Wisata Medis Yogyakarta Masih Belum Populer


Jamu Deplok Pasar Kranggan, Yogyakarta. (Foto: MerahPutih/Fredy Wansyah)
MerahPutih Wisata - Wisata medis di Yogyakarta digadang-gadang akan menarik banyak wisatawan. Apalagi, potensinya dianggap besar hingga mencapai miliaran rupiah.
Faktanya, belum banyak yang mengetahui wisata medis, sehingga peminatnya pun masih sangat minim. Mumuh, pengelola Tour Masjo Yogyakarta, mengatakan bahwa bisa saja paket wisata dibuatkan bila ada pemesan. Ia menyatakan selama ini belum menerima wisatawan yang meminta paket wisata medis.
"Saya juga baru dengar wisata medis. Jadi belum bisa ngasih info soal wisata medisnya," ujarnya, di Yogyakarta, Jumat (11/10), saat merahputih.com mencoba menjadi calon wisatawan medis.
Penyedia jasa perjalanan wisata lainnya, Jogja Planner, juga menyampaikan hal serupa. Saat merahputih.com meminta paket wisata medis, pihaknya belum meyakinkan adanya pilihan paket wisata medis. "Butuh buat di mana? Jogja Sardjito atau Magelang Gladiol? Singapore Malaysia ada Gleneagless," ujar Restya, pengelola Jogja Planner.
Sebelumnya dikabarkan, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Daerah Istimewa Yogyakarta Teddy Karim mengatakan segera menggandeng banyak pengusaha lokal untuk mengembangkan sektor pariwisata medis. Menurutnya, potensi sektor pariwisata medis bisa mencapai nilai miliaran rupiah.
Bahkan, kata dia, di seluruh wilayah Indonesia terdapat sekitar 30.000 jenis tumbuhan, dan 2.500 jenis di antaranya merupakan tanaman obat yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan penerimaan masyarakat dan negara. Pariwisata medis tersebut dapat meliputi beberapa fasilitas, di antaranya spa, akupuntur, penggunaan produk jamu tradisional, pengobatan tradisional dengan menggunakan produk herbal. (Fre)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Wisata Yogyakarta Populer, Ada 10 Rekomendasi Terbaik

Museum Wahanarata Resmi Dibuka, Terapkan Virtual Experience Sebagai Inovasi
