Puan Maharani digoda Megawati untuk menjadi Ketua Umum PDIP. Ia pun merespons hal itu dengan melempar senyum.

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo, dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memberikan pengarahan dalam acara pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (28/9).

Presiden kelima Megawati Soekarnoputri ikut mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek 2023 kepada seluruh umat yang merayakannya.

Dalam penggalan pidato itu, kata Haryadi, Megawati menempatkan Presiden Jokowi di tempat tertinggi partai dalam kesatuan gerak memikirkan dan memperjuangkan nasib rakyat.

"Pak Jokowi kalau enggak ada PDI Perjuangan ya kasian dah. Lho, legal formal lho. Mereka jadi presiden enggak ada gini, legal formal, ikutan aturan mainnya," kata Megawati.

"Bu Mega dalam memutuskan betul-betul sangat hati-hati, betul-betul tenang dan tidak grasah grusuh seperti yang lain lainnya," kata Jokowi.

Jika tidak, Megawati menegaskan, dirinya tidak segan-segan untuk memecat para kader PDIP yang tidak disiplin.

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengatakan dirinya pernah mengusulkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar nomor partai politik peserta Pemilu 2024 tetap sama dengan Pemilu 2019.

"Benar, kita-kita ini yang sudah tua, sudah fading away. Yang mesti maju itu, yang didorong itu, harus anak-anak muda," kata Megawati

Sementara Megawati, usai pengesahan rekomendasi Rakernas memberikan pengarahan akhir sebelum penutupan rakernas.

"Saya tidak akan melindungi kader yang tidak taat terhadap instruksi partai," kata Megawati.

Megawati mengaku dirinya tak asal bicara. Sebagai putri proklamator RI, mantan presiden, dan kini memimpin parpol terbesar di Indonesia, jalan Megawati ternyata tak pernah mulus-mulus saja.

Tampilnya Bu Mega sebagai Presiden Perempuan Pertama di Indonesia, sukses memimpin parpol terbesar di Indonesia dan segudang prestasi lainnya telah membuktikan kapasitas intelektual dan skill leadership Bu Mega," papar Basarah.

"Kader partai ketemu Bu Mega sah-sah saja tidak ada larangan," ujar Rudy sapaan akrabnya saat ditemui di Loji Gandrung, Solo