Wisatawan Indonesia Lebih Suka ‘Staycation’


Staycation memang jadi pilihan utama untuk liburan. (Foto: Unsplash/Rendy Novantino)
STAYCATION menjadi salah satu alternatif aman bagi mereka yang ingin liburan. Terbukti, survei yang dilakukan aplikasi perjalanan Agoda bertajuk Travel in 2021 menyebutkan wisatawan Indonesia memprioritaskan pengalaman sebagai bagian dari paket menginap atau staycation di hotel.
Senior Country Director Agoda Indonesia Gede Gunawan mengatakan pengalaman yang diinginkan pelanggan berupa aktivitas di dalam maupun di luar lokasi penginapan.
“Kalau yang di dalam hotel, misalnya, kelas memasak, kelas yoga, dan sebagainya. Atau jika akomodasi di dekat hutan atau persawahan, experience yang dimaksud, misalnya, wisatawan dapat menikmati suasana pagi atau sore hari dengan berjalan kaki hingga menjelajahi destinasi-destinasi yang dekat dengan hotel,” ujar Gunawan saat diskusi virtual dalam acara Agoda Media Briefing mengutip ANTARA.
Menurut Gunawan, pelanggan mengharapkan hotel yang sudah menyediakan paket menarik dengan penawaran pengalaman yang tidak biasa. Untuk menyiasati hal ini, pihak hotel dapat bekerja sama dengan pemasok lain sehingga dapat memaksimalkan peluang yang ada.
Baca juga:
‘Staycation’ Jadi Pilihan Keluarga Selama Long Weekend

Survei Agoda menunjukkan 27 persen orang Indonesia memperlakukan akomodasi sebagai destinasi dan bukan hanya tempat untuk beristirahat. Dengan kata lain, saat ini semakin banyak wisatawan yang mulai menganggap hotel sebagai tujuan wisata baru, terutama di masa pandemi.
Selain memprioritaskan pengalaman, benefit makanan dan minuman serta kemudahan check-up di awal atau pun check-out di akhir berada di posisi kedua dan ketiga dalam daftar hal-hal yang wajib dimiliki suatu paket.
“Di masa pandemi ini, pelanggan mengharapkan paket yang sudah termasuk dengan harga kamar sehingga mereka mendapatkan harga yang lebih bagus,” tutur Gunawan.
Baca juga:

Ia mengatakan fasilitas check-in di awal dan check-out di akhir tampak sepele tetapi sebetulnya sangat penting berdasarkan pertimbangan tren perjalanan singkat dan bersifat last minute.
“Dengan early check-in dan late check-out, pelanggan bisa mendapatkan layanan hotel lebih lama, dan hal ini dapat meningkatkan pendapatan hotel karena memberikan layanan terbaik kepada konsumen,” ujarnya.
Gunawan menyebutkan hasil survei yang dilakukan Agoda dapat membantu bisnis perhotelan untuk memetakan tantangan-tantangan yang harus dihadapi. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Airbnb & SEVENTEEN Hadirkan Pengalaman Eksklusif di Seoul, LA, dan Tokyo, Bikin Pengalaman tak hanya Konser Biasa

Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi

Selamatkan Putrinya yang Jatuh ke Laut, Seorang Ayah Melompat dari Kapal Pesiar Disney Dream

4 Pariwisata Bahari di Pulau Enggano, Wajib Masuk Bucket List Traveling

Momen Libur Panjang Waisak, KAI Daop 6 Kerahkan KA Tambahan

Tim Siber Polisi Pantau Percakapan Pemesanan Travel Gelap untuk Mudik Lebaran

Seoul Diserbu 13 Juta Wisatawan, Istana Kerajaan Jadi Magnet Baru

Mineral King, Proyek Ski Resort Impian Walt Disney yang Tak Pernah Terwujud

Kebanggan Bulukamba, Festival Pinisi Masuk Daftar KEN 2025

Polisi Amankan 100 Travel Gelap, Biar Enggak Cari Penumpang Saat Lebaran
