WNI Terjangkit Corona di Singapura, Istana Kaji Pengetatan Jalur Keluar-Masuk


Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman, di halaman Istana Negara, Jakarta pada Selasa (22/10) siang. Foto: ANTARA FOTO
MerahPutih.com - Pihak Istana Negara terus memantau informasi terkait seorang pembantu rumah tangga (PRT) asal Indonesia yang dinyatakan positif virus corona. Sejumlah langkah tengah dibahas pemerintah.
"Yang di Singapura pihak KBRI terus melakukan upaya pemantauan," kata Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman kepada wartawan, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (5/2).
Baca Juga:
Fadjroel mengatakan belum ada kepastian mengenai pengetatan jalur keluar-masuk dari Singapura ke Indonesia. Yang pasti, kata Fadjroel, pemerintah terus siaga mengatasi wabah virus Corona.
"Belum ada kepastian mengenai hal tersebut. Yang hari ini mulai berlaku hanya penundaan untuk sementara penerbangan dari dan ke mainland RRT yang berlaku sejak tadi malam pukul 12," ujar Fadjroel.
Baca Juga:

Baca Juga:
Chinese Horshoes Bats, Kelelawar yang Diduga Penyebab Menyebarnya Virus Corona
Menurut Fadjroel, jauh sebelum beredarnya informasi WNI terkena virus Corona di Singapura, pengawasan di setiap pintu masuk telah ditingkatkan. Semua dikendalikan oleh Kementerian Perhubungan.
"Itu dilakukan oleh Kemenhub sejak merebaknya. Jadi bukan sekarang. Jadi sejak merebaknya semua titik-titik masuk dikendalikan Kemenhub. Semua ini sesuai dengan Inpres Nomor 4 tahun 2019 jadi semua kementerian dan lembaga terkait yang ada di dalam inpres tersebut bekerja bersama-sama menghadapi problem virus corona yang sekarang sedang berlangsung," ujar dia.
Fadjroel memastikan Menkes Terawan Agus Putranto sudah berkantor di Natuna. Terawan disebut pergi ke Jakarta untuk melaporkan perkembangan informasi terkait observasi WNI dari Wuhan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Adapun informasi mengenai perkembangan proses observasi di Natuna akan disampaikan secara berkala oleh Menkes Terawan. (Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat

COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
