Angkat Titiek Soeharto Jadi Ketua DPR RI untuk Basmi Koruptor dan Mafia
Ratas Mendadak di Halim, Prabowo Sempat Tunda Keberangkatan ke Australia 2 Jam
Wacana Prabowo Batasi Game Online Dikhawatirkan Akan Berakhir Sia-Sia
Negara Tanggung Utang Whoosh, Serikat Pekerja Kereta Api Puji Keberanian Prabowo