Film

X-Men, Franchise Terbaik Marvel yang Dianggap Kurang Serius Penggarapannya

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Rabu, 15 Juli 2020
X-Men, Franchise Terbaik Marvel yang Dianggap Kurang Serius Penggarapannya

Tim superhero Marvel pertama yang sukses di layar lebar. Tetapi kurang kasih sayang dari studionya (Foto: Screen Rant)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SEBAGAI salah satu tim superhero Marvel pertama yang muncul di layar lebar, X-Men menjadi yang paling banyak ditonton sejak film pertamanya di awal abad ke-21. Aktor seperti Patrick Stewart, Ian McKellan, dan Hugh Jackman terlibat dan mendapatkan imbas kesuksesannya pada masa itu.

Tentu saja, di masa itu tidak ada film superhero yang diperuntukkan oleh remaja menengah ke atas. Meski Blade adalah film solo anti-hero Marvel terbaik yang dirilis pada 1998, franchise Marvel mendapatkan perlakuan yang kurang baik seperti tidak dilibatkannya sutradara handal seperti James Cameron, Andrew Kevin Walker, dan Joss Whedon.

Baca juga:

MCU Absen dari San Diego Comic Con 2020

Bahkan DC sebagai pesaing Marvel lebih sukses pada akhir abad ke-20 lewat film Batman & Robin yang memiliki alur cerita layaknya komik, dan dekade setelahnya.

Melansir laman Screen Rant, ada tiga hal yang membuat X-Men menjadi franchise terbaik Marvel, bisa dibilang lebih keren lagi bila dipegang oleh studio yang tepat.

1. Berhasil membawa franchise Marvel ke layar lebar

X-Men, Franchise Terbaik Marvel yang Dianggap Kurang Serius Penggarapannya
Tim superhero yang paling banyak dinanti, tetapi tidak memfokuskan ceritanya seperti versi komik (Foto: Screen Rant)

Jika kamu sering menonton film kartun atau membaca komik X-Men di tahun 90-an, siapa sih yang tidak ingin melihat X-Men di layar lebar? Dengan superhero yang memiliki kekuatan beragam, seperti memiliki cakar adamantium, mata yang bisa menembakkan laser, hingga memanggil badai petir.

Meski dengan harapan untuk membawa tim superhero ini ke layar lebar, studio 20th Century Fox berhasil. Tetapi sayangnya, film tersebut hanya memfokuskan cerita ke kisah cinta antara Wolverine dan Rogue.

Padahal, jika studio tersebut mengulik cerita lebih dalam dari versi komik, X-Men dapat terlihat layaknya superhero penyelamat dunia dibanding peperangan sengit antar dua kubu yang bertentangan.

Baca juga:

Chris Evans Kangen Jadi Captain America

2. Tim superhero pertama sebelum Avengers

X-Men, Franchise Terbaik Marvel yang Dianggap Kurang Serius Penggarapannya
Tak ada Avengers bila tak ada X-Men (Foto: Screen Rant)

Jika film X-Men tidak sukses di layar lebar, bisa jadi Avengers juga tidak digarap oleh Marvel. Karena konsep film X-Men yang digarap oleh Bryan Singer ini menjadi pengenalan pertama kepada penonton, dengan menampilkan tim superhero yang dapat menyelamatkan dunia.

Meski Batman memiliki sebuah tim superhero berisikan Robin dan Batgirl, konsep menghadirkan belasan superhero mutan di film X-Men adalah ide terbaik yang dilakukan oleh Singer.

Setiap superhero pada tim X-Men memiliki kisahnya masing-masing, seperti cinta segitiga antara Logan, Cyclops, dan Jean Grey, Wolverine yang marah karena diejek memiliki kostum yang jelek, serta kerjasama antar tim untuk melawan supervillain terkuat seperti Magneto.

Dengan kesuksesan X-Men, tentu studio seperti Marvel Cinematic Universe (MCU) mengikuti jejak dari konsep film tersebut untuk mewujudkan Avengers ke layar lebar, plus menginspirasi banyak studio untuk menggarap film tentang tim superhero lainnya.

3. Franchise dengan ending yang mengenaskan

X-Men, Franchise Terbaik Marvel yang Dianggap Kurang Serius Penggarapannya
20th Century Fox mencoba untuk membangkitkan film ini berkali-kali sebelum akhirnya mati (Foto: Screen Rant)

Setelah film terakhirnya X-Men: The Last Stand yang dirilis pada 2006, franchise tersebut terombang-ambing. Bayangkan saja, banyak spinoff dari studio 20th Century Fox untuk mengembalikan kesuksesan X-Men, seperti film Deadpool di 2016, dan Logan setahun setelahnya untuk menutupi kekurangan film X-Men: Origins Wolverine kala itu.

Lalu franchise tersebut juga dibangkitkan lagi dengan memperkenalkan tim yang lebih muda di film X-Men: First Class di 2011. Tetapi untuk menyaingi studio MCU dengan film Avengers, X-Men harus bisa lebih kompetitif dan relevan di era tersebut.

Para penggemar sempat mengharapkan versi terbaik pada film X-Men: Apocalypse di 2016, tetapi film tersebut terlihat lebih seperti kartun dan kurang cocok untuk dirilis pada tahun tersebut.

Upaya terakhir studio pemegang lisensi resmi mencoba membangkitkan franchise X-Men yakni di film Dark Phoenix yang dirilis pada 2019. Tetapi sayang sekali film tersebut malah menjadi 'peti mati' bagi 20th Century Fox.

Kabarnya Franchise X-Men akan dialihkan dan di-reboot ke versi MCU. Kita nantikan saja apakah MCU dapat membangkitkan kembali franchise terbaik dari Marvel yang satu ini. (dnz)

Baca juga:

16 Tahun Film Spider-Man 2, Berikut 5 Fakta Unik Manusia Laba-Laba dari Marvel

#X-Men #Marvel #Film
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

ShowBiz
Manga 'Look Back' Diadaptasi Jadi Film Live-Action, Kore-eda Hirokazu Siap Hadirkan Fujino ke Layar Lebar di 2026
Manga 'Look Back' karya Tatsuki Fujimoto diadaptasi menjadi film live action oleh Kore-eda Hirokazu. Siap rilis pada 2026 dan kini memasuki tahap pascaproduksi.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 Desember 2025
Manga 'Look Back' Diadaptasi Jadi Film Live-Action, Kore-eda Hirokazu Siap Hadirkan Fujino ke Layar Lebar di 2026
ShowBiz
Film ‘Ready or Not 2: Here I Come’ akan Hadir April 2026, Trailer Baru Tampilkan Teror Lebih Mencekam
Sekuel Ready or Not: Here I Come tayang April 2026. Trailer baru tampil lebih mencekam, Samara kembali terjebak dalam permainan maut Hide and Seek.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 Desember 2025
Film ‘Ready or Not 2: Here I Come’ akan Hadir April 2026, Trailer Baru Tampilkan Teror Lebih Mencekam
ShowBiz
Angga Dwimas Sasongko Hadirkan ‘Ratu Malaka’, Perpaduan Aksi dan Budaya Asia Tenggara
Visinema merilis film aksi Ratu Malaka, debut di Cannes 2025. Dibintangi Claresta Taufan dengan koreografi Chan Man-Ching, tayang di bioskop 2027.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 Desember 2025
Angga Dwimas Sasongko Hadirkan ‘Ratu Malaka’, Perpaduan Aksi dan Budaya Asia Tenggara
ShowBiz
Film Thriller 'How to Make a Killing' Hadir Februari 2026, Kisah Warisan Berdarah Dimulai
How to Make a Killing, thriller adaptasi novel klasik, dibintangi Glen Powell dan Margaret Qualley. Tayang di bioskop mulai 20 Februari 2026.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 Desember 2025
Film Thriller 'How to Make a Killing' Hadir Februari 2026, Kisah Warisan Berdarah Dimulai
ShowBiz
Golden Globes 2026 Berikan Sorotan ke Karya Luar Hollywood, Film Korea ‘No Other Choice’ Dapat 2 Nominasi
'No Other Choice' dinominasikan untuk kategori Best Motion Picture – Non-English Language.
Dwi Astarini - Rabu, 10 Desember 2025
Golden Globes 2026 Berikan Sorotan ke Karya Luar Hollywood, Film Korea ‘No Other Choice’ Dapat 2 Nominasi
ShowBiz
‘One Battle After Another’, Film Baru Leonardo DiCaprio Borong Nominasi Golden Globes Award 2026
Film adaptasi Vineland ini menempatkan Leonardo DiCaprio dan Chase Infiniti dalam jajaran nominasi bergengsi Golden Globes 2026.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 09 Desember 2025
‘One Battle After Another’, Film Baru Leonardo DiCaprio Borong Nominasi Golden Globes Award 2026
ShowBiz
'Zootopia 2' Jadi Film Animasi Terlaris Tahun Ini, Raup Rp 15,2 Triliun secara Global
Zootopia 2 meraih pendapatan global Rp 15,2 triliun, melampaui Demon Slayer dan Jurassic World. Masih berpotensi capai 1 miliar dolar AS.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 09 Desember 2025
'Zootopia 2' Jadi Film Animasi Terlaris Tahun Ini, Raup Rp 15,2 Triliun secara Global
ShowBiz
‘Senin Harga Naik’, Film Drama Keluarga Terbaru yang Diperkenalkan Starvision di JAFF 2025
Starvision memperkenalkan film keluarga ‘Senin Harga Naik’ di JAFF 2025. Disutradarai Dinna Jasanti dan dibintangi Meriam Bellina serta aktor muda berbakat.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 09 Desember 2025
‘Senin Harga Naik’, Film Drama Keluarga Terbaru yang Diperkenalkan Starvision di JAFF 2025
ShowBiz
Daftar Nominasi Golden Globe, Film 'One Battle After Another' Pimpin Perolehan
'One Battle After Another' dinominasikan untuk kategori best musical/comedy film, sedangkan DiCaprio dan para lawan mainnya, Sean Penn, Teyana Taylor, Benicio Del Toro, dan Chase Infiniti, semuanya masuk nominasi akting.
Dwi Astarini - Selasa, 09 Desember 2025
Daftar Nominasi Golden Globe, Film 'One Battle After Another' Pimpin Perolehan
ShowBiz
Sinopsis dan Trailer Film Komedi 'Modual Nekad': Petualangan Kocak Tiga Bersaudara
'Modual Nekad' tayang 31 Desember 2025. Dibintangi Gading Marten, Tarra Budiman, dan Fatih Unru dengan kisah penuh misteri dan tawa.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 08 Desember 2025
Sinopsis dan Trailer Film Komedi 'Modual Nekad': Petualangan Kocak Tiga Bersaudara
Bagikan