Yuk Intip Cara Baru Twitter Mendeteksi Hoax
Twitter akan hadirkan pendeteksi hoax (Foto: pixabay/free-photos)
SAAT ini media sosial bukan sekadar tempat untuk kamu berbagi foto dan video saja, tapi berbagai berita dalam bentuk foto maupun tulisan pun banyak bertebaran.
Tapi, yang menjadi masalah tak semua informasi itu benar adanya. Tak sedikit informasi palsu atau hoax disebarkan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab.
Baca Juga:
Tak Pandang Bulu, Play Store Tindak Tegas Aplikasi dengan Iklan Menjengkelkan
Berangkat dari hal itu, sejumlah platform media sosial pun tak tinggal diam. Mereka tak ingin para penggunanya terjerumus pada berita hoax. Salah satunya Twitter. Baru-baru ini, Twitter tengah menguji mesin pendeteksi hoax miliknya.
Dilansir dari laman NBC News, cara Twitter memberantas hoax yakni menandai informasi yang teridentifikasi mengandung unsur berita palsu, dengan warna oranye, guna lebih mudah dibedakan.
Seperti yang terlihat pada gambar di atas, saat pengguna Twitter scrolling feed dan menemukan highlight berwarna oranye, itu tandanya si pengguna harus mewaspadai. Karena kemungkinan besar itu berita palsu atau tak akurat.
Baca Juga:
Orangtua Bisa Lega, TikTok Hadirkan Fitur Keamanan Baru Untuk Anak
Namun mengenai fitur baru tersebut, masih dalam tahapan uji coba, dan belum diberlakukan untuk umum.
"Kami mengeksplorasi berbagai cara untuk memerangi penyebaran hoax. Ini merupakan isu penting dan kami akan menguju bermacam cara berbeda untuk menanganinya," ucap juru bicara Twitter.
Selain fitur baru pencegah hoax tersebut, tahun lalu Twitter mengakuisisi startup Fabula AI yang fokus dalam deep laerning. Di mana startup asal London itu mengembangkan tekonologi untuk mendeteksi hoax lewat melihat pola penyebaran berita asli dan palsu.
Terkait hal itu, Twitter mengungkapkan jika Fabula AI mempunyai tim peneliti machine learning kelas dunia, yang menggunakan graph deep learning untuk mendeteksi manipulasi jaringan.
Fabula AI kabarnya mepunyai teknologi yang disebut Geometric Deep Learning. Teknologi itu memiliki tingkat kesukesan yang luar biasa dalam mendeteksi hoax, yakni lebih dari 90 persen. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Minta Prabowo Ganti Menkeu Purbaya, Dianggap tak Paham Pengelolaan Anggaran Negara
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Bakal Kembalikan Harga BBM di Indonesia seperti Era Soeharto
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Tarik Rp 71 Triliun dari Program MBG, Mau Dialihkan ke Beras Gratis
[HOAKS atau FAKTA]: Pertamina Kasih Duit Rp 7 Juta Buat Netizen yang Unggah Citra Baik di Media Sosial
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Sebut Pertamina Kirim Minyak ke Singapura dan Dijual Lagi ke Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Indonesia tak Mampu Lunasi Utang Whoosh, China Ambil Alih Kepemilikan Natuna Riau
Mafindo Catat 1.593 Kasus Hoaks Infeksi RI Tahun Ini, Terbanyak Isu Politik Kedua Lowongan Kerja
[HOAKS atau FAKTA]: Istri Menkeu Purbaya Diteror Paket Berisi Darah Segar oleh Orang tak Dikenal
[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Yakin Ekonomi Indonesia Melebihi AS jika Jokowi Jadi Presiden Lagi
[HOAKS atau FAKTA]: Bahlil Menangis karena Dicopot Prabowo dari Kursi Menteri ESDM