WSBK 2022 Gunakan Sistem Konsensi MotoGP
Balapan World Superbike. Foto: WSBK
MerahPutih.com - Balapan World Superbike (WSBK) akan menerapkan sistem konsensi MotoGP agar para tim pabrikan bisa tampil lebih adil dan kompetitif.
Dilansir KabarOto.com, sistem baru ini resmi diumumkan pada Rabu (23/3) lalu oleh para Komisi Superbike yang terdiri dari Paul Duparc (Federasi Balap Motor Internasional atau FIM), Gregorio Lavilla (Direktur Eksekutif WSBK), Franck Vayssie (FIM), Biense Bierma (Asosiasi Pabrikan WSBK), yang telah membahas soal perubahhan regulasi untuk musim 2022.
Baca juga:
Sirkuit Mandalika Kembali Gelar WSBK 2022, Catat Tanggalnya!
Sistem konsensi yang dimaksud adalah di mana pabrikan lemah dapat tambahan waktu tes pramusim. Langkah tersebut diambil agar mereka tidak ketinggalan jauh dari lawan. Lalu, pabrikan yang mendapatkan keistimewaan ditentukan berdasarkan poin. Belum ditentukan berapa lama waktu ekstra yang diberikan untuk mereka.
Dengan regulasi baru ini, beberapa tim seperti Honda dan BMW yang paling diuntungkan. Pasalnya, mereka selalu kalah kecepatan dengan Ducati, Kawasaki, dan Yamaha sejak kembali ke kejuaraan.
Honda finis terakhir di klasemen pabrikan pada 2021 dengan sepasang podium yang dicetak oleh Alvaro Bautista. Sementara, BMW unggul satu posisi usai Michael van der Mark mencetak kemenangan pertama di Portugal.
Sebelumnya, pihak tim berlogo sayap tunggal itu telah melobi sistem seperti konsensi MotoGP sebagai upaya untuk berkembang di WSBK. Leon Camier selaku bos tim honda mengakui bahwa sangat sulit untuk membuat kemajuan yang baik di kejuaraan dengan aturan yang sangat terbatas saat peluncuran CBR1000RR-R spek 2022.
Baca juga:
Berdasarkan aturan saat ini, semua pabrikan di WSBK diizinkan maksimal melakukan pengujian pribadi maksimal 10 hari dalam periode satu tahun. Sebenarnya, pihak WSBK telah mengoperasikan sistem konsensi sejak 2018. Tetapi, ini hanya terkait dengan pengembangan mesin dan batas putaran yang dapat disesuaikan daripada aturan pengujian.
Selain sistem konsensi, WSBK juga memutuskan untuk membatasi uji coba setengah hari menjadi empat kali setiap musim. Jumlahnya akan dipangkas jadi setengah mulai 2023. Hasil ini sudah sesuai dengan permintaan para pabrikan tim.
Baca juga:
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
VinFast Resmikan Pabrik Kendaraan Listrik di Subang, Tegaskan Komitmen Lokalisasi di Indonesia
'Heavier Than Ever': Perpaduan Heavy Metal dan Subkultur Motor dari Lawless Jakarta
Matel Tewas Dikeroyok Tanpa Senjata, Polisi Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Kebakaran Dekat TMP
Riding Bareng hingga Sharing Session, 'Sowan Nyaman' Rangkul Komunitas Motor Matic
Menilik Deretan Mobil Baru Mejeng di Ajang Otomotif Gaikindo Jakarta Auto Week 2025
Berakhir Besok, ini Daftar Mobil Listrik dan Motor yang Bisa Dijajal di GJAW 2025
Mengusung Filosofi Travel+, JETOUR T2 Siap Jadi Partner Adventure di Indonesia
Jajal Kendaraan Listrik Tanpa Keluar Gedung, GJAW 2025 Tawarkan EV Test Drive Indoor
5 Mobil SUV yang Meluncur di GJAW 2025, Ada Suzuki Grand Vitara hingga BJ30 Hybrid FWD
3 Mobil Hybrid Suzuki yang Rilis selama 2025, Siap Jadi Primadona Baru!